Bab 11

65 3 4
                                    

Sequel Flashback

Suatu hari di penghujung senja

"Lagi nunggu jemputan Sen ?" Sebuah suara mengagetkan lamunan Seena yang saat itu memang sedang menunggu jemputan ayahnya

"Iya Kak, Kakak sendiri baru mau pulang ya ?" Tanya Seena balik

"Iya, yuk bareng aja kan searah" ajak Resha

"Gausah deh Kak, gaenak malah ngerepotin"

"Ga ngerepotin ko, sekalian ngobrol juga, kita kayanya baru kali ini ngobrol panjang, sebelumnya kan cuman say hey doang" ujar Resha dengan senyum manisnya

Jantung Seena langsung berdetak tak karuan, jujur dia sangat senang akhirnya bisa satu mobil berdua dan ngobrol bareng Resha tapi dia juga harus tahu diri karena Resha sudah punya seseorang di hatinya, setelah sekian lama ini memang pertama kalinya mereka ngobrol panjang, sebelumnya cuman bertegur sapa dan mereka juga tau nama masing-masing cuman dari orang lain, bukan saling memperkenalkan diri

"Kak sebentar yah aku telepon ayah dulu, takutnya udah dekat sini"

"Silahkan" ujar Resha masih dengan senyum khasnya yang bikin siapapun meleleh

Setelah beberapa saat akhirnya Seena dan Resha berjalan ke parkiran mobil, untung saja ayahnya masih terjebak macet dekat kantornya jadi Seena bisa pulang bareng Resha, karena bagi Seena kesempatan susah buat datang dengan cara yang sama untuk kedua kalinya

"Mamihku kayanya suka banget deh sama kamu, tiap hari nanyain terus di sekolah sering ketemu atau nggak, terus kamu gimana di sekolah" Resha membuka pembicaraan sambil mengemudikan mobilnya

"Masa sih kak ? Mungkin gara-gara aku anak temennya kali makanya nanyain" Seena gamau terlalu kegeeran

"Beneran, malah aku heran yang anaknya siapa yang ditanyain siapa, mungkin gara-gara mamih pengen banget punya anak cewe kali ya"

Seena cuman tersenyum mendengarkan cerita Resha yang makin membuat jantung Seena berdetak tak karuan

"Revin sekarang kelas berapa sih kak ?" Seena mencoba menormalkan kegugupannya

"Masih kelas 3 SD, masih kecil kan, so mamih gamungkin nunggu menantu perempuan dari dia, otomatis aku deh yang kena karena anak paling gede" Resha menghela nafas berat

"Berarti beda setahun sama Dion adikku, dia baru kelas 2 SD, ajakin Revin main ke rumahku kak, kan masih seumuran kalau beda setahunan" ajak Seena masih malu-malu, ngajakin adiknya padahal modus biar kakaknya juga ikut main ke rumah, hahaha segala cara dihalalin

"Boleh juga, ntar aku ajakin deh, mamih pasti seneng banget dengernya" ujar Resha sambil tersenyum

* * *
Beberapa hari kemudian di hari libur semester di penghujung tahun 2008, Resha berkunjung ke rumah Seena bersama tante Helen dan Revin, bunda yang sudah tau akan kedatangan tamu langsung sibuk di dapur dengan bi Eti, Seena yang daritadi mondar mandir juga sibuk mempersiapkan hatinya, "anday saja Resha masih sendiri," pikirnya, "ah meskipun masih sendiri juga belum tentu dia mau, apaan sih..." Seena langsung mengenyahkan semua pikiran-pikirannya

Tiba-tiba bel rumah berbunyi menandakan tamu yang ditunggu sepertinya sudah datang, bunda membuka pintu dan mempersilahkan mereka semua masuk, Revin dan Dion langsung menuju taman belakang buat bermain, Bunda dan Tante Helen sibuk bergosip ria di ruang keluarga, bunda menyuruh Seena ngobrol dengan Resha di lantai 3, depan kamar Seena ada sebuah ruang santai yang dilengkapi karpet tebal dan sofa bed, serta ada jendela yang menghadap langsung ke taman belakang, ruangan ini tempat Seena biasa nonton sambil tiduran

"Gapapa nih kak ngobrol disini ? Apa mau di balkon aja ?" Tanya Seena sedikit canggung karena seumur hidupnya tidak pernah bisa membayangkan Resha cowok yang saat ini dia sukai ada disini bareng Seena

"Gapapa ko disini nyaman, apalagi angin dari taman belakang yang rindang lumayan bikin Jakarta ga terlalu panas" ujar Resha

"Ngobrolnya mau sambil nonton ga kak ? libur panjang gini biasanya kan banyak movie bagus" Seena mencoba mencairkan suasana yang langsung dikasih anggukan mantap dari Resha

"Kamu udah punya cowok Sen ?" Tiba-tiba Resha menanyakan hal yang membuat Seena seketika kaget

"Aaaa eeee belum kak" Seena sedikit grogi dan kikuk saat menjawabnya

"Oh gitu, pantas saja Ivan ngebet banget deketin kamu" Resha tersenyum penuh arti

Seena sontak kaget, darimana Resha tau kalau Kak Ivan deketin Seena, Seena hanya tertunduk lemas tak mengindahkan ucapan Resha

"Kamu sendiri suka sama Ivan ?" tanya Resha lagi

"Hmmmm Kak Ivan baik sih kok orangnya" Seena menjawab asal dengan sedikit kikuk

"Pertanyaan aku kan bukan baik nggaknya, kamu suka Ivan ?" Tanpa basa basi Resha langsung memberi Seena pertanyaan yang cukup menohok

"Gatau kak bingung" Seena mencoba mengalihkan pembicaraan

"Kenapa ?" Tanya Resha penasaran

"Udah ah kak gausah bahas itu ya" Seena benar-benar enggan buat ngebahasnya

"Iya deh gabahas, eh besok nonton ke bioskop yuk, lagi ada movie seru, mau gak?" ajak Resha

Seena sempat kaget dengan ajakan Resha yang tiba-tiba, apa ceweknya ga marah kalau Resha sering berdua bareng Seena, tapi bodo amatlah Seena gaterlalu memikirkan hal itu

"Ayo kak" Seena langsung mengangguk mantap

Akhir-akhir ini Seena memang cukup lumayan dekat dengan Resha, setelah pulang bareng sehari waktu itu besoknya Seena sering banget dianterin pulang bahkan dijemput ke rumahnya untuk berangkat Sekolah, bukan tanpa alasan, karena sering hujan jadi gabisa bawa sepeda motor dan ayahnya yang sibuk ngurus kerjaan, Seena tidak mau ambil resiko telat ke Sekolah juga kalau harus naik angkutan umum, dan Resha sendiri yang dengan senang hati menawarkan tumpangan pada Seena

Ivan yang tau Seena sering pulang bareng Resha sempat marah dan curiga, tapi Resha mencoba membantahnya dengan alasan mereka cuman teman karena nyokapnya temenan

"Lo deketin Seena ?" tanya Ivan langsung pada Resha

"Nggak" Resha langsung dengan tegas membantahny

"Terus ngapain lo sering antar jemput dia ?"

"Rumah gue searah, nyokap gue yang nyuruh" jawab Resha kalem

"Kalau Renatha tau dia bisa ngamuk Res, tau sendiri bini lo kaya gimana cemburunya"

"Lagian gue ga ngapa-ngapain, gue cuman gamau ngecewain nyokap gue aja"

"Lo jangan mainin hatinya Seena juga dong Res, meskipun lo gapunya perasaan tapi jangan kasih dia harapan juga" Ivan berkata dengan nada sedikit sinis

"Kalem, gue cabut dulu" Resha langsung ngeloyor pergi tanpa mempedulikan ucapan Ivan

Awalnya Resha mendekati Seena karena permintaan mamihnya, tapi makin hari makin sini Resha seperti mulai tertarik sama Seena, tapi dia juga gamungkin melepaskan Renatha. Resha dan Renatha memang sudah berhubungan cukup lama dari kelas 2 SMP sampe sekarang mereka sudah kelas 2 SMA, tapi mereka harus mengambil SMA yang berbeda, meskipun keluarga Renatha tinggal di Jakarta tapi dia memilih sekolah SMA di Bandung bersama neneknya, dan itulah yang membuat Renatha dan Resha harus berhubungan jarak jauh

* * *
Flashbacknya masih belum kelar ya, pokoknya beberapa part ini kedepan mungkin masih flashback kisah Resha dan Seena dulu, buat abang Rei nya soon ya

You're [not] MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang