HOLD ME TIGHT [KOOKZY]

20

Jungkook tahu Jane bagaimana. Wanita itu memang memiliki masalah dengan emosinya sejak orang tuanya berpisah. Jungkook yang selalu mengalah. Jungkook membiasakan diri dengan keadaan Jane yang labil. Bahkan saat Jungkook bukan dipihak yang salah, ia tetap mengalah.

"Aku tidak minta hal lain padamu. Apa masalah sekecil ini pun kau mau memperpanjang? Aku sudah menawarkan diri untuk mengijinkanmu melakukan tes DNA pada Jason. Dan kau malah mengusir kami. Apa sih yang sebenarnya kau pikirkan?"

Jungkook menghembuskan napasnya. "Aku sudah menikah. Tiga kata ini harusnya cukup untukmu memposisikan dirimu. Kau yang memutuskan pergi. Bukan aku."

"Kau tidak tahu masalahnya. Kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan sekarang? Kau mau melepaskannya begitu saja?"

"Apa ini semua salahku? Kau yang pergi meninggalkanku. Kau sendiri yang melepaskan diri. Jadi apa sekarang kau masih mau menyalahkan aku tentang semua yang terjadi? Apa aku menyuruhmu pergi?"

Jane terduduk di sofa. Ia tidak bisa menahannya lagi. Ia bingung. Ia tidak bisa berkata-kata lagi. Ia selalu saja tidak bisa menang di hadapan Jungkook. Sejak dulu, Jungkook selalu bisa membuatnya nyaman. Ia memang telah salah meninggalkan Jungkook.

Salah besar.

Jungkook benci melihat seorang wanita menangis. Terakhir kali, ia melihat tangisan ibunya saat ia membangkang tak mau menurut dan malah membuat ayahnya marah hingga memukulinya habis-habisan dengan rotan.

Dan juga saat Jane menangis histeris begitu tahu orang tuanya meninggal karena kecelakaan dan saat itu ia yang berada disamping Jane untuk menopangnya.

"Hentikan," geramnya.

Jane tak berhenti menangis. Ia tak bisa membayangkan masa depan Jason tanpa Ayah nanti. Ia sendiri yakin jika Jason adalah anak Jungkook dan bukannya Jaehyun. Memang ia juga pernah melakukannya dengan Jaehyun, dan itu tidak hanya sekali dua kali. Tapi tetap saja, ia yakin bahwa Jason adalah anaknya dan Jungkook.