"Sumpah ya len, gue geli banget sama tuh cowok. Asal lu tau aja ya, masa dia ngajak gue ngedate. Padahal kenal aja kagak" entah sudah berapa lama Lia membicarakan salah satu junior baru di kantornya.
"Si anak baru itu? Siapa namanya?"
"Stanley" jawab Lia
"Kalau gue jadi lu sih gue terima dah ajakan date nya" kata Eileen
"Hah?! Yang bener aja deh len. Masa lu mau sama cowok kayak dia?!" Eileen hanya memejamkan matanya mendengar suara Lia yang melengking. Sudah biasa.
"Menurut gue gak ada salahnya mencoba buka hati sama orang lain li. Lu mau ampe kapan begini melulu? Mumpung lu single dan dia juga single. Klop dah" tutur Eileen
"Gue sih ogah."
"Jangan ogah2an entar kepincut aja baru tau rasa. Lagipula si Stanley- Stanley itu lumayan ganteng tau, Secara banyak banget karyawan disini yang demen Ama dia. Seharusnya lu beruntung tau li"
"Beruntung apanya? Yang ada malah bikin ribet aja" jelas Lia
"Daripada ngomongin gue, gimana kencan pertama lu kemarin bareng Dylan?" Tambah Lia
"Harus banget itu dibahas sekarang li?"
"Emangnya kenapa? Gue kan belum denger lu cerita apapun hari ini"
"Kemarin kacau li..kacau.." Lia hanya mengernyit bingung mendengar perkataan Eileen barusan.
Kemudian Eileen menceritakan apa yang terjadi kemarin. Dari saat dia dan Dylan sedang bercanda lalu datang si Grace hingga pesan yang ia terima dari Daniel kemarin.
"Sumpah ya tuh cewek, pengen gue benyek2 Ama gue"
"Udah lewat biarin aja"
"Bisa2nya lu anggap semuanya impas len?! Gak..gak bisa! Seenaknya aja dia dateng terus ganggu elu berdua. Sedangkan disitu banyak bangku kosong kan?! Iya kan?!" Teriakan Lia hampir membuat kupingnya copot.
Untung saja sekarang mereka berdua sedang berada di apartemen Eileen. Kalau misalkan mereka lagi di luar, Eileen tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya nanti.
---
Eileen lari tergesa2 menuju tempat pertemuannya dengan kliennya. Hari ini ada salah seorang pengusaha yang ingin membuat kerja sama dengan perusahaan tempat Eileen bekerja.
Dan lagi pertemuannya dengan kliennya tersebut berada di mall yang cukup jauh dengan kantornya. Membuat Eileen cukup kelelahan, ditambah kemacetan yang cukup lama tadi.
Bayangkan ia sudah telat 1 jam dari pertemuan yang sudah ditentukan. Ia sudah siap jikalau ia akan ditegur oleh kliennya nanti.
Eileen memasuki salah satu cafe vintage yang berada di lantai atas mall tersebut. Eileen mengedarkan pandangannya mencari kliennya tersebut.
Namun sesaat ia kaget melihat siapa kliennya tersebut. Orang tersebut mengenakan jas layaknya pemimpin perusahaan dengan jabatan tinggi.
Eileen berusaha meyakinkan diri bahwa dia bukan kliennya. Tapi di cafe ini cuman laki2 itu saja yang mengenakan jas.
Mungkin dia mau ketemuan sama seseorang, gak mungkin kan dia klien aku?
Tiba2 terjadi kontak mata dengan laki2 itu. Eileen membeku ditempat. Laki itu..tersenyum? Kemudian menghampiri Eileen yang masih saja tidak berkutik ditempatnya.
Dan sekarang laki2 itu sudah berada didepannya.
"Telat?" Tanya laki2 itu, tidak lupa dengan senyum manisnya. Membuat cewek manapun yang melihatnya akan meleleh seketika.
Eileen tidak menjawab pertanyaan laki2 Dihadapannya ini. Ia sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri. Menyakinkan dirinya bahwa ini hanyalah mimpi semata
#TBC
Telat update bangetttttt..Sorry banget..bangettttt, kemarin aku super duper sibuk. Buat nyentuh Hape aja cuman cek sosmed doang. Gak sempet buka wattpad sama sekali. Maapkeun 😭
Semoga aku gak ngaret kayak begini lagi ya..❣️🙏🏻
Menurut kalian siapa laki2 yang merupakan klien Eileen? Comment yak😝
Love,
V E
KAMU SEDANG MEMBACA
Celebrity Chef [END]
Literatura KobiecaApa jadinya jikalau kita menyukai seseorang selama 10 tahun tapi akhirnya laki2 yang kita sukai, menyukai wanita lain? Sakit? Tentunya. Itulah yang dirasakan Eileen saat ia mencintai seorang Chef terkemuka di dunia alias Daniel, yang lebih memilih s...