Tiba2 terjadi kontak mata dengan laki2 itu. Eileen membeku ditempat. Laki itu..tersenyum? Kemudian menghampiri Eileen yang masih saja tidak berkutik ditempatnya.
Dan sekarang laki2 itu sudah berada didepannya.
"Telat?" Tanya laki2 itu, tidak lupa dengan senyum manisnya. Membuat cewek manapun yang melihatnya akan meleleh seketika.
Eileen tidak menjawab pertanyaan laki2 Dihadapannya ini. Ia sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri. Menyakinkan dirinya bahwa ini hanyalah mimpi semata.
----
"Hey" laki2 Dihadapannya membuyarkan segala pemikirannya."Y-ya?"
"Ayo kita langsung mulai saja rencana kerja samanya..." kemudian laki2 didepannya sekarang membisikkan sesuatu
"Jangan terlalu dipikirin nanti kalau dipikirin terus entah malah kangen jadinya" ledek Dylan
"E-enak aja" sela Eileen cepat, lalu segera menuju salah satu meja kosong yang berada diujung cafe ini
Eileen langsung membahas rencana kerja samanya dengan perusahaan Dylan. Tentu saja Eileen menjelaskan semuanya dengan terbata-bata.
"J-jadi a-apakah k-kau m-mau bekerja sama dengan perusahaan kami?" Tanya Eileen dengan susah payah.
Bagi Eileen berbicara nonformal dengan Dylan itu tidak mungkin, secara jabatannya yang tinggi ini membuat Eileen merasa malu dengan kesan pertama kali pertemuan mereka.
"Kenapa kau jadi terbata2 seperti ini? Aku lebih suka kau yang berbicara seperti biasa daripada kau berbicara formal seperti ini, rasanya aneh"
"Ya..aku merasa tidak sopan saja jika harus berbicara non formal dengan kau. Secara kau itu klien ku" jelas Eileen
"Seperti kita baru bertemu saja, ini kan sudah pertemuan kedua kita. Jadi jangan terlalu formal banget. Terkesan aneh tau gak?" Kekeh Dylan
"Iyaa deh Iyaa" mereka akhirnya melanjutkan perjanjian kerja samanya dengan Daniel. Diselingi canda dan tawa mereka.
---
Pertemuan Eileen dengan Dylan hari ini cukup dibilang mengejutkan bagi Eileen. Namun semuanya malah biasa2 saja. Eileen menggelengkan kepalanya mengingat betapa memalukannya dia tadi dihadapan Dylan.Eileen sudah berusaha membuka hati untuk Dylan. Dan sepertinya ia sudah mulai merasakan gejolak yang aneh muncul dari dalam dirinya. Ia yakin bahwa ia akan jatuh cinta dengan Dylan dan melupakan Daniel.
Daniel..?
Seketika pikiran Eileen langsung dikerumuni oleh Daniel. Eileen berusaha membuyarkan semuanya itu. Ia sudah bertekad untuk melupakan dan menghilangkan segala perasaan untuk Daniel.
Namun seberapa keras Eileen mencoba, setiap harinya pasti ia akan memikirkan daniel. Di saat pertemuannya tadi dengan Dylan, masih saja ia memikirkan Daniel.
Aku harus melupakan Daniel. Tujuanku cuma satu yaitu menyelamatkan daniel dari rencana grace.
Sekarang Eileen sudah berada didepan pintu apartemennya. Tapi ia merasa ada yang mengganjal disini. Pintu apartemennya tidak terkunci. Padahal jelas2 tadi pagi ia menguncinya.
Maling?! Tapi masa ada maling di apartemen? Lagipula tidak ada yang tau pass kamarku
Eileen membuka pintu apartemennya. Ia menyalakan lampu. Namun ia tidak melihat ada siapapun disini. Tapi ia mendengar suara gemercik air yang berasal dari dapur.
Kemudian ia mengambil payung yang berada disamping pintu. Berjalan mengendap2 dan..
"A-aw sakit!! Aw!!" Eileen tidak menghiraukan ringisannya. Ia tetap memukul orang yang dikiranya maling ini tanpa ampun
"Eileen!" Suara itu seketika mengagetkan Eileen. Ia kenal pemilik suara ini. Dengan perlahan membuka matanya yang sedari tadi ia tutup.
"D-Daniel?!"
#TBC
Akhirnya update juga hahahaha..maaf buat late updatenya ya. Part 15 yang revisi bakal aku Up besok atau gak minggu depan hihihi. Tergantung nganggur atau gak 🤣
Makasih yang udah nungguin cerita ini ❤️❤️❤️❤️❤️
Love,
V E
KAMU SEDANG MEMBACA
Celebrity Chef [END]
ChickLitApa jadinya jikalau kita menyukai seseorang selama 10 tahun tapi akhirnya laki2 yang kita sukai, menyukai wanita lain? Sakit? Tentunya. Itulah yang dirasakan Eileen saat ia mencintai seorang Chef terkemuka di dunia alias Daniel, yang lebih memilih s...