6. Run in The Rain

10.8K 1.3K 19
                                    

Lisa memasukkan semua buku dan alat tulis nya yang berada di atas mejanya itu ke dalam tas rangselnya. Kelas sudah sepi semenjak bel tanda pulang sekolah itu berbunyi 2 menit yang lalu. Dan kini, hanya tersisa dirinya dan Rosè di kelas yang kosong itu.

" Lisa-ah, aku sudah menelfon Manager oppa untuk mengantarmu pulang lebih duluan hari ini. Aku harus ikut ekstrakulikuler dulu hari ini " Ucap Rosè sambil memakai rangsel berwarna oranye nya itu. Lisa menyeritkan keningnya heran.

" Ekstrakulikuler?. Kau sudah ikut ekstrakurikuler di hari pertama sekolah? " Ucap Lisa. Rosè mengangguk semangat.

" Tadi, saat di kantin, ketua klubnya menawariku untuk bergabung. Aku tentu saja setuju. Sudah lama aku ingin bergabung di ekstrakuliler paduan suara seperti di sekolah dasar dulu " Ucap Rosè dengan nada sumringah. Lisa hanya menghela nafasnya pelan dan mengangguk mengerti.

" Arraseo. Aku pulang sendiri berarti hari ini. Lalu kau sudah beritahu manager oppa jam pulangmu? " Ucap Lisa.

" Tentu saja " Ucap Rosè singkat. Yang dibalas dengan anggukan mengerti oleh Lisa.

" Hmm, baiklah kalau begitu. Aku akan pergi duluan. Jaga dirimu baik-baik. Berteman sewajarnya dan jangan membuat masalah, ne? " Ucap Lisa sambil memakai rangsel berwarna putih bercampur biru dan kuningnya itu. Bersiap untuk pergi.

" Harusnya aku yang mengatakan itu padamu!. Ingat peraturannya Lisa!. Jangan kemana-mana, tunggu saja Manager oppa di dalam. Dan ah!, masker!. Jangan sampai kau lupa memakainya! " Ceramah Rosè sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah Lisa. Lisa hanya menghela nafas pelan.

" Aku sudah tau aishh. Kupingku panas sumpah mendengar kalimat itu terus " Gerutu Lisa dengan nada tidak suka. Rosè langsung tertawa kecil dan langsung mencubit pipi chubby Lisa gemas. Yang membuat si pemilik pipi meringis sakit.

" Sudah sana pulang! "

" Aishh appo Chaeyoung sialan! " Umpat Lisa sambil menepis tangan Rosè dari pipinya. Mendengar umpatan Lisa, Rosè langsung melotot dan memukul lengan gadis itu dengan keras.

Plak

" Ya!!! Kenapa kau memukulku?! " Seru Lisa sambil menatap Rosè tidak terima.

" Mulutmu Lalisa sayang. Jangan mengumpat! " Ucap Rosè. Dan Lisa pun hanya bisa nyengir tak berdosa. Ia yang semulanya terlihat tidak terima, kini malah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

" Muehehe mian. Aku reflek "

Rosè pun hanya bisa menghela nafasnya pelan. Terkadang, menghadapi maknae mereka yang satu itu memerlukan kesabaran ekstra.

" Baiklah. Sampai ketemu nanti di dorm Chae!. Jangan lupa kita ada pemotretan 4 jam lagi. Jangan sampai telat pulang. Arrachi? "

" Arraseo! " Jawab Rosè sekenanya. Lisa langsung terkekeh ringan. Ia melambai ke arah Rosè dengan wajah tersenyum manis.

" Keurom, Anyeong Rosè-ah!! "

Rosè membalas melambaikan tangannya pelan sambil tersenyum manis ke arah Lisa yang kini mulai berjalan keluar dari kelas itu.

" Ne. Hati-hati Lisa! "

●●●

Lisa berjalan keluar dari gerbang sekolahnya dengan sebuah payung berwarna bening melindungi tubuhnya di bawah guyuran hujan deras yang melanda Kota Seoul pada siang hari menuju sore itu.

Senyuman manisnya tak pernah luntur dari wajah gadis itu. Ia berjalan dengan riangnya ke arah halte bis yang berada tak jauh dari gerbang sekolahnya yang kini sangat sepi itu.

Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang