Bila kita mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang
~Acha S ft Irwansyah, My Heart***
Hari-hari UAS telah berlalu, semua murid merasa senang karena telah terbebas dari ujian yang sangat mematikan otak. Tetapi tidak sedikit yang cemas akan nilai-nilai ujian mereka.
Agatha tengah duduk di kantin menyeruput jus alpukat kesukaannya ditemani dengan Kania. Alda dan Rachell menghilang entah ke mana. Kania hanya diam memperhatikan Agatha yang terus saja melamun.
"Mikirin kak Darrel?" tanya Kania tepat pada sasaran. Gadis itu menoleh ke arah Kania lalu tersenyum kecut.
"Iya. Dia makin deket aja sama kak Raissa. Gue jadi nggak yakin kalau dia pernah bilang sayang sama gue...." Kania merangkul Agatha, sedikit memberi kekuatan pada sahabatnya itu.
"Gue bodoh banget ya..." Agatha mengembuskan napasnya berat. "Bisa sayang sama orang kayak kak Darrel. Pasti yang suka sama dia banyak, tinggal milih aja." Agatha tertawa hambar.
"Kalau lo sayang sama dia lo coba perjuangin, Tha. Lo deketin dia dan jangan terlalu cuek juga," celetuk Kania.
"Coba kalau memperjuangkan lebih gampang, Kan. Gue bakal merjuangin dia sebisa mungkin. Tapi nyatanya kalau dia udah berpaling hati, gue bisa apa?"
"Lo bisa coba dulu, Tha. Siapa tau dia deket sama kak Raissa karena ada keperluan," nasihat Kania meyakinkan Agatha.
"Lo yakin gue bisa, Kan?" Agatha menatap Kania dengan tatapan tidak yakin. Kania mengangguk mantap.
"Gue yakin lo bisa."
***
"Kak!! Kak Darrel tunggu!!" Agatha berlarian menuju Darrel yang hendak mengambil motornya di parkiran. Darrel menoleh dan dahinya berbentuk guratan-guratan kecil saat mendapati Agatha ada di depannya. Sedetik kemudian dia tersenyum menggoda.
"Kenapa? Tumben lo nyamperin gue? Kangen ya?" tanya Darrel sambil menaik turunkan alisnya. Dia terkekeh kecil.
"Iya, gue kangen sama lo," ujar Agatha ikut terkekeh. Darrel mengusap-usap telinganya, membuktikan bahwa dia tidak salah dengar.
"Lo serius kangen sama gue?" tanya Darrel tak percaya. "Ini mimpi atau apa ya? Aww!" teriak Darrel saat Agatha mencubit pipinya.
"Nggak mimpi, kan? Emmm.... Btw gue pulangnya boleh bareng lo, nggak?" tanya Agatha agak ragu.
Darrel langsung mengangguk antusias. "Boleh banget, ayo!"
Agatha tersenyum saat tahu Darrel tidak menolaknya. Dia segera menaiki motor ninja Darrel. Saat Darrel sudah membunyikan mesin motornya, Agatha langsung memeluk Darrel untuk menjadikannya pegangan, membuat Darrel mengulum senyumnya.
"Udah berani peluk-peluk, nih?" goda Darrel, motornya mulai melaju meninggalkan area sekolah.
"Hehehe... Mampir dulu yuk, kak!"
"Ke mana? Lo mau beli buku?" tanya Darrel.
"Enggak, gue pengen makan es krim. Setahu gue di sekitar sekolah ada kedai es krim atau apalah yang baru dibuka. Ke sana ya?" pinta Agatha.
"Boleh deh, kebetulan gue lagi haus banget."
***
"Emmm, vanilla cone-nya satu, sama greentea ice pot-nya satu. Lo mau apa, kak?" tatapan Agatha beralih ke Darrel. Darrel masih sibuk memilih-milih hidangan di buku menu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conversa
Teen Fiction[COMPLETE] [DI PRIVAT BEBERAPA PART] [Highest rank #83 in teenfiction, 30-6-17] Agatha tidak tahu harus menerima atau mengutuk takdir yang mempertemukannya dengan cowok seperti Darrel. Satu-persatu masalah mulai muncul, menguji sebuah jalinan yang...