28

1.7K 261 174
                                    















































































"Kyaaaaaaaa~"

Jeritan melengking memekakkan telinga itu terdengar nyaring di telinga seorang namja. Yeoja itu- si empunya jeritan, terlihat berlari kencang kearah sang namja yang sibuk dengan pancake di penggorengan. Namja itu berbalik, dengan sigap menahan tubuh yeoja itu yang menubruknya keras dengan memeluknya dari samping.

"Ya.. geumanhe.. kau bisa jatuh.. ada apa, sih?" Tanya namja itu penasaran. Alisnya mengerut, sedikit kesal sejujurnya. Kesal karena yeoja itu mengejutkannya dan marah karena yeoja itu membahayakan dirinya sendiri, berlarian di lantai yang licin karena baru selesai dibersihkan itu.

"Dia datang lagi. Berbulu dengan banyak kaki! Aku takut!" Ujarnya dengan napas yang terengah. Ia tak beralih seincipun dari dada sang namja yang bahkan tak melepaskan genggamannya pada gagang penggorengan di tangannya yang lain. "Jihoon eodiseo? Kenapa dia tidak bersamanya?" Tanyanya ketakutan.

Namja itu menoleh, mengarahkan pandangannya ke arah sofa besar berwarna merah hati di depan televisi, tempat dimana yeoja itu tadi sedang sibuk melipat pakaian. Mulanya ia masih sedikit kesal, tapi kemudian terkekeh geli karena melihat sesuatu yang membuat yeojanya itu ketakutan sedang asyik bertengger disana.

"Ya.. ia mungkin bosan terus-terusan berada di dalam kamar. Jihoon pasti mencarinya."

Yeoja itu mengangguk. Namja itu menarik napasnya, lalu melihat kearah pancake yang hampir matang di penggorengan.

"Biarkan aku selesaikan. Atau kau panggil Jihoon kemari. Heum?"

"Dia akan mengikutiku. Shireo!"

Namja itu mengalah. Ia membiarkan yeojanya terus memeluknya sambil ia menyelesaikan menu pertamanya di pagi itu dengan kepayahan. Bagaimana tidak? Yeoja itu terus memeluknya seakan tubuh mereka tertempel perekat super kuat yang tak mungkin terlepas begitu saja. Menempel lebih erat dari sekedar perangko di atas amplop!

"Hyung!! Apa kau melihat-" suara nyaring seorang remaja laki-laki menggema dari lantai atas. Remaja itu menghentikan ucapannya ketika ia melihat "kekasihnya" sedang asyik bertamu di rumah Noonanya yang ketakutan dipelukan sang namja. "Hooneeeyyyy!!!!!" Teriaknya kencang sambil berlari menuruni tangga.

"Sigh!" Namja itu mendecih.

"Honey! Aku mencarimu kemana-mana. Dan kau malah asyik bermain sendirian disini? Unch- unch.. apa kau menakuti Noona-ku?" Tanya remaja itu sambil sibuk mengusap punggung kekasihnya dengan penuh kelembutan. "Mianhae.. aku sudah mencarinya diatas. Aku tidak tahu Honey ada disini. Hehe.."

Namja itu menaikkan alisnya. Baiklah. Mungkin ia ataupun yang lainnya takkan takut jika melihat Honey ada disekitar mereka. Tapi jika itu adalah yeoja dipelukannya, ia- yeoja itu akan mengambil langkah seribu secepat kilat untuk melarikan diri dengan jeritannya yang menggelegar. Yeoja itu sangat takut pada Honey.

Honey. Seekor tarantula penuh bulu halus berwarna kecokelatan lembut berjenis kelamin betina itu adalah peliharaan Park Jihoon. Kesayangan Park Jihoon. Atau mungkin lebih sering mereka sebut kekasih Park Jihoon.

Dan hewan inilah yang membuat yeoja itu berlari kencang hingga hampir mengompol dipelukan sang namja yang kini mulai melempar death glare andalannya kearah Jihoon yang kemudian menggaruk tengkuknya takut.

Dan hewan inilah yang membuat yeoja itu berlari kencang hingga hampir mengompol dipelukan sang namja yang kini mulai melempar death glare andalannya kearah Jihoon yang kemudian menggaruk tengkuknya takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOLD ME TIGHT [KOOKZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang