Camp 7- 11

6.3K 657 35
                                    

Pegang tanganku bersama jatuh cinta
Kali kedua pada yang sama
Sama indahnya
~Kali Kedua, Raisa

***

     Darrel menyusuri hutan dengan bantuan jejak kaki yang tercetak di tanah. Jejak itu begitu jelas, sehingga memudahkannya untuk mengikuti arah di mana jejak itu berakhir.

     Darrel mengernyit bingung ketika melihat jejak itu berhenti. Tepat di depan sungai yang berarus deras. Pikirannya mulai dipenuhi kemungkinan-kemungkinan buruk.

     Lelaki itu memejamkan matanya sejenak, lalu menggelengkan kepalanya. "Gak. Gak mungkin," katanya.

     "Tapi jejaknya mengarah ke sini! Gimana bisa hilang?!?" Darrel menendang kerikil-kerikil kecil.


     Dia mengedarkan pandangannya ke segala arah. Dia tidak menemukan seseorang pun kecuali...

     Tunggu! Seperti ada sebuah kertas yang ditindih batu. Darrel segera mengambil kertas itu dan membacanya.


     "Selamat! Kau terjebak! Kau pikir aku bodoh? Sampai-sampai meninggalkan jejak untukmu? Tentu saja tidak, aku penculik yang handal. Sekarang, nikmati kegagalanmu!"

     "Sialan! Gue ditipu. Bisa-bisanya gue percaya sama jejak itu!" geramnya.

***

     Gadis itu baru saja terbangun. Dia menatap sekelilingnya. Ini di mana? pikirnya. Dia melihat tangan dan kakinya yang terikat. Seketika matanya terbelalak kaget.

     "Gue kan baru diculik!" pekiknya dengan suara tertahan karena mulutnya yang disumpal dengan kain.

     "Kau ternyata sudah bangun gadis cantik?" ujar seorang pria bertopeng dengan tiba-tiba. Pria itu melepaskan kain yang menyumpal mulut Agatha, membiarkan gadis itu berbicara.

     "Siapa lo? Lepasin gue!" Agatha berusaha menutupi ketakutannya.


     "Kau tidak perlu tahu siapa aku, gadis cantik! Kau hanya perlu menunggu!" Dari balik topengnya pria itu tersenyum miring.

     "Apa maksud lo?" tanya Agatha dengan raut wajah bingung.

     "Kita tunggu saja apa yang akan terjadi!"

     "Lepasin gue! Gue gak kenal sama lo! Kenapa lo culik gue?" Agatha menatap pria itu tajam.

     "Kau yakin tidak mengenalku?" tanyanya dengan senyum menantang.


     "GUE GAK KENAL SAMA LO!!" teriak Agatha dengan lantang.

     "TOLONG! TOLONGIN GUE! SIAPAPUN TOL--" Agatha menghentikan aksinya untuk meminta tolong. Dia menatap aneh pria bertopeng itu.

     Kenapa dia diam saja? pikirnya bingung.

     "Lo biarin gue teriak?" tanya Agatha bingung.

ConversaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang