Gadis itu berdiri di depan cermin melihat dirinya yang menawan menggunakan dress putih tersebut, ditambah polesan makeup tipis diwajahnya. Menambah kecantikan gadis itu.
Waktu menunjukkan pukul 18.30. Eileen tidak sabar menunggu Daniel menjemputnya seperti yang dijanjikan tante monic padanya.
Tin tin
Bunyi klakson mobil terdengar jelas dari luar apartemennya. Ia segera bergegas keluar, tidak lupa untuk membawa purse hitamnya.
Saat ia hendak membuka pintu, ia sadar bahwa ini bukan mobil milik Daniel.
"Maaf non, tuan Daniel menyuruh saya yang jemput non"
"O-oh gapapa pak" ia segera membuka pintu belakang dan memasukinya
"Kalau saya boleh tau, Daniel ada keperluan apa Pak?"
"Kurang tau juga non"
"Oh"
Sepanjang perjalanan Eileen hanya diam, terkadang ia mengecek hapenya. Sesampainya di rumah Daniel, eileen langsung disambut oleh Pelayan rumah tersebut
Eileen langsung menuju meja makan, disitu tante monic sudah menunggu kedatangannya.
"Eileen, apa kabar?"
"Baik tante, tante sendiri gimana? Sehat?"
"Sehat kok sayang. Kamu tambah cantik aja ya" goda tante monic
"Tante juga tambah awet muda haha. Ngomong2 Daniel mana Tan?"
"Oh Daniel, dia lagi jemput Grace sebentar"
Mendengar nama Grace disebut ia merasa geram. Tapi ia berusaha menahannya.
'Tahan len tahan, belum cukup bukti belum' batinnya
Tiba2 suara wanita sialan itu terdengar di telinganya. Ia langsung menoleh dan melihat wanita sialan itu berjalan ke arahnya ditambah dress yang ia kenakan cukup terbuka. Belahan dadanya sangat terlihat jelas begitupun dengan bagian punggungnya yang terpampang jelas.
"Haii ma"
'Ma? Dia manggil tante monic mama?' Batinnya
"Hai sayang, apa kabar?"
"Baik ma, mama sendiri gimana?"
"Sehat sayang, yuk makan mama udah masak banyak hari ini"
Sekarang ia duduk berhadapan dengan Daniel. Sedari tadi Eileen sengaja agar tidak terjadi kontak mata dengan laki2 di depannya sekarang.
Namun terjadi kontak mata di antara mereka. Belum ada 2 detik daniel langsung melihat ke arah lain. Sementara Eileen pipinya sudah seperti tomat, walau hanya terjadi kontak mata sepersekian detik itu sudah membuat pipinya panas seketika.
"Hannah pipi kamu kenapa? Kok merah gitu?" Ucap Grace
"Merah? Kamu sakit sayang?"
"A-ah gapapa tante, cuman disini udaranya agak sedikit panas aja" jawab Eileen sembari mengibas2kan tangannya seakan udaranya sangat panas
"Hah? Masa sih len? Malahan tante udah suruh pelayan nyalain AC di ruangan ini"
"A-a.." Eileen bingung apa yang harus ia katakan mendengar perkataan tante monic
"Mungkin dia sakit ma atau dia alergi sama makanan ?" Ucap Grace
"Setau mama Eileen gak punya alergi apa2 sama makanan"
"Mungkin sakit ma?" Tante monic langsung menempelkan tangannya di kening Eileen
"Gak panas, kamu kalau gak enak badan pulang aja sayang"
"G-gak tante, Eileen gapapa kok"
"Yaudah, kalau badannya gak enak bilang tante ya" Eileen hanya mengangguk, Ia tak berani mengangkat kepalanya sama sekali. Namun tiba2 ia merasa ingin ke toilet karena tidak tahan terhadap panggilan alamnya.
"Tante, Eileen ke toilet bentar ya"
"Iyaa jangan lama2 ya sayang"
Eileen memasuki kamar mandi yang terletak di ujung ruang makan ini. Setelah menyelesaikan panggilan alamnya, ia keluar untuk kembali ke ruang makan. Tapi ada yang aneh disini, saat ia hendak keluar ia mendengar suara cewek sialan itu yang sedang berbicara dengan seseorang melalui telephone
"Lancar ma, kita tinggal tunggu tanggal mainnya aja" Eileen merasa bingung dengan apa yang diucapkan wanita itu. Sesegera mungkin ia bersembunyi dibalik pintu dan hanya membuka sedikit pintunya agar dapat mendengar pembicaraan wanita itu.
'Lancar? Tanggal main?' Batinnya
"Iyaa ma tenang, semuanya aman. Tapi sepertinya ada satu bocah cewek yang sepertinya curiga dengan Kita ma"
'Bocah cewek? Apa jangan2 aku? Jangan2 dia tau kalau selama ini aku memantaunya?' Pikirnya
"Tenang saja ma, selama daniel berada dalam genggamanku rencana kita bakal berjalan lancar dan bocah cewek itu gak bakal ada apa2nya"
'Seperti dugaanku, wanita ini memang licik. Sangat licik. Bisa2nya dia menggunakan Daniel untuk melancarkan rencananya. Dasar wanita licik! Akan aku bongkar rencana sialan mu itu!' Batinnya
Eileen kembali menutup pintu kamar mandi itu. Namun nais dia menyeggol botol shampoo yang berada disamping pintu itu.
"Siapa itu?!" Teriak wanita itu
'Mati aku!' Batinnya
#TBC
Sorry banget baru up part 5 yang revisi. Lagi banyak urusan juga. Btw, makasih buat 900+ readers ya. Bentar lagi bakal 1k readers. Thank u so much ❣️
Happy reading..
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAW ❣️
Sorry caps lock jebol hahaha
Love,
V E
KAMU SEDANG MEMBACA
Celebrity Chef [END]
ChickLitApa jadinya jikalau kita menyukai seseorang selama 10 tahun tapi akhirnya laki2 yang kita sukai, menyukai wanita lain? Sakit? Tentunya. Itulah yang dirasakan Eileen saat ia mencintai seorang Chef terkemuka di dunia alias Daniel, yang lebih memilih s...