HOLD ME TIGHT [KOOKZY]

18

"Kau menunggu lama tadi?" Hoseok bertanya pada Suzy yang sibuk membenarkan posisi Jungkook yang tertidur dipangkuannya. Ia menelepon Hoseok dan meminta bantuan untuk membawa pulang Jungkook ke rumah.

Hoseok menghembuskan napasnya berat. Ia keluar dari mobil dan membuka pintu tempat Jungkook terkapar tak berdaya itu dan mengeluarkan dari sana, memapahnya susah payah ke dalam rumah. Maklum saja, tubuh Hoseok tak setinggi dan sekekar Jungkook. Jadi setidaknya ia harus sambil sesekali menggeram saat Jungkook hampir terjatuh ke lantai.

"Siapkan bajunya. Dia harus menggantinya.. baunya mengerikan. Kau tahu? Eurgghh.."

Suzy mengangguk. Ia lalu menuju ruang ganti dan mengambil satu baju tidur Jungkook yang tadi pagi baru selesai ia setrika. Saat ia kembali, Jungkook sudah setengahnya telanjang dibantu Hoseok. Hoseok sudah sangat terbiasa merawat Jungkook ketika mabuk, begitupun sebaliknya.

Suzy membantu Hoseok mengganti pakaian Jungkook hingga selesai, lalu menyelimuti tubuh Jungkook pelan.

"Kita bicara diluar. Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Berdua saja."

Suzy mendongakkan kepalanya menatap Hoseok. "Hmm.." ia mengangguk dan mengikuti langkah besar Hoseok ke ruang tengah, duduk di samping Hoseok. "Ada apa Oppa?"

"Aku melihatmu tempo hari di rumah sakit."

Suzy tergelak. "Naya?" Tanyanya sedikit takut.

"Apa kau belum beritahu Jungkook soal itu?"

Suzy menoleh, menatap mata elang Hoseok yang menuntut. Ada sedikit kekhawatiran soal bayi di kandungannya saat Hoseok menyinggungnya. Jelas Hoseok membicarakan soal kehamilannya saat ini. Berharap saja bahwa Jungkook takkan sadar dengan cepat dan mendengar percakapan ini.

St. Mary's Hospital, The Catholic University of Incheon. Incheon.

Hoseok sibuk mengetikkan pesan di ponselnya sambil sesekali memeriksa seorang yeoja disampingnya. Yeoja itu, yang berparas cantik dengan kulit putih susu dan kulitnya yang bersinar sedang terbujur kaku di ranjang pesakitan, sepertinya pingsan, atau memang sengaja diberi obat penenang saking diamnya.