08

3.5K 378 119
                                    






"Jadi, bagaimana nasib selanjutnya perusahaan ini? Dewan direksi takkan semudah itu menemukan penggantinya, bukan? Lagipula Tuan Jeon juga punya andil besar untuk mewarisi semua aset milik keluarga Bae," salah seorang tamu, yang juga merupakan orang penting itu memulai percakapan dengan orang disampingnya.

"Ku dengar putra kedua mereka, Bae Seokjin memang tidak pernah berniat mengurus perusahaan sejak awal. Ia adalah seorang dokter yang sedang menempuh pendidikan lanjutan di luar negeri. Ku rasa ia juga tak mungkin menjalankan perusahaan ini sendirian."

"Benar juga. Tapi bukankah mereka masih punya satu anak lagi? Yang duduk di samping jenazah dengan Wakil Presdir(Jungkook) tadi?"

"Bae Suzy? Ya. Nona Suzy harus segera memiliki pendamping agar bisa ikut mengelola perusahaan ini membantu kakaknya. Kalau pun Tuan Muda Seokjin mau mengurus, ia pasti akan mengurus rumah sakit mereka dan bukannya yang lainnya."

"Dulu aku masih bisa berharap anakku akan bertemu dengan Nona Suzy dan menikah. Tapi setelah aku melihat Wakil Presdir terlalu bersinar dan pintar, sepertinya tidak mungkin untuk maju melampauinya. Mungkin pada akhirnya mereka akan menikah juga. Lagipula Tuan Jeon punya peran penting selama perusahaan ini berdiri."

Jungkook yang mendengarnya dari belakang itu kemudian menghela napasnya kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook yang mendengarnya dari belakang itu kemudian menghela napasnya kesal. Ia merasa sangat kecil kali ini. Ia baru menyadari kenapa banyak dewan direksi selalu melempar tatapan tidak suka mereka padanya, dan itu karena mereka semua berpikir bahwa Ayahnya dan dia sendiri yang akan mendapatkan semua warisan keluarga Bae karena Suzy.

Dan meskipun benar itu semua terjadi, ia benar-benar tidak menyukainya. Baginya, ia seperti diejek sebagai laki-laki matre dibanding laki-laki pekerja keras yang selalu berusaha sukses dengan jalannya sendiri.

Selama ini ia berusaha keras melakukan yang terbaik untuk perusahaan, untuk membuktikan bahwa Ayahnya mendidiknya dengan baik dan dia bisa sukses di usia muda dengan usahanya sendiri yang memulai semua dari bawah. Dari sejak ia menjadi staff biasa dua tahun yang lalu.

Tapi semuanya sirna begitu saja saat ia mengetahui bahwa semua ini bukan milik Ayahnya, tapi milik seorang gadis asing yang dibencinya dan tak pernah diinginkan keberadaannya oleh dirinya sendiri.

"Sial," rutuknya kesal yang kemudian mengambil jalan lain, menetralkan emosinya yang hampir meledak karena pikirannya sendiri.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOLD ME TIGHT [KOOKZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang