Part - 9

9.4K 875 105
                                    

Eren Berjalan mendahului Levi yang ada di hadapannya . mereka telah sampai di rumah saat ini , keduanya berjalan memasuki rumah dengan keadaan wajah Masam namun bedanya yang satu berwajah masam permanen sejak Lahir .

Eren melepas sepatunya dengan Perasaan kesalnya .

" Minggir !! " Levi mendorong Eren hingga kini ia jatuh terjerembab di lantai dingin

" OI !! Jangan dorong-dorong Brengsek !"

" selamat Datang Eren , Levi . " Eren menoleh saat suara sang ibu mengalun di belakangnya . Eren menatap sang ibu bingung karena pakaian yang tengah di pakainya sangat Rapih .

" Ibu mau ke mana ? " Eren menegakan tubuhnya dan menatap sang ibu penasaran

" ah ! ibu mau ke Jerman dengan ayahmu untuk beberapa bulan ke depan . kau tidak apa-apa kan di rumah dengan Levi saja ? "

" Ap- Tunggu ! kenapa mendadak begini Bu ? "

" memangnya ada apa ? jika kita rencanakan pun kau kan tetap tidak ikut . kau kan harus sekolah Eren " Grisha kini menghampiri Eren dengan koper di tangannya . Eren menatap sang ayah Kesal

" Cih , Tidak Adil ." Eren bergumam kesal

" Jangan seperti bocah Eren . kau sudah besar "

" Baiklah " Eren beranjak meninggalkan Carla, grisha dan Levi dengan langkah kaki yang di hentakan kesal .

" Eren ? " Carla memandang sang anak yang meninggalkannya dnegan raut khawatirnya .

" aku akan mengurusnya " Levi menepuk pundak sang ibu kemudian berjalan menuju Eren yang hendak menaiki tangga .

" Oi ,, Bocah ! "

" Berisik !"

" mereka akan berangkat mala mini . pamitan lah dahulu "

" Aku tidak perduli " Levi memutar bola matanya kesal dengan sikap bocahnya yang mulai keluar perlahan , namun levi tidak menyerah begtitu saja .

" Ck, Kau ini . Mereka Ingin bersenang-senang harusnya kau juga ikut senang kan karena di rumah tidak aka nada yang mengaturmu lagi . harusnya reaja sepertimu berfikir begitu "

Langkah Eren melambat mendengar kalimat yang di keluarkan Levi barusan namun kemudian ia melanjutkan kembali langkahnya menuju kamarnya yang sebentar lagi di capainya .

" Aku tidak senang ! mereka tidak mengajakku ."

" Untuk apa kau ikut Eh ?. Mereka ke Jerman untuk Honeymoon ke dua , jika kau ikut maka kau hanya akan mengganggu mereka "

Langkah Eren Terhenti Tepat di depan pintu kamarnya . eren membalikan tubuhnya dan menatap levi dengan seringainya .

" Honeymoon ke Dua ?" Eren memiringkan kepalanya bingung , matanya mengerejab dengan kalimat Levi . Levi berjalan perlahan mendekat pada Eren yang kini memundurkan tubuhnya karena Levi yang semakin mendekat .

" Mereka ingin mele[as Penat karena frustasi mengurusmu . Jadi mereka memutuskan berlibur ke Jerman dan sekalian bulan madu di sana ."

Levi memerangkap tubuh Eren yang terpojok, sebelah tangan Levi berada di sisi Kiri kepala Eren . Eren gelagapan dengan tingkah Levi kali ini .

" Kau tahu honeymoon kan " Levi berbisik tepat di kuping kiri Eren , Eren gemetar karena perlakuan Levi . Wajah Levi begitu dekat bahkan Eren bisa mencium aroma mint dar bibir tipis Sang Raven di hadapannya . Eren menundukan kepalanya berusaha menghindari tatapan intens dai pria raven di hadapannya saat ini .

" Honeymoon itu seperti ini ..."

Eren tercekat saat merasakan sesuatu yang basah , hangat dan lunak meliuk di permukaan tengkuknya . Eren menutup mulutnya dengan punggung tangannya . Levi mengecup , menjilat , dan menghisap hingga kini muncul bercak kemerahaan di leher Eren .

FVCKING BROTHER [2] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang