23 || Kiss the Rain

1.3K 172 13
                                    

Disarankan baca part ini sambil dengerin lagu di mulmed, biar lebih dapet feelnya yes.

Jangan lupa tekan bintangnya.

Happy Reading.. ^_^

***

Chanyeol POV

Sudah berjam jam yang lalu aku berdiam diri di kamar, entah harus melakukan apa, semuanya terasa hampa tak terkecuali hatiku. Untungnya baik Baekhyun maupun yang lainnya mengerti keadaanku dan tidak mengusikku selama beberapa hari ini, tepatnya mulai saat kuputuskan untuk berakhir dengan Yuju.

Aku yang terbiasa ceria, yang terbiasa mengumbar senyum, kini mulai berpikir untuk apa aku tersenyum di depan orang lain sedangkan hatiku tidak baik baik saja. Jika saja waktu bisa kuulang, aku akan memilih untuk tidak jatuh Cinta dengan sosok Yuju, karena ketika aku mulai menambatkan hatiku padanya, makan selamanya namanya akan tertanam abadi di lubuk hatiku. Aku tidak menampik, bahwa aku mencintainya terlalu dalam.

Tapi lihatlah sekarang, aku seperti tak punya nyawa, sunyi senyap menjadi temanku setiap hari. Bukan keinginanku untuk berakhir dengannya karena aku memang tidak punya pilihan selain berpisah, dan itu membuatku jauh lebih terluka apalagi melihat sorot wajahnya yang terlihat sama terlukanya dengan diriku.

Berdiri, akupun berjalan menuju cermin besar yang tergantung di samping tempat tidurku, disana nampak sosok lelaki yang terlihat menyedihkan, dan sayangnya lelaki itu adalah aku. Hati hati kuraba bayanganku di cermin seolah olah aku sedang menggapai Yuju disana.

Yuju~ya,
Ketahuilah disini aku jauh lebih tersiksa, melihatmu bersedih  membuatku amat terluka, jadi kumohon bantu aku kali ini saja, tersenyumlah seperti Yuju yang kukenal, agar aku tidak lagi mengkhawatirkanmu, dan agar aku tahu kalau kamu baik baik saja disana.

Kau ingat, dulu aku sering memarahi Sehun ataupun Baekhyun jika mereka menggodamu, hal itu kulakukan karena aku tidak suka milikku diusik orang, hanya aku yang boleh melakukannya, bukan orang lain. Aku juga ingat ketika kau datang padaku dengan wajah terluka membawa kabar bahwa kau akan bersama Eunwoo di WGM, rasanya aku lebih baik mati saat itu juga, dari pada harus melihatmu dengan orang lain. Kupikir jalan kita akan mulus, cukup kau mengiyakan untuk bersamaku maka semuanya bisa kita lewati bersama, ternyata aku terlalu berharap yah?? Karena nyatanya sekarang kita harus berpisah.

Yuju~ya,
Aku sangat merindukanmu, hingga rasanya aku ingin mati sejenak agar tidak menahan rasa rindu yang setiap hari kian meluap, hatiku sudah tidak sanggup lagi menampungnya. Katakan aku berlebihan, namun faktanya memang demikian, aku bahkan sudah mati rasa dan tidak akan bisa jatuh Cinta lagi dengan orang lain, jadi jangan khawatir aku akan berpaling darimu, meskipun kau memintaku pergi aku akan tetap berdiam diri disampingmu.

Dan sekuat apapun aku mencoba, aku tidak akan pernah bisa melupakanmu, jadi tunggulah saat itu tiba, saat dimana aku bisa menggandengmu dengan percaya diri, memperkenalkanmu pada dunia bahwa kaulah perempuan yang membuatku jatuh Cinta sedalam dalamnya.

***

"Chanyeol bukankah itu Yuju?" Tunjuk Sehun kearah dimana Yuju berdiri, ya Exo dan Gfriend hari ini memang di pertemukan di satu panggung.

Dan aku bukannya tidak melihat, hanya saja aku tidak siap untuk melihat wajahnya, aku takut saat itu juga aku akan berlari dan memeluknya dati saking rindunya, karena jauh lebih sakit untuk tidak memelukmu dati pada mengabaikan kehadiranmu. Dan Akhirnya aku memilih mengabaikannya meskipun jauh dalam hatiku aku memprotes keputusanku. Bukankah akan lebih menyenangkan jika melihat wajahnya, setidaknya itu akan mengurangi rasa rindu ini, tapi aku memilih untuk menjadi pengecut.

Malamnya di dorm, ketika sudah menyelesaikan makan malam bersama member EXO yang kain, aku memilih kembali mengurung diri di kamar. Dan lagi lagi aku hanya berdiam diri, tidak berniat melakukan apa apa sampai Bakhyun masuk kamar dan menepuk pundakku, aku tahu dia akan menasehatiku malam ini.

"Jangan seperti ini Chanyeol~ah. Ini seperti bukan dirimu saja." Diam sejenak untuk menghela nafasnya, kemudian Bekhyun kembali berujar.

"Aku tidak tahu harus berkata seperti apa, karena jika aku berada di posisimu mungkin aku akan bersikap lebih parah dari padamu, tapi aku juga tidak suka melihatmu yang seperti ini."

"Perasaan aku dulu tidak separah ini saat putus dari Taeyon noona." Gumam Baekhyun yang masih sempat kudengar, tapi aku memlihih tidak menghiraukannya.

"Sekarang kau mau bagaimana? Ayo katakan, aku janji akan membantumu, tidak enak juga tiap malam dicuekin olehmu." Gerutunya terlihat acuh meskipun aku tahu ia bersungguh sungguh dengan perkataannya. "Kau mau aku bilang ke manager dan agensi bahwa kau menyesal memutuskan Yuju dan ingin kembali bersamanya, atau bagaimana? Ayolah dijawab jangan seperti perempuan yang berdiam diri saja menunggu orang peka."

"Siapa yang harus kusalahkan disini Baekhyun~ah?" Akhirnya aku menanggapi perkataan Bakehyun, frustasi sekali ketika mengingat hal itu, dan kurang ajarnya malah hal itu yang sering kupikirkan.

Bakhyun belum sempat menyahut, ketika poselku berdering, dan sejenak aku membeku ketika melihat id caller yang tertera, ragu ragu akupun mengangkatnya, Bekhyun yang paham memilih untuk menyingkir.

"Yoboseyo." Sapaku berusaha setenang mungkin, miris sekali ketika tak ada sahutan dari seberang sana, apakah ia tidak sengaja mendial nomorku? Pikirku dalam hati.

"Yoboseyo yoboseyo." Kuulangi lagi karna tidak mendengar sahutan darinya, sebenaranya aku ingin mengakhiri saja panggilan ini, namun entah kenapa pikiran dan tindakanku tidak sinkron, terbukti sampai di menit ke sepuluh aku masih senantiasa menunggu sahutan darinya seperti orang bodoh.

"Chagi~ah." Aku tidak keceplosan, sungguh. Aku memang sengaja memanggilnya seperti itu karena ingin mendengar responnya, cukup lama sampai akhirnya aku mendengar suara isakannya yang begitu memilukan.

"Oppa, aku sangat merindukanmu." Ujarnya sembari terus terisak, dan aku malah berdiam diri, tidak tahu harus melaukan apa. Bukannya tidak rindu, aku bahkan lebih merindukannya, namun ketika mendengar suara isakannya yang begitu memilukan ditelingaku, rasanya dunia runtuh begitu saja. Apakah aku menyakitinya? Aku aku tidak membuatnya bahagia? Apakah ia sama tersiksanya denganku? Dan berbagai pikiran semacamnya mengusikku.

***

Yang kemaren menyalahkan Chanyeol, gimana tanggapan kalian setelah baca part ini? Apakah babang CeYe masih orang yang sama menurut kalian?? Comment plisss.. 😊😊😊

Navillera [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang