Hari ini hari ulang tahun Kia yang ke 17 tahun. Harusnya hari ini jadi hari bersejarah buat gadis itu. Dipikirnya juga udah ada Radika yang menemaninya seperti tahun-tahun sebelum mereka bertengkar.
Tapi sudah setengah hari, kok dia lihat Radika masih adem ayem aja. Gak persis kaya katanya yang katanya rela jadi pembunuh buat Kia.
Cih! Daripada jadi pembunuh, gak bisa gitu dia jadi romantis sehari aja.
Dasar cowok!
"Dik"
"Ha?" sahut laki-laki itu masih belum juga menoleh. Masih dengan stick ps di tangan, dia menjawab ogah-ogahan.
Hari ini memang bertepatan dengan hari minggu. Tadi Kia udah senang pas Dika menjemputnya di rumah. Tapi taunya hanya diajak untuk menemani main ps.
Huh!
"Gue gak mau sama lo ah" ujar Kia membuat Dika langsung mem-pause gamenya.
"Dih kenapa?" kata Dika sewot. "Gue cakep, pinter kurang apalagi coba?!"
"Pinter apaan lo?!"
"Banyakkk... Tapi yang jelas lebih pinter cara bikin anak. Kalo lu mau, sekarang juga gue jabanin"
Kia langsung memicingkan matanya mengancam. "Tiati besok burungnya ilang"
Dika geleng-geleng kepala. "Tsadist" katanya tidak habis pikir. Lalu melanjutkan, "Terus apa yang bikin Tuan Puteri gak mau sama Pangeran?"
"Padahal pangeran rela pause gamenya buat Tuan Puteri loh.. Di luar sana banyak yang pengen pacarnya pending dulu ngegamenya" katanya lagi.
Ya emang sih, Radika itu paket super komplit buat anak SMA, tapi masa cuma bisa bilang suka. Gak ada usaha sama sekali. Payah!
"Habis sampe sekarang gak kerasa usahanya! Tau ah! Radika payah! Wle"
Setelah menjulurkan lidahnya, Kia langsung berlari pulang menuju rumahnya yang berada tepat di depan rumah Dika.
Bodoamat! Mending juga dia nonton drakor daripada menghabiskan waktunya untuk menemani Radika main.
Sambil mencak-mencak, gadis itu menuju ke kamarnya yang tepat berada di bawah tangga.
Tapi baru juga membuka pintu kamarnya, puluhan balon berwarna merah langsung menyambutnya.
Kemudian,
"Happy Birthday Princess"
"Dika?!"
"Hm hm.. Tadi aku denger ada yang bilang gak kerasa usahanya sampe sekarang" kata Radika jahil.
"Hahahahahaha makasih Radika!! Aku kira kamu lupa"
"Jangan berubah lagi ya Princess"
"Apanya"
"Aku-kamu. Suka dengernya. Apalagi kalo bilang Aku sayang kamu hehehehe"
"Habis berapa buat nyiapin semua ini?!"
"Bawel"
Dalam hati, Radika mengeluh, kenapa perempuan kalo dikasih selalu nanyain harga..
***
Tbc+Banyak yang ngeluh lanjutnya lama banget wkwkwkwk
Maap mba, bro, sis, mas, pakde dan bude sekalian. Saya kan masih pelajar jadi masih punya banyak urusan selain ngurusin dunia orange ini heuheu.
-D
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEEU
Teen FictionKia benci sekali dengan yang namanya Dika. Alasannya bukan karna Dika ini nakal, doyan ngupil, menyebalkan, dan jahil. Tetapi yang membuat Kia sangat sangat membencinya adalah karna namanya dan Dika yang nyaris sama. Seolah tak cukup hanya disitu, D...