Senin sore di bulan februari 2012
Setelah berkutat dengan tugas-tugas dan setumpuk mata kuliah di hari senin, Seena akhirnya membereskan diktat kuliahnya
Chat dari grup bbmnya (2011 masih zamannya bbm)
Stella: Makan yuk laper, otak gue udah melepuh
Seena dan yang lainnya: yuhuuuuuuu
Mereka berlima akhirnya menuju ke sebuah tempat makan masih di sekitaran kampus, setelah memesan beberapa makanan mereka memulai pembicaraan mereka apalagi kalau bukan gosip-gosip yang bikin dosa nambah dan dosa orang lain berkurang, hahhaha namanya juga wanita
"Gue bingung banget guys..." Ujar Stella
"Kenapa lo ?" Tanya Tania
"Si Anton nembak gue, bingung"
"WHATTTTT ??? Maksud lo Anton yang sohibnya Delon, Delon yang notabene adalah mantan lo yang paling cakep, paling pinter dan paling gabisa lo lupain itu ?" Ujar Seena yang langsung membrondongi Stella dengan banyak pertanyaan
"Iya Anton, temen SMA gue yang dulunya satu geng sama Delon, tau sendiri kan gue belum bisa move on dari Delon, tapi Anton terus pepet gue, gambling jadinya" ujar Stella sambil cemberut
"Tapi perasaan lo ke Anton sendiri gimana ? jangan jadiin pelampiasan doang Stel" Ujar Kei bijak
"Gatau, gue bingung, disatu sisi gue belum bisa lupain Delon, disisi lain gue juga gamau terus-terusan ada dalam masa lalu, i hv to move on" Stella mulai menangis
"Yaampun jangan nangis Stel, sini-sini" Nela mencoba menenangkan Stella
"Kalau lo belum bisa sama Anton jangan dipaksain Stel, nanti lo jalaninnya juga cuman setengah-setengah, tunggu sampai hati lo siap aja" Seena mencoba bijak
"Cie.. pengalaman hidupnya kayanya berat banget nih" Kei malah mengejek Seena
"Hahhahaha gue cuman ngomong apa yang ada dipikiran gue aja" Seena mencoba tertawa meskipun pahit
Seena merasakan rasanya terbayang-bayang oleh masa lalu, rasanya seperti hidup dalam warna abu-abu tanpa tau hitam dan putihnya hidup, akan tetapi pada akhirnya luka yang menganga sekalipun akan tertutup dengan sendirinya, biarkan saja semua seperti seharusnya
"Sen.... oyy... malah ngelamun ni anak" Panggil Kei yang sedari tadi mengajak ngobrol Seena
"Hahhahaha sorry gue ngantuk kurang tidur nih" Seena berpura-pura mengucek matanya, lalu mengedarkan pandangan ke sekelilingnya dan matanya pun tertuju pada sesosok cowok yang memang sedang dicarinya
Seena kemudian melangkah pergi begitu saja meninggalkan teman-temannya yang keheranan melihat sikapnya yang aneh, Seena pergi sembari membawa tasnya dan langsung menuju cowok yang dilihatnya tadi, kemudian dia mengejar cowok yang hendak memutar kunci motornya meninggalkan parkiran kampus
"Rei... tunggu" Seena memanggil nama cowok tersebut kemudian sang pemilik nama menoleh
Dan sialnya bukan hanya pemilik nama yang menoleh akan tetapi antek-antek sampai abang tukang parkir juga ikutan noleh
Seena mengernyitkan keningnya bingung apa yang salah, dan dia baru menyadari bahwa daritadi dia teriak pake toa alias kekencengan ini kalau teriak maling sekampung juga kedengeran dan bukan hanya itu yang membuat Seena ingin rasanya terseret arus saat ini juga saking malunya, dia lupa pake sepatu, berhubung tadi makan di lesehan akhirnya harus buka sepatu dan dia cuman pakai kaus kaki polkadot warna warni yang tingginya ngalahin pemain sepak bola
okay jadi pembelaan Seena seperti ini karena efek hari sabtu keujanan jadi dia kemana-mana pake sweater dari ayahnya dan tak lupa kaus kaki yang tebel karena bandung memang lagi dingin-dinginnya tanpa dia, maksudnya lagi dingin karena hujan, alhasil dia pake kaus kaki yang tebal dan untungnya tertutup sepatu boots tingginya, berhubung sepatunya dibuka maka terbuka jugalah aibnya, rasanya ingin tenggelam ke sumur yang paling dalam
"Sial....." Seena merutuk dalam hatinya
Rei cuman mengernyitkan keningnya heran kenapa cewek freak ini mencari dia
"mmmm anu, mmm itu, gue..." Seena mendadak jadi tergagap lantaran kini banyak orang yang memperhatikan dia
"Ikut gue.." Rei langsung memutar kunci motornya
Seena langsung mengikuti perintah Rei, rasanya lebih baik masuk ke kandang buaya, daripada harus dikeroyok sama semut-semut tadi, Seena cuman bisa menutupi wajahnya dengan tas yang ada ditangannya, rasanya malu sekali
"Mau kemana ?" Tanya Seena
"Makan" Jawab Rei datar
"HAH ?!" Seena masih tidak mengerti akan sikapnya
Kemudian mereka tiba disebuah tempat makan didaerah cisangkuy
"Ngapain kesini ?" Tanya Seena heran
"Makanlah, tadi kan gue dah jawab mau makan masa iya karaokean" jawab Rei lempeng
"Maksudnya bukan gitu lo, tadi gue lagi pesen makan sama temen-temen gue, lo tetiba nyulik gue kesini" ujar Seena panjang lebar
"Yaudah pesen lagi"
"Masalahnya gue gabawa sepatu, masa iya mau pake kaos kaki kaya gini tar gue disangka ondel-ondel yang nyasar ke Bandung" Seena merengut kesal
Tiba-tiba Rei mengeluarkan sepatu dari dalam tasnya, kebetulan hari ini dia memang ada latihan basket jadi sneakers yang tadi dia pakai dia simpan di dalam tasnya
"Mending kegedean kan daripada gapake sepatu" ujar Rei sambil menyodorkan sneakers miliknya
Seena menerima sepatunya dan langsung memakainya, ini sih bukan kegedean lagi namanya tapi emang super kegedean rasanya masih ada sisa ruang buat masukin anak ayam kedalam sepatu saking longgarnya
Mereka akhirnya memasuki tempat makan tersebut dan memilih bangku yang dekat dengan tembok (biasa pemburu colokan sih gini)
Setelah duduk dan meminta sebuah menu pada pelayannya, Rei sedikit mengernyitkan keningnya melihat kondisi Seena sekarang
"Tadi disana lo pesen apa ?" Tanya Rei
"Teh manis panas doang"
"Yaelah minum doang, nih pesen makan, wajah lo hari ini udah mirip keluarga culun siapa sih itu yang mukanya pucet semua di film twilight" ujar Rei antusias
Seena sempat mengernyitkan keningnya beberapa saat lalu akhirnya dia tersadar akan film twilight, "cullen anjay bukan culun" Seena merengut kesal
"Iyalah itu, mirip-mirip lah" Rei tetap mengelaknya karena sama-sama tidak mau kalah
Seena hanya cemberut kesal mendengar perkataan Rei lalu tiba-tiba saja pandangannya seakan memudar dan gelap, cahaya mulai meredup dan kekuningan, badannya serasa menggigil, keringatnya tak tertahankan dan akhirnya
Bugggggggghh
Seena pingsan
***
KAMU SEDANG MEMBACA
You're [not] Mine
Romance[COMPLETED] [TAMAT] Seena berusaha terus melangkah menjauh, meninggalkan semua masa lalunya, sampai akhirnya gadis itu bertemu sosok laki-laki yang dingin, seperti penuh dengan tatapan kebencian padanya. Tapi saat Seena mendekat justru sosok laki-la...