Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia
~Tulus, Sepatu***
Pagi ini Agatha bangun lebih pagi karena hari ini adalah jadwal piketnya. Gadis itu merapikan seragamnya yang agak kusut dan memoles tipis wajahnya dengan bedak.
Ting.
Darrel.kelvin : Hari ini berangkat bareng ya.
Agatha mengerutkan keningnya melihat pesan dari Darrel. Dia segera mengetikkan pesan balasan untuk Darrel.
Agatha.amor : Ini Alisha? Lo jahil banget sih mbajak hp orang.
Darrel.kelvin : Ini Darrel. Tenang, hp gue udah gue password.
Darrel.kelvin : gue jemput ya? Kita berangkat bareng.
Agatha.amor : nggak usah. Lo pasti mau berangkat siang. Gue ada piket.
Darrel.kelvin : gue udah di depan rumah lo tik.
Agatha.amor : Tik? Lo kira nama gue Tika gitu?
Darrel.kelvin : Cantik. Bukan Tika.
Agatha menyunggingkan senyumnya ketika membaca pesan dari Darrel.
Agatha.amor : Apaan dah. Lo beneran udah di depan rumah gue?
Darrel.kelvin : Bener. Lihat aja dari balkon kamar lo!
Agatha melangkah menuju balkon, dan benar saja Darrel tengah bersandar pada motornya dan tersenyum manis ke arahnya. Agatha segera mengambil ranselnya dan keluar kamar menuju ruang makan.
Darrel.kelvin : Jawab dulu dong, mau berangkat bareng apa nggak? Biar kesannya nggak nggantung.
Agatha.amor : Anjay! Bahasa lo kak 😂 iya2 gue mau.
"Ma, Pa! Agatha langsung berangkat ya!"
Ara yang sedang mengoles selai menoleh. "Loh, nggak sarapan dulu?" tanyanya.
"Nggak Ma, Agatha makan di sekolah aja. Udah ditungguin kak Darrel di depan."
Alex yang tengah menyesap kopinya mendongak dan tersenyum menggoda ke arah Agatha. "Oh, jadi kamu bangun pagi itu gara-gara Darrel...."
Agatha menggeleng. "Nggak, Pa! Agatha bangun pagi soalnya ada piket. Bukan karena kak Darrel," sanggahnya.
"Yaudah, Agatha berangkat, Assalamualaikum!" pamit Agatha.
"Waalaikumsalam!"
Agatha menerima helm yang disodorkan Darrel. "Ngapain lo jemput gue?" tanya Agatha.
"Lagi pengen aja," jawab Darrel singkat. Agatha jengkel mendapat jawaban seperti itu. Bukan jawaban itu yang diinginkannya.
"Kalau njawab itu yang jelas!"
"Kurang jelas apasih gue? Gue kan udah bilang gue lagi pengen jemput lo..." ada jeda sebentar, "calon pacar gue."
Tiba-tiba Agatha menjadi kikuk, tidak bisa berkutik. Dia hanya menatap canggung ke arah spion yang ternyata Darrel juga sedang menatapnya lewat kaca spion dengan tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conversa
Novela Juvenil[COMPLETE] [DI PRIVAT BEBERAPA PART] [Highest rank #83 in teenfiction, 30-6-17] Agatha tidak tahu harus menerima atau mengutuk takdir yang mempertemukannya dengan cowok seperti Darrel. Satu-persatu masalah mulai muncul, menguji sebuah jalinan yang...