01.

8.5K 441 4
                                    

"Kringg...kringg...kringgg." alarm Irene sudah berbunyi untuk yang kesekian kalinya, namun suara alarm itu tidak membuat yeoja cantik itu bangun.

"Astaga.. ini hari senin." ucap Irene setelah tersadar dari tidurnya, ia langsung mengambil handuk dan masuk kemar mandi.

Ia membiarkan rambutnya yang masih basah tergerai, dan memoleskan make up tipis diwajahnya yang manis itu dan segera pergi ke halte.

Irene berlari dengan cepat, karna bus yang biasa ia tumpangi sudah sampai dihalte. Ia segera menempelkan kartunya dan duduk didekat jendela, menatap ramainya kota seoul dipagi hari tidak pernah membuatnya bosan, kadang ia suka tersenyum jika melihat segerombolan anak kecil berpegangan tangan sambil menyebrang saat akan pergi sekolah.

Irene segera turun dari bis, dan melangkah sesegera mungkin, jam sudah menunjukkan pukul 07.58, waktunya tinggal 2 menit lagi, Irene pun mempercepat langkahnya agar sampai ke hotel tepat waktu.

"Yaa..paboo.. kenapa kau lama sekali ?" Omel Seulgi, melihat temannya yang datang dengan penampilan yang bisa dibilang acak acakkan.

Seulgi adalah teman Irene dari kecil, di Busan rumah mereka berdekatan sehingga sejak kecil mereka bersahabat, bahkan sampai sekarang mereka satu tempat kerja, saat pergi ke Seoul, Seulgi memutuskan untuk tinggal di rumah bibinya, sedangkan Irene tentu saja membeli rumahnya sendiri.

"Alarm ku rusak." ucap Irene singkat, agar sahabatnya itu tidak banyak bertanya lagi.

"Apa kau tau CEO kita telah diganti, Tuan Oh menyerahkan kekuasaannya kepada anaknya, katanya anaknya sangat tampan, aku tak sabar melihatnya." Ucap Seulgi antusias sambil merapikan rambutnya, yang hanya ditatap Irene dengan tatapan bosan.

"Aku tak tahu definisi tampan bagimu, bahkan security yang ada disana bisa kau bilang tampan, dan kau berhentilah merapikan rambutmu, atau akan aku gunting sampai botak." Ucap Irene, sahabatnya itu memang selalu membiacarakan pria manapun yang ia temui, bahkan setiap hari Irene harus mendengar ocehan Seulgi tentang pria-pria yang sedang dekat dengannya.

Semua karyawan hotel keluar dari ruang staff, bersiap siap menyambut CEO mereka yang baru.

Seorang laki laki berperawakan tinggi, dengan wajah v-line memasuki hotel dengan kacamata hitam yang membuat ia terlihat sangat berkharisma, semua staff membungkukkan badannya tak terkecuali Irene dan Seulgi.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Oh Sehun, saya adalah CEO baru disini, saya harap kita dapat bekerja sama dengan baik." ucapannya tidak terlalu keras, namun dapat di dengar. Ia menatap karyawannya datu persatu dengan teliti mencari tahu apa ada yang salah.

"Hey kau, mungkin menurutmu rambutmu indah, tapi disini bukan tempat memamerkan rambut, kau adalah resepsionis, jadi kuharap rapikan penampilan mu yang berantakan itu." Ucap Sehun sambil menunjuk Irene dengan jari telunjuknya.

"Ba-baik sajangnim." Ucap Irene terbata-bata.

Setelah Sehun pergi, Irene mencepol rambutnya dengan asal, ia merasa sangat dipermalukam dengan ucapan Sehun tadi.

"Sombong sekali dia, dia pikir dia siapa ?" Omel Irene.

"Dia CEO kita, bodoh!" Saut Seulgi yang duduk disebelahnya.

"Bagiku dia hanya sebatas seorang laki laki yang mendapat kekuasaan dari ayahnya, bukan usahanya sendiri, dia tidak punya sopan santun, bahkan dia menunjuk orang dengan sembarangan." Ucap Irene, lalu ia beranjak dari kursinya dengan kesal.

Irene pergi ke toilet untuk merapikan penampilannya, mencepol ulang rambutnya,memperbaiki riasannya yang sedikit luntur, dan menyemprotkan parfum dibajunya.

L.O.V.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang