25. Pre-2

7.8K 792 68
                                    

Jungkook duduk terdiam di pinggir ranjangnya dengan pandangan sayu menatap ke arah balkon kamar hotelnya yang kini sudah tertutup rapat akibat langit yang kini sudah berganti gelap itu.

Entah apa yang pemuda ini fikirkan, namun sikapnya yang tiba-tiba menjadi sangat pendiam semenjak pulang dari rumah Lisa itu menarik perhatian hyungnya yang juga berada di satu ruangan dengannya itu.

" Kook?. Kau kenapa? "

Jungkook langsung tersentak kaget begitu merasakan tepukan di pundaknya yang disusul oleh perkataan dari pemuda berwajah tampan yang entah sejak kapan sudah berdiri di sebelahnya itu.

" E-eoh... hyung... sejak kapan kau di sana? " Ucap Jungkook dengan nada terbata-bata akibat terlalu terkejut itu. Orang yang dipanggil 'hyung' lansung berdecak pelan.

" Jawab saja pertanyaaku dulu?. Kau kenapa?. Kenapa kau melamun terus sih dari tadi?. Apa kau sakit? " Ucap Jimin, pemuda itu secara beruntun. Bahkan kini ia menempelkan tangannya pada kening Jungkook.

Jungkook menepis tangan Jimin pelan lalu berdiri, " Aku tidak apa-apa hyung "

Jimin semakin yakin ada sesuatu hal yang tidak benar dengan Jungkook setelah melihat reaksi pemuda itu.

" Jangan mengelak. Cepat cerita!. Aku sudah mengenalmu hampir seumur hidupku Kook. Aku tau benar keadaanmu jika sedang banyak fikiran "

Skakmat!. Jungkook langsung terdiam ketika mendengar perkataan Jimin padanya itu. Ia sepertinya memang takkan pernah bisa menyembunyikan perasaanya dari hyung-hyungnya itu. Karena bagaimanapun, mereka sudah hidup bersama dalam waktu tidak sebentar. Mereka keluarga. Dan jika sedikit saja ada salah satu dari mereka memiliki masalah, maka yang lain akan cepat menyadarinya.

" Hyung... aku- "

Krek

" Kenapa kalian lama sekali sih?. Ayo cepat!. Jin hyung sudah pergi ke bawah untuk mengambil mobil "

Jimin dan Jungkook langsung menoleh ke arah pintu dengan cepat begitu melihat seorang pemuda yang merupakan sahabat mereka itu masuk secara tiba-tiba dengan wajah tertekuk.

Melihat pemuda yang kini berada di ambang pintu itu mendekat ke arahnya dan Jimin, membuat Jungkook mundur perlahan dengan ekspresi wajah datarnya.

" Aku tidak ikut belanja. Duluan saja " Ucap Jungkook singkat, lalu naik ke atas tempat tidurnya sambil meraih headphone dan ipad miliknya.

Taehyung menatap Jungkook dengan ekspresi herannya, " Kenapa kau tidak ikut?. Kita kan akan belanja keperluan untuk camping besok "

Jungkook memasang headphone nya dengan santai dan mulai mendengarkan lagu sambil bermain game di ipadnya untuk mengacuhkan Taehyung.

" Aku sedang tidak mood "

Taehyung menyeritkan alisnya semakin heran dengan perilaku ketus dan dingin Jungkook padanya itu. Dan baru saja ia akan melangkah untuk mendekati pemuda yang lebih muda 2 tahun darinya itu, Jimin langsung menahan tangannya dengan cepat. Membuat pandangan heran itu kini mengarah ke pemuda yang lahir di tahun yang sama dengannya itu.

Jimin  menggelengkan kepalanya sebagai tanda melarang pemuda itu mendekati Jungkook.

Taehyung terdiam sejenak kemudian langsung mengubah ekspresinya menjadi ekspresi bertanya-tanya pada Jimin. Ditatapnya Jungkook yang kini tengah asik bermain game sambil mendengarkan lagu itu dengan pandangan bingungnya.

Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang