P.45

3.5K 169 1
                                    

Ceklek.

Semua mata menatap ku. Aku melihat paruh baya yang tengah berdiri di samping ranjang. Seorang nenek yang duduk di sofa sudut ruangan. Kiky dan giel berdiri di sisi ranjang bersebrangan dengan paruh baya itu. Kurasa itu papa nya.

Kulangkahkan kaki ku tampa pamit. Mendekat ke sisi ranjang yang di penuhi tubuh pria.

Desiran desiran darahku membuat tubuhku bergetar hebat. Tak terasa air mata yang tadinya telah ku hapus. Kembali jatuh membanjiri pipiku.

Selang selang yang menyatu ke kulit zio memberikan sedikit getir untukku. Kenapaa!!.

"om, ky, gil. Zio kenapaaa?". Tanya ku lirih. Tak ada jawaban sedikitpun ku dengar. Hanya helaan nafas panjang yang di keluarkan ayah zio. "jawab yaya. Zio kenapaa!!!!". Ujarku dengan nada naik 3 oktaf. Seperti awal. Hanya kebisuaaan yang ku dapatkan.

Tubuhku hampir jatuh. Ketika sebuah tangan menahan tubuhku. Sebuah dada bidang menjadi sandaranku." zioo kenapa?. Zio baik baik ajaa kan?". Ujarku lirih.

Tak ada kata yg kuterima. Hanya ketenangan yg di ciptakan oleh pria ini. Siapa lagi kalau bukan ayah zio. "om tau, zio pasti kuatt. Kamu doain zio ya".

Lagi dan lagi. Tangis yang ku tahan seakan lepas dari jeruji besi. Suara tangis yang tak mampu ku tahan. Getaran tubuh, dan isakan isakan tangis membuatku semakin jatuh. Aku tak tau. Jika harus melihatnya begini.

Yo. Bangun. Ada gua. Gua dengerin penjelasan lo kok yo. Bangun yo-.

Tubuhku menenggang mendengar penjelasan kiky. Bagaimana bisa?. Kronologinya seperti itu.

"kyy. Ini semua salah gue ky". Ujarku lirih.

#flashbackOn

"Gua cuma dapet kabar. Kalau zio tabrakan tepat di simpang blok rumah lo. Saat hujan. Kisaran pukul 01.30 Malam. Gua ga tau. Mungkin dia mau kerumah lo atau gimana. Lebih lagi dia ga bawa motor atau pun mobilnya". Ujar kiky.

Aku terdiam dan merefresh otakku ke belakang. Dimana, di saat zio mengucapkan  gua gabakal pulang sebelum lo nemui gue. Sekalipun tubuh gua yg pulang dengan sendirinya.

#flashbackOff

"lo kenapaa ya?".

"andai aja gua dengerin di ngomong. Andai aja gua ga make earphone. Andai aja gua ga biarin dia di luar. Semua gabakal terjadi!!!. Ini salah gua!!. Semua salah gua ky!!. Salah guaaa..."

"ssstt. Udah ya. Udahh. Ini gasalah lo. Ini semua udah takdir sama skenario tuhan ya". Ujar kiky sambil memelukku. " jangan salahin dirilo sendiri. Jangan salahin semua yg terjadi karna tuhan yg menginginkannya".

"ini salah guee".

"udah yaya".

Kiky menenangkan ku. Rasanya, ingin merasakan pelukan yang lama tak ku rasakan. Zio. Aku rindu pelukan zio. Rindu suara zio. Rindu semua tentang zio.

Zioo bangun-.

Kau tau, menjauhimu bagaikan memisahkan 2 kutub magnet yang tak serupa.
Melupakanmu bagaikan melupakan seluruh angka yg telah ku hitung.

Kau tau, jika bukan aku orangnya. Lalu siapa.
Jika bukan cinta namanya. Lalu apa?.

Kau tau?. Getaran apa yang kurasa ketika kau mengatakan rangkaian kata yang sangat indah?.
Kau tau?. Sedih apa yg kurasa ketika kau mengucapkan kalimat bulshit?.
Sedih aapa yg kurasa ketika kebohonganmu membuatku tau. Semua perlakuan mu adalah drama drama indahmu untukku?.

Sesakit itu yang kurasa. Bagaiman seluruh luka ku kau sirami dengan cuka.

Namun,
Melihat kau terbaring lemah disini.
Melihat selang selang terkutuk itu memenuhi tubuhmu.
Rasa sakitnya bahkan mengalahkan semua kesakitan ku dulu.
Lebih lagi, ketika aku bertanya. Kau malah diam di balik alat bantu pernafasan.

Kau tau?. Betapa sakitnya melihat orang yg melindungiku. Bahkan terdiam bisu .
Betapa sakitnya ketika tangan mu menyentuh puncak kepalaku. Kini hanya menyentuh kain dan tak bertenaga.
Betapa perihnya ketika dada bidangmu menenangkan tubuhku. Kini di hinggapi setiap selang selang rumah sakit.

Kau tau sakitnya?. Kau tau obatnya?.

Bangunlah. Buka matamu. Lihat wajahku.

Maafkan aku-


Beri coment readerss. Jan jadi siderss ya😊
Ps: yang baper silahkann coment. Siapa tauu nyataa 😂

Zia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang