Flashback- 12

6.1K 641 36
                                    

aku pernah berpikir tentang
hidupku tanpa ada dirimu
dapatkah lebih indah dari
yang kujalani sampai kini
~Virgoun, Surat Cinta Untuk Starla

***

     "STOPP!" perintah laki-laki yang berada di sisi Agatha.

     Darrel berganti senyum mengejek. "Kenapa? Takut?"

     Pria itu segera membuka topengnya. Agatha dan Darrel terpaku melihat wajah yang sedari tadi bersembunyi di balik topeng. Tak ingin membuang banyak waktu, Darrel segera membuka topeng pria yang sedang dikuncinya. Lagi-lagi kedua remaja itu terkaget setelah melihat wajah dari orang yang baru saja berantem dengan Darrel.

     Tiba-tiba Darrel berdiri, menatap dua orang itu untuk meminta penjelasan. Darrel masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan orang-orang terdekatnya.

     "Papa? Om Ivan? Apa maksud kalian lakuin ini semua?" tanya Agatha bingung.

     Lalu terdengar derap langkah kaki dari arah pintu. Muncul dua orang perempuan yang sedang tersenyum kikuk. Kedua orang itu adalah Ara dan Michelle.

     "Pa, udah ketahuan ya?" tanya Ara ke Alex dengan senyum kikuknya.

     "Udah lah, Ma! Lihat, Ivan aja udah babak belur kayak gitu," sahut Alex dengan santainya.

     Alex berdeham sebentar, lalu menjelaskan, "Maafin Papa ya, Tha! Kami lagi main TOD!" Alex menjawab dengan menggaruk tengkuknya.


     "Hah?!?" teriak Agatha dan Darrel bersamaan.

Flashback on

     Ara tersenyum cerah. "Gak lah, ngapain jijik! Game-nya namanya 'slither io' kalo kamu mau download, download aja! Lagian ulet-uletnya lucu, kok."

     "Gak usah deh ma, makasih. Agatha mau siap-siap dulu, nanti Agatha dianterin Pak Tejo," ucap gadis remaja itu.

     "Okee! Hati-hati ya nanti."

     "Iya, ma."

     Ara pergi ke kamar mandi karena merasa kebelet. Dia menuju kamar mandi di kamar sambil berlari. Sesampainya di kamar, dia mendapati pintu kamar mandinya tertutup. Ara menggedor-gedor pintu itu cukup keras hingga terdengar suara dari dalam.

     "Sabar, yang!" Alex berteriak dari dalam.

     "Sabar-sabar! Cepetan! Udah kebelet," ujar Ara tidak sabar.

     "Yaudah, masuk aja yang! Bareng-bareng aja!"

     Ara melotot. "Cepetan Alex! Udah kebelet banget ini!" Ara kembali menggedor-gedor pintu dengan keras.

     Kini, di depan pintu kamar mandi Ara sudah berjongkok lemas sambil memegangi perutnya. Alex yang baru keluar dari kamar mandi menatap Ara kaget.

     "Yang, kamu kenapa jongkok di di sini?" tanya Alex heran.

     Ara yang mendengar suara Alex segera berdiri dan masuk ke kamar mandi. Setelah lama berkutat pada panggilan alamnya, akhirnya Ara keluar dari kamar mandi. Dia mendapati Alex yang sedang menonton televisi di kasur.

ConversaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang