Bab 21

21 0 1
                                    

Maret 2012

Ujian akhir semester pertama akan segera dimulai dan Seena mulai sibuk mempersiapkan materi kuliah yang akan diujiankan, dia juga mulai sibuk melengkapi catatannya yang sempat tertinggal karena harus rawat inap, yang ada dipikiran Seena saat ini adalah belajar, belajar dan belajar karena Seena termasuk anak yang pintar dan selalu penasaran terhadap sesuatu yang dia tidak dia tau, tidak salah kalau dia sejak SMA salalu mendapatkan ranking pertama

Sementara disisi lain, Rei masih disibukan tugas kuliahnya yang semakin menumpuk dan membuatnya terus begadang untuk mengerjakannya, ditambah tugas ospek yang baru akan berakhir setelah UAS, maklum kalau anak teknik di universitas ini ospeknya akan berakhir selama satu semester, rasanya Rei terlalu banyak ingin mengumpat pada seniornya tapi dia urungkan karena suatu saat dia juga akan menjadi senior

***
Akhirnya UAS berakhir setelah 2 minggu berlangsung, dan libur panjang pun akhirnya dimulai, setelah belajar dengan keras demi UAS akhirnya mahasiswa semester ganjil mendapatkan libur 2 minggu untuk istirahat, dan itu artinya holiday is cominggggg, Seena tak sabar untuk pulang ke Jakarta dan quality time bersama keluarganya, kangen kudanil, kangen ayah, kangen bunda, kangen Jakarta dan seisinya, duhhh mendadak rindu sama suasananya, tapi yang terlebih Seena rasanya rindu seseorang yang tak seharusnya ia rindukan, rindu seseorang yang ia benci, rindu seseorang yang sering buat dia marah, kecewa tapi seseorang itu bisa buat Seena luluh seketika, ya Seena rindu Rei karena sibuk UAS seena belum sempat lagi mendengar kabarnya jangankan bertemu berkomunikasi lewat hp pun nggak

"Hey mikirin apa sih" tanya Kei pada Seena yang daritadi sibuk melamun bukannya menghabiskan makanannya

"Hehehe gue lagi kangen rumah, udah homesick nih gue pengen jadi tuan puteri yang dimanja"

"Dasar, Lo balik Jakarta kapan emang ?"

"Entah, besok atau lusa paling, kalau lo Kei ?"

"Gue juga kayanya antara besok atau lusa, lo mudik pake apa ?"

"Kereta paling, mau bareng ?"

"Boleh nanti kita pesen tiket keretanya"

Setelah menghabiskan makanannya, mereka menuju ke parkiran buat mengambil motornya lalu pulang, tapi tiba-tiba seseorang memanggil nama Kei

"Kei tunggu" teriak seorang laki-laki

Seena dan Kei menoleh kearah suara laki-laki tadi

"Bentar gue mau ngomong"

"Ngomong aja"

"Ikut gue sebentar" tiba-tiba laki-laki tadi menarik tangan Kei dan pergi meninggalkan Seena

"Sen bentar ya, tunggu gue dibangku sana" teriak Kei Pada Seena

Seena cuman mengangguk mengiyakan seruan Kei, dia sempet bingung siapa laki-laki tadi, kayanya Seena sering melihatnya tapi dimana dan Kei juga belum cerita kalau dia dekat dengan seseorang karena yang Seena tau Kei masih belum bisa move on dari mantannya yang ninggalin dia nikah karena milih selingkuhannya

Tiba-tiba terdengar suara seseorang seperti sedang asyik bercanda, suaranya seperti suara laki-laki dan perempuan, saat Seena menoleh alangkah kagetnya Seena melihat Rei yang sedang asyik bercanda sambil berjalan menuju parkiran motor, Namun bukan hanya itu yang membuat Seena naik darah ternyata Rei berjalan dengan seorang wanita cantik yang tinggi semampai badan model rambut ikal dan bibirnya yang merah merona rasanya membuat mata Seena seketika memerah, Seena jijik melihat pemandangan didepannya itu, seketika tubuhnya bergetar rasanya malu sekali, dia terus mengepalkan tangannya mencari kekuatan lalu bersembunyi dibalik pohon disamping bangku tadi supaya Rei tidak melihat dirinya sekarang, rasanya harga diri Seena seketika runtuh, "ya Tuhan ternyata selama ini gue cuman kegeeran, duh Seena kebanyakan mimpi banget sih lo" gumam Seena dalam hatinya, tak terasa air matapun jatuh membasahi rok hitam Seena

You're [not] MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang