Part 5 : Ketepatan

3.2K 128 4
                                    

"Aw! Sandy, kaki aku kesandung. Aku gak keliatan apa-apa"

"Sabar sayang, bentar lagi sampe kok" Sandy tertawa geli. Dan Kia ingat sekali kalau itu adalah tawa pertama yang terdengar menyenangkan ditelinganya. "Nah, sampai. Kamu bisa buka mata kamu setelah aku lepasin penutup matanya, siap?"

Kia mengangguk. Senyumannya melebar berbarengan dengan matanya yang mengerjab semakin cepat begitu kain hitam yang menutupi matanya terbuka. "Ini indahh banget Sandy" pekiknya kemudian memeluk erat tubuh tegap nan kokoh itu, berjinjit.

Sandy tersenyum lembut. Mengecup puncak kepalanya, dan mengusap kepalanya. "Resiko punya cewek pendek" bisiknya geli yang disambut pukulan manja di pundaknya.

Kia bahagia sekali........sebelum kejadian itu.

***

"Ck! Jatoh kan! Ngelamun sih. Nambah kerjaan aja" Dika memunguti kertas kertasnya yang berserakan sambil menggerutu. Dia baru saja di tabrak oleh musuh bebuyutannya yang melamun seperti orang idiot.

Dika melengos. Kia yang terjatuh terduduk tak dipedulikannya. Cewek itu sendiri yang menabraknya, dan sekarang malah menatapnya tidak tahu diri menunggunya selesai memunguti kertas.

"Kalo jalan pake mata" bentaknya tajam.

Kia menghentakkan kakinya. "Jalan pake kaki, mana ada jalan pake mata? Bego mah bego aja" sahutnya dongkol.

"Elo yang gendeng! Jalan kok gak liat-liat. Untung yang lo tabrak gue! Kalo bentor gimana? Gak elit banget!"

"Bodoamat. Hidup hidup gue, napa elo yang heboh"

Dika menggeram. Dia mendorong kepala Kia kebelakang dengan keras. "Dibilangin kok ngeyel!"

"Cih! Diiyain aja" sahut Kia asal. "Dasar kakek buyut kolot" ejeknya berbisik.

Dika hendak membalas, tetapi ponselnya berdering keras sekali. Wajahnya yang serius, membuat Kia tak berani menyela. Dika menggeram lagi, dia mendengus setelah meletakkan ponselnya kembali ke dalam saku.

"Gue cabut aja sebelum gue tua disini" gerutunya kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Kia dengan ponselnya yang mendadak langsung bergetar.

Gue gak bisa. Ada urusan mendadak -Rakka

"..."

'Kok bisa ketepatan gini sih?'

***

Gendeng : Tolol, bego.

LOVEEUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang