42

602 80 46
                                    











































"Tidak mau melihat Jungkook?" Taehyung menatap Jisoo yang sibuk membenahi rambut palsunya. Mereka akan melewati ruang operasi Jungkook sebentar lagi. Dan meskipun pria itu masih berada diruangannya, tak menutup kemungkinan mereka bisa saja bertemu di lorong yang sama.

"Siapa dia?"

"Mungkin ini adalah terakhir kalinya kau akan bertemu dengannya jika kau menginginkannya. Siapa tahu kau punya sesuatu yang ingin kau katakan padanya, sebagai Jisoo."

Jisoo menarik napasnya. Benar bahwa pria itu pernah ada di dalam hatinya untuk berpuluh tahun lamanya, tapi rasanya sungguh tidak adil baginya jika dia masih memikirkan orang yang telah menghancurkan seluruh hidupnya selama ini. Bahkan untuk mendengar namanya saja jika tidak sedang tersudut, dia jelas tak mau.

"Bisakah kita segera pulang saja? Sebelum ada yang mengenali kita," Jisoo mengalihkan pembicaraan.

Taehyung mengangguk. "Sebentar, aku harus mengangkat telepon. Jalanlah duluan.. aku menyusul. Jihoon ada di bawah."

Jisoo menghela napasnya. "Cepatlah kembali."

"Aku tahu," Taehyung mengusap puncak kepala Jisoo sejenak sebelum kemudian menjauh untuk mengangkat teleponnya.

Jisoo menaikkan maskernya. Dia berjalan agak tergesa menuju pintu lift yang masih tertutup. Dia berhenti untuk menunggu pintu lift itu terbuka. Dia tak sabar untuk segera angkat kaki dari tempat itu. Tapi kemudian sesuatu mengejutkannya. Seseorang yang keluar dari pintu lift itu sangat familiar di matanya.

Jeon Jimin. Adik iparnya.

Jisoo sontak berbalik, tapi nahas, dia menabrak seseorang dibelakangnya, seorang perawat yang membawa beberapa berkas ditangannya. Jimin maju untuk membantu, Jisoo yang tak sadar Jimin berada disampingnya karena terlalu panik itu pun kemudian membuka maskernya. Dia benar-benar terkejut hingga ia tidak tahu harus berbuat apa selain membereskan kekacauan yang ditimbulkannya.

"Gwaenchana, uisa-nim.. aku akan membereskannya," perawat itu bilang bahwa Jisoo tak perlu membantunya. Tentu perawat itu tidak menyadari bahwa Jisoo adalah seorang dokter yang menyamar, dia hanya sedang mengenakan jubah biasa para dokter di rumah sakit ini gunakan.

"Aku benar-benar minta maaf," Jisoo membungkukkan tubuhnya.

"Noona?" Batin Jimin. Dia melihat jelas wajah Jisoo. Tanpa penutup sehelai pun. Dia menggelengkan kepalanya, mencoba sadar. Mungkin ia berhalusinasi. Tapi tidak. "Maaf-"

Jisoo tak ambil waktu berlama-lama untuk tetap berada di tempat itu. Dia langsung masuk ke dalam lift dan menekan tombolnya dengan cepat, berpura-pura bertanya pada perawat yang ia tabrak tadi sambil menaikkan maskernya. Jimin terlihat berpikir. Jika dia bukan Noona-nya, bagaimana dua orang bisa terlihat begitu mirip? Dan lagi, jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. Tentu ini bukan perasaan yang biasanya ada saat dia terkejut atau penasaran karena sesuatu hal.

"Siapa dia?"























⏱️

Di dalam mobil Taehyung.

"Ada apa ini?" Minjae yang baru bergabung di dalam mobil itu sedikit terkejut saat melihat Jisoo menggigiti kuku jari tangannya di kursi penumpang. Jihoon menggeleng, dan Taehyung belum kembali. "Yaa.. Jisoo-yaa.. wae geurae?"

"Jimin melihatku, sepertinya dia mengenaliku. Bagaimana ini?"

Minjae mengerjapkan matanya cepat. "Dimana Kim Tae?"

HOLD ME TIGHT [KOOKZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang