P.13

4.1K 164 0
                                    

Aku melangkahkan kaki menuju gerbang. Meninggalkan mobil jazz yang di kemudi ziu. Aku sengaja tidak membawa kendaraan. Karna akan ada rencana dimana aku akan belajar bareng..otomatis bakalan nebeng dong ya. Hehe.

Ku arahkan langkahku menuju kelasku. Tak heran jika siulan kecil tertuju untukku. Dan sapaan manis terujar untukku. Jika di wattpad lainnya pemeran bakalan angkuh. Tapi tidak denganku. Yang siap sedia membalas senyuman mereka.

Tak ada hambatan. Dan jika kalian berfikir bakalan ada sistem bulying lagi?. Segeralah urung. Karna bulying di sini bakalan langsung di DO. Bayangkan betapa disiplinnya.

Dan murid disekolah ini adalah, murid yang hanya memiliki tingkat otak yang terpilih. Tidak ada sistim korupsi. (hanya ada di wattpad ya).

Ku tangkap seoasang insan yang sibuk dengan bahan pembicaraan mereka. Siapa lagi kalau bukan nanda dan giel. Apa mereka sudah pacaran?. Secepat itukah?.

"ehem". Ujarku setelah sampai dibelakamg mereka.

"eh baru datang buk?". Ujar nanda dengan penuh malu malu.

"udha pacaran on?. Sorry deng ngeganggu. Ica mana?".

"gak kok. Ica di dalem".

Aku menganggung mengerti. "semoga berhasil giel". Ujar ku. Ya, pasti taulah kenapa seorang cowok ngedeketin cewek.

Ku lihat ica yang berkutat pada novel yang ia peggang. Duduk di sudut dan menerima angin dari jendela. Enaknya.

"Baru datang? Tumben agak telatan?".

Aku mengangguk dan menaiki kedua bahuku. Memutar bangku dan langsung berhadapan dengan sahabat yang tomboynya jangan di tanya.

"gue bakal.belajar bareng zio" ujarku. "dan lo tau? Gue bakalan bisa modus. Yeee" pekikku yang  cukup mengundang arah pandang siswa. "gue yakin bakalan bisa deket dia. Waktu sebulan cukup lama bukan?. Haaah, ga nyangka nanti bisa liat dia cerocos gaje ngajarin gue. Haaa icaaa gue seneeeng". Kalimat terakhir lagi lagi dengan nada yang tinggi. Uca yang melihat hanya memutar bola matanya.

"semoga berhasil. Dan inget, jangan macem macem". Ku tebak jika ica memikirkan hal aneh_-.

Ku hembuskan nafas kasar dan memutar bola mata dengan ekspresi? Entahlah. "fikiran lo terlalu jauh sayaaang. Gue gabakal ngelakuin hal bodoh itu".

"kali aja lo khilaf , kan lo orang yang khilafnya kebanyakan".

Ku beri ica nilai 100. Karna yang ica nyatakan itu adalah kenyataan.

Tapi tenang ke khilafan gue bakal melampauin batas deh . Tapi kalau nanti gue ngelampauin batas, anggap saja itu khilaf gue :v.

Seorang berjalan masuk dengan detukan detukan hak sepatunya. Kalian tau itu siapa?. Siapa lagi kalau bukan guru.

"ibuk beri waktu 5 menit untuk membaca. Dan kita bakalan ulangan".

Sumpah demi apapun. Gampang banget ya ngucap kata ulangan. Yang notabednya ulangan SEJARAH. ngebayangin tanggal tahun dan bulannya aja udah buat gue merinding.

Semua murid mengeluarkan desahan desahan paksaan. Terima ga terima. Pokoknya harus terima. Atau keluar dari kelas ini. Begitulah kata andalan seorang paruh baya yang berdiri di depan kelas.

Semoga kali ini gue khilaf ngisinya, tapi khilaf dapet nilai bagus ya.

📎

Dentingan peraduan sendok terdengar di ruangan ini. Kalian tau ini dimana?. Tentu saja di dunia nya cacing yang berdemo ria di bawah sana.

"sumpah demi apapun, gue harap guru itu khilaf ngasi nilai gue tinggi"  ujarku.

Ica dan nanda hanya memutar bola matanya. Dan meneruskan makanan yang ada di hadapan mereka.

"lo udah nembak nanda giel?". Tanyaku yang langsung mendapat jitakan nanda. Aku mengelus kepala cantikku. Dan memajukan bibir ku.

"ni mulut ceplas ceplos ae. Pengen gue lem ya?". Ujar nanda sarkastik.

Terdengar kekehan kecil dari giel dan kiky. Namum tidak dengan seseorang yang ada di hadapanku. Namun dengusan kesal dari nanda.

"Btw lo bakalan sebulan bareng zio dong zi?. Kok bisa kalian di pasangin olimpiade sih?". Kini kiky mulai angkat bicara.

"jodoh kali". Ujarku. "aw!". Dua jitakan kiri dan kanan terasa begitu menyakitkan😂. Siapa lagi pelakunya kalau bukan ica dan nanda. "sakit bego". Ringisku.

Lagi lagi hanya kekehan kecil yang terdengar dari mulut kiky dan giel. Jangan tanya bagaimana reaksi gio.

"lain kali ngomong di rem". "beneran ingin gue lem ya?"  ujar ica dan nanda secara bersamaan.

Aku hanya memajukan bibirku dan mengelus lembut kepalaku.

"nanti bakal belajar dimana?".tanya giel.

"ga tau".

"jam berapa".

"ga tau".

"bareng sama zio perginya atau enggak?".

"gak tau . Eh" . Aku mengedipkan mataku. Mencerna ucapan dari seseorang yang berada di hadapanku. Sejak kapan ia menggunakan kata zio untuk memanggil dirinya?. "boleh deh, gue ga bawa mobil". Lanjutku.

"modussss". Ujar ica dan nanda bersamaan.

📎

Beri aku ide😂

Zia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang