P.47

5.5K 175 13
                                    

Tiati gaboleh baper hiks.

Aku masi terduduk di depan gundukan tanah coklat. Di taburi dengan bunga bunga-an. Satu batu penanda ketiadaan makhluk di dalam tanah ini. Air mataku masi mengalir. Mengingat kenangan kenangan yang mungkin takan terganti.

"Ziiio hikss". Lirihku masi memeggang gundukan tanah merah. "cepet banget perginyaa hikss". Usapan di punggungku mulai terasa.

"Udah si ya. Gausah gitu banget".

"Tapi gue sayang zio. Gua gamau zio ninggalin gue!". Sergahku.

"Tapi kan masi ada gue ya ".

"Gue mau nya zio. Ngerti ngaa sih?''.

Helaan nafas terdengar di telingaku. "Ya, jatuhnya kaya gue yang meninggal oit".

"Lah diem napaa. Dari tadi recokin gua mulu".

"Lagian itu cuma kucing yg gue beli ya. Ntar gue beliin lagi deh".

"Tapi gue mau yg ini yo".

"lu juga ngasi nama samaan sama nama gue. Kaya gue yang meninggal trus lu tangisin. Ntar gue beliin yg baru . Yg warna abu sayang".

"Gausah bujuk gue yo. Gue mau zio yg ini. Lu ga ingat. Zio ini banyak kenangan ke gue. Walaupun dia kucing . Tapi gue sayang ke dia yo. Gue kasi nama ni kucing kaya nama lo. Karna lo yg beliin. Dan juga dia selalu ada sama gue. Kaya lo. Makanya gue kasi nama zio untuk ni kucing".

"Iya tapi berasa gua yg pergi ya". Gusar zio menyaup kasar wajahnya. "ayok pulang. Ntar gue beliin lagi. Trus kasi namanya ziondra adiputra. Biar mirip sama gue".

Aku tersenyum mendengar ucapan zio. Artinya mendapatkan kucing baru. Meskipun kucing ini takkan terganti.

Ciee udah baper ya baca nya. Berasa zio yg pergi padahal cuma kucing. Hiks hiks. Maap keun muah.

#flashbackOn

"Maafin gue". Ujarku ketika keheningan yang ku terima.

Namun,aku merasakan sesuatu yang bergerak di sisi kananku. Tangan yang mencoba mencapai tubuhku. Dan dengan sekuat tenaga berhasil memeggang punggungku. "Yo lo sadar?". Ujarku ketika melihat manik mata hitamnya. "yo!!!". Teriakku histeris.

"Ya. Ma-".

"Gue yg harusnya minta maaf sama lo".

Zio hanya tersenyum manis menerima jawaban ku. Hingga dokter datang memeriksa keadaan zio.

Selang 15 menit aku harus menunggu di depan pintu. Berharap kabar baik akan datang menghampiriku.

Mungkin tuhan mendengarkam setiap rinci doaku. Menjabahkan setiap bait permintaanku. Dan menjadikan jalan untuk bertegur sapa ketika air mataku jatuh.

Kini, tubuhku berdiri di sisi kanan zio. Mengenggam tangan remaja itu. Seakan meyakinkan padanya. Jika semua akan baik baik saja.

"Lo lama banget si bangunnya?. Untung sayang. Makanya gue betah nunggu. Kalau engga. Mungkin gue udah nongki di O'Caff".

"Lo sayang gue?".

"iya. Trus apa ?. Mau larang gue buat sayang elo?. Sorry, gue gamau".

"oit. Bayar".

"Untung gratis. Kalau bayar mungkin dompet gue dikuras abis".

"lu bawel banget. Untung gue juga sayang. Kalau engga, gue jual boleh kali".

"iii jahat banget si yo. Lu baru sadar malah jahatin gue. Untung ganteng yo. Untung ganteng".

"lu juga bawel banget. Gua baru sadar udah di semprott. Untung cantik ya. Untung cantik".

"kok lu niru kata kata gue?".

"kok lu nanya ke gue?".

"kok malah nanya balik?".

"kok lu sayang ke gue?".

#FlashbackOff

Sejak hari itu. Semua seakan berubah. Ketika kemurungan ku di balas dengan kebahagiaan ku.

Omong omong soal kucing. Setelah zio sadar. Zio beliin gua kucing cantik banget. Eh gadeng, ganteng. Pan diaa jantan. Trus karna gue sayanh k tu kucing. Gua kasi nama zio. Biar gua juga makin sayang sama zio. Tapi ya sangkin sayangnya. Kucing gua di ambil paksa oleh tuhan. Tapi ga papa. Asalkan jangan zio gue yg di ambil. Adek gak rela bang.

"mau kemana yo habis ini?" tanyaku ketika kami hendak menaiki mobil.

"kerumah lo". Jawabnha masi singkatt_-

"lah ngapainn?".

"Ngelamar lo-".

Jlebbbbbbnbb.


Aciaaa aciaaaaa. Hahahha alhamdulillah . Akhirnya ceritanyaa udah tamat ni ceritaa. Duhh ganyangka aja hehehe. Pengumuman QnA bakal di post nanti  kalau yg QnA nya udh banyak yg ikut. So?. Jangan di hapus dulu oke?.

.
.
Bakal ada epilog sayang:*

Zia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang