Part - 4

10K 1K 94
                                    

Eren memakan burger triple cheesenya dengan wajah masam hatinya sedang sakit karena ia menerima nilai hasil ujian bahasa inggrisnya yang jeblok . armin mendapat 95 , jean 79 sedangkan Eren ......

" HAH !! 30 Lagi ? Yang benar saja Eren hahahahahaha " jean memegangi perutnya karena tertawa yang berlebihan . Eren memutar bola matanya malas mendengar ocehan jean di hadapannya .

" Hey !! dua minggu lagi kita kan akan menjalani Ujian semester Eren . kau harus meningkatkan kembali belajarmu di rumah " kini Armin menasehati Eren yang tengah menyuapkan burgernya ke dalam mulut . dan Eren tersedak karena baru menyadari jika dua minggu lagi akan diadakan Ujian .

" kalian selalu mengajaku main !! jangan salahkan aku jika aku mendapat nilai jelek . itu semua karena kalian " Eren menunjuk jean dan armin bergantian . Armin menggelengkan kepalanya mendengar tuduhan Eren yang diarahkan padanya dan jean .

" Heh Bodoh !! jangan asal menuduh . kau saja yang tidak belajar dengan benar ! jika karena bermain maka seharunya nilaiku dan armin juga harusnya sama jeleknya sepertimu , walau kita sering bermain tapi aku tetap belajar jika sudah sampai Rumah ."

Eren menggedikan bahunya tidak perduli dengan ucapan Jean . Jean semakin Geram dengan Eren yang keras kepala di hadapannya .

" Cheese burg Brengsek !! aku tidak akan mengajakmu main dan kumpul bersama lagi jika begitu ! " jean meninggalkan Eren dan Armin seketika . Armin menghelah nafas lelah dengan kalkuan keduanya yang sangat kekanakan .

" hanya karena masalah ini kalian jadi bertengkar . " Armin menatap Eren meminta jawaban . Eren dengan suasana hatinya yang buruk kembali menggedikan bahunya malas .

" Dia saja yang cepat marah . "

" kau juga Eren ! "

" Aku sudah kenyang . aku mau ke perpustakaan jika begitu . sampai nanti " Eren bangkit berdiri dan membuang bekas makanannya yang masih tersisa banyak ke dalam Tong Sampah Terdekat kemudian meninggalkan Armin yang memanggil-manggilnya dari belakang .

" EREN !!! "

.

.

.

Eren berjalan dengan wajah tertunduk , pikirannya kacau dan moodnya buruk .

' ibu pati akan menghukumku .' Eren mendengus kesal .

" Ck,. Kenapa otak ini tidak mau diajak bekerja sama sih ! " Eren memukul kepalanya kesal . langkahnya terhenti di sebuah Ruangan dengan pintu tertutup rapat namun di sampingnya ada sebuah jendela yang terhubung dengan ruangan tersebut . Eren menatap Papan Tulisan di atas Pintu tersebut

' Ruang Osis '

Eren melirik keadaan di dalamnya . di dalam ada dua orang gadis dan dua orang pria , dan yang Eren kenal di dalamnya hanya satu orang . seorang pria dengan potongan Rambut Undercut berwarna hitam pekat yang kini tengah mengerinyitkan dahinya seperti kebingungan . Eren berdecih

" so sibuk sekali dia ."

Eren bergumam dengan suara kecilnya . Eren terdiam

" dia dapat nilai berapa di ujian tadi ya ? "

Eren tersentak saat dua buah manik Hitam menatapnya intens dan dalam , Eren merinding seketika . Levi menatapnya yang tengah mengintip ke ruang Oasis

Eren berlari terbirit seketika , menjauhi Ruang Terkutuk tersebut .

" Levi Ada apa ?" Petra salah satu anggota Oasis menatap Levi bingung . Levi menggeleng dan kembali fokos pada lembar-lembar proposal di tangannya .

FVCKING BROTHER [2] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang