Bab 10

41 1 0
                                    

Start Flashback

2008

"Sen kamu udah tau mau masuk SMA mana ?" tanya bunda

"Masih bingung sih bun, kayanya SMA 124" jawab Seena

"Oiya bunda belum cerita yah, ada anak temen bunda sekolah disana juga, jadi kalau ada apa-apa minta tolong ke dia aja"

"Siapa bun ? Cewek ?"

"Cowok sayang, anaknya tante Helen itu loh, duh bunda lupa deh nama anaknya siapa, anaknya cakep lo pasti kamu suka" goda bunda

"Apaan sih bun" jawab Seena sedikit cemberut

"Tadinya bunda mau jodohin kamu lo tapi tar kamu marah terus bilang bunda jahat"

"Iya kalau ada perjodohan bunda jahat, lagian kan aku masih SMP bun"

"Tapi serius loh Sen anaknya tante Helen itu cakep banget, kalau bunda jadi kamu pasti udah kesemsem deh" goda bunda lagi

"Ih bunda bisa bahas yang lain gak, aku males nih" Seena makin kesal mendengar godaan bundanya

Bunda itu emang kaya gitu siapapun anak temen bunda pasti dibilang cakep, yang udah tua mau nikah aja masih dibilang cakep dan pantes sama Seena yang masih SMP duh bunda ada-ada aja

* * *

"Hay Seena..." sapa tante Helen

"Eh tante apa kabar ? datang sama siapa tan ?" tanya Seena sopan

"Dianterin Resha, tapi dia langsung pulang lagi, ini tante bawain cookies buat kamu sama Dion" jawab tante Helen sambil tersenyum ramah

Seena pernah denger dari bundanya kalau tante Helen emang pengen banget ngejadiin Seena menantunya, makanya dia ramah dan baik banget, dia sampe minta ke bunda buat jagain Seena biar gadiambil orang tunggu Resha dewasa, tapi bunda tau betul sifat Seena yang tidak suka dipaksa dan cuman tersenyum seraya berkata "kalau ada jodohnya saya senang-senang saja besanan sama jeng Helen"

Tante Helen sering sekali berkunjung ke rumah Seena menemui bunda, dia emang calon ibu mertua yang baik, Seena malah sudah nganggap tante Helen seperti ibunya sendiri, Seena belum pernah bertemu denga Resha, dan bayangan Seena yang namanya Resha itu gendut dekil hitam, pokoknya jauh dari kata kece atau tampan

* * *

Hingga suatu hari takdir mempertemukan mereka

Bel rumah Seena berbunyi

"Sen buka pintunya, bunda sama bi eti lagi masak kotor tangannya" teriak bunda dari dapur

"Iya bun"

Seena yang lagi asyik membaca novelnya langsung membukakan pintu rumahnya, dan dia pun terkejut melihat pemandangan di depannya yang sudah menjulang sosok cowok tampan dan tinggi, dengan kulit putih seperti terawat, hidung mancung dan bibir tipisnya, setelan kemeja yang lengannya sedikit digulung keatas dan kancing bajunya yang dikaitkan, serta potongan rambut yang memakai gel namun tetap terlihat rapih, serta tak lupa baunya yang sangat maskulin langsung menusuk ke hidung Seena, setelah terpesona beberapa saat akhirnya Seena sadar dari lamunannya

"Maaf mas cari siapa ya ?" Tanya Seena bingung kenapa ada cowok tampan bertamu ke rumahnya

"Tante Melisanya ada ?" Tanya cowok tersebut

"Ada mas silahkan masuk, tunggu sebentar ya saya panggilkan dulu"

"Bun ada tamu, siapa sih bun ko tumben ada cowok tampan bertamu ke rumah kita ?" Goda Seena penasaran

Bunda mengernyitkan keningnya lalu buru-buru membasuh tangan menemui tamu tadi

"Eh nak Resha, maaf ya nunggu lama" sapa Bunda ramah

"Gapapa ko tan, aku cuman disuruh mamih nganterin ini" jawab Resha sambil menyerahkan kantong plastik berisi makanan

"Aduh jadi ngerepotin deh, sampe jauh-jauh dianterin segala, nak Resha mau minum apa ?"

"Gausah tan, maaf bukannya kurang sopan, tapi aku kebetulan masih ada acara tadi mampir sekalian lewat" sergah Resha masih dengan nada sopannya

"Oh gitu yaudah salam aja buat mamih kamu ya, bilangin makasih banyak makanannya"

"Iya tan, aku pamit dulu ya tan, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam.."

Setelah Resha pulang Seena langsung merenteti bundanya penasaran

"Bun tadi siapa ? Cakep banget" goda Seena

"Calon suami kamu" bunda balik menggoda Seena

"Hah ?!"

"Itu tadi Resha sayang, anaknya tante Helen yang bunda ceritain itu lo"

Seena speechless kalau tau setampan itu mungkin dia bakalan langsung menyetujui perjodohan itu

"Hayoh naksir ya ? Tampan kan ? Bunda bilang juga apa" goda bunda lagi

"Cakep sih bun tapi kayanya udah punya cewek, gamungkin setampan itu gapunya cewek" Seena tertunduk lemas

"Gapapa kan nikahnya sama kamu" bunda terkekeh geli

Dari sanalah awal mula Seena jatuh cinta sama Resha, dan masuk SMA yang sama dengan Resha, demi Resha Seena pun masuk ekskul yang sama dengan Resha, bunda sampai heran karena dulu Seena yang menolak perjodohan tapi sekarang dia yang ngejar-ngejar Resha

Nindya sahabat Seena pas SMA adalah saksi Seena ngejar Resha dulu

Karena kelas Seena dekat banget dengan kantin jadi Resha sering banget lewat depan kelas Seena, dan Seena cuman bisa tersenyum melihatnya meskipun cuman dari jendela

"Duh yang kasmaran" goda Nindya

"Ssttttt pemandangan indah jangan dirusak" Seena menjentikan matanya sambil tersenyum

"Uh sweet banget deh, yaudah gue gamau rusak momentnya deh"

Seena cukup senang meskipun cuman ngeliat Resha dari jauh, meskipun cuman mengaguminya tanpa Resha tau perasaan Seena

Dan senyuman Resha akan menjadi berjuta-juta kebahagian buat Seena, mengagumi seseorang emang bisa membuat gila itu benar adanya

Dan kebahagiaan Seena harus berakhir ketika dia tahu kalau Resha emang ga sendiri, dia sudah pacaran bertahun-tahun dengan yang namanya Renatha, Seena mengetahuinya dari salah satu media sosial Resha

Seena awalnya merasa kecewa, setiap hari cuman nangis dan bundanya merasa kasihan dan tak tega melihat anaknya yang baru jatuh cinta tapi malah patah hati

Hingga suatu hari Ivan temannya Resha mencoba pedekate sama Seena, berawal dari diklat ekskul Ivan mencoba mendekati Seena dengan menyuruh Seena bernyanyi dan mengerjai Seena hal yang aneh-aneh, Seena awalnya kesal terhadap seniornya itu tapi dia hanya bisa pasrah, sampai puncaknya pas acara Bazaar SMA Ivan nekat nembak Seena, dan Seena belum menjawabnya dan ketika Seena mencoba memulai hubungan dengan Ivan, sosok Resha terus hadir membayangi Seena dan setiap mereka bertemu di Sekolah Resha selalu tersenyum manis pada Seena, Resha tidak tahu seberapa besar sayang Seena buat dia, dan Seena juga gabisa menjadikan Ivan pelampiasannya, akhirnya Seena dengan berat hati menolak Ivan karena tidak ingin membohongi perasaannya sendiri

* * *

Lanjut nanti yah, maaf kalau banyak typo :>

You're [not] MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang