"Enggak, enggak, enggak" sudah 1 jam Eileen membongkar lemari pakaiannya untuk mencari pakaian yang cocok untuk double date nanti. Dan masalahnya, double datenya hari ini. Sedangkan Eileen belum ada persiapan apapun
Rambut masih dicepol asal, muka belum dipoles makeup apapun, pakaian belum ada yang cocok. Masih berantakan semuanya. Double date dimulai jam 7 sedangkan sekarang sudah jam 4?!
Bayangkan saja, dia belum siap sedari tadi. Eileen mencoba menelepon Lia, namun tidak diangkat. Dan dia bingung harus meminta bantuan siapa. Masalahnya, ia jarang memakai dress. Jadi isi lemari pakaiannya pun hanya kemeja, rok strip, kaos, dan jeans.
Sekalinya acara pesta-pesta, dia pasti akan menyewa di salah satu butik langganannya tapi sekarang tokonya tutup. Karna ini hari minggu! Ia sudah tidak tau lagi. Ia mabok.
Kringg kringg
Eileen langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa peneleponnya.
"Halo"
"Halo Eileen, kau sudah siap-siap?" Tanya si penelepon
"Dylan? Umm..belum" jawab Eileen
"Kenapa? Bentar lagi waktunya loh. Kau gak ada pakaian yang cocok?"
"Iya..aku jarang pergi ke acara spesial..sekalinya pergi pasti nyewa disalah satu butik langgananku. Tapi sekarang tokonya lagi tutup"
"Yaudah..sekarang aku jemput kau, kau siap-siap kita bakal ke butik langgananku"
"A-ah okee"
"10 menit lagi aku sampe di apartemen kau"
"Okee" jawab Eileen
Panggilan pun terputus. Ia segera merapikan kamarnya yang seperti kapal pecah ini dan langsung mengganti pakaiannya dengan kaos dan jeans serta polesan sedikit makeup di wajahnya.
Ting tong
Eileen segera membuka pintu, dan melihat Dylan berdiri dihadapannya mengenakan tuxedo hitam. Menambah ketampanannya.
"Ayo..udah keburu sore nanti" ucap Dylan
"Okee" jawab Eileen
Sesampainya diparkiran Dylan membukakan pintu mobilnya untuk Eileen. Eileen tersenyum membalasnya. Mobil pun berjalan menuju butik
"Butik langganan kau dimana?" Tanya Eileen memecahkan keheningan
"Ada tidak jauh kok dari sini" jawab Dylan
"Baiklah"
Sesampainya mereka di butik langganannya Dylan, Dylan langsung menyuruh pegawai butik tersebut untuk mengeluarkan dress model baru. Seraya menunggu pegawai tersebut, Eileen melihat-lihat dress yang ada di butik ini. Dan ya, harganya sangat fantastis
Lebih baik aku beli yang lain daripada beli dress satu
Pegawai tersebut membawakan beberapa dress, mungkin sekitar 13 dress. Dan Dylan menyuruh Eileen untuk mencoba semua dress itu satu per satu.
"Enggak cocok len"
"Hmm..enggak deh"
"Enggak len"
"Kurang cocok"
"Terlalu turun, gak ah"
Sudah 10 dress ia coba namun tidak ada satupun yang menarik menurut Dylan.
"Yang ini bagaimana?" Tanya Eileen. Ia sudah lelah menggonta-ganti dress sedari tadi.
"Perfect" jawab dylan antusias. "Kamu kelihatan cantik len" pipi Eileen bersemu merah.
"Sekarang kita sekalian poles wajahmu ya, Abis itu kita langsung ke restorannya" tukas Dylan yang dibalas anggukan oleh Eileen.
Sesudah dipoles Eileen melihat dirinya dipantulan cermin. Ia merasa bahwa ini seperti bukan dirinya. Eileen tersenyum-senyum sendiri melihat penampilannya. Ia merasa puas.
"Kamu cantik banget len, aku yakin double date kali ini bakal lancar" ucap Dylan
"Makasih lan"
"Ayo sekarang kita langsung ke restorannya, udah mau pukul 7" ucap Dylan seraya menuntun Eileen ke mobilnya.
"Okee"
Daniel? Nama itu tiba2 muncul dipikirannya. Ia tidak tau bakal seperti apa reaksi Daniel nanti dan apakah ia bakal kuat melihat kemesraan Grace dan Daniel? Sedangkan nama daniel masih melekat kuat dihatinya.
#TBC
Heyoo, sebagai ucapan terima kasih aku atas 100 followersnya. Aku bakal update dua part untuk double date. So..kalian bakal baca puas2 kali ini Hahaha 🤣. Thankk u buat 100 folls nya, gak nyangka banget cerita absurd ku ini bakal ada yang baca hehehe 😂. Sayang kaliann 💋❤️
Love,
V E
KAMU SEDANG MEMBACA
Celebrity Chef [END]
ChickLitApa jadinya jikalau kita menyukai seseorang selama 10 tahun tapi akhirnya laki2 yang kita sukai, menyukai wanita lain? Sakit? Tentunya. Itulah yang dirasakan Eileen saat ia mencintai seorang Chef terkemuka di dunia alias Daniel, yang lebih memilih s...