P.35

3.5K 151 1
                                    

Zia :. Lo dimana?
Zio: rumah, kenapa?.
Zia : gue bosen nih. Bonyok keluar. Zizi juga pergi bareng abi.
Zio: terus??.
Zia : gapeka banget yalord. Salah dd apa?.
Zio:. Gua lagi sibuk nih. Maaf ya. Ntar gua line lagi

Zia mendengus kesal dengan ponsel nya. Sumpah demi apapun, harapannya seketika buyar dengan kalimat sibuk.

Zia merutuki kebodohannya. Menganggap jika zio akan membawanya pergi. Hah!. BT.

Zia melakukan segala hal di kamarnya. Mulai dari duduk di balkon. Gitaran dan nyanyi. Teriak. Mondar mandir. Guling guling. Berputar di atas ranjang. Jungkir balik. Eh gak deng.

Ya, kebosanan membuat zia mamangut mangut. Bibir tipis ia kerucutkan. Sudah 15 menit untuknya berdiam di-. Oh bukan, melakukan hal gila seperti tadi.

Zia menuruni anak tangga di rumah ini. Memacu satu persatu anak tangga. Agar cepat mendapati sofa serta remot tv. OH DUNIA..

sampai di sofa. Zia membuat pose tiduran dengan bantalan tangan kursi. Mengacak chanel chanel K-Drama. Sesekali zia menggoyangkan kakinya. Membuat posisi terbalik. Dan memainkan remot tv yang menurut nya menarik. Jujur saya ini membosankan.

Kegiatan zia terhenti ketika bel berbunyi. "kurir mana lagi?". Dengusnya sebal. Dengan malas malasan ia berjalan ke arah pintu utama. Tampa memikirkan bentuk yang bisa di katakan seperti org gila.

Klek.

"rangkaian bunga dari  siapa pak?". Ujar zia setelah menerima bunga yang di sodorkan kurir florist tadi.

"dari ziondra mbak". Balas kurir itu.

Suara nya familiar ya?.

Dengan cepat zia menandatangankan bukti penerimanya. Dan bergegas menutup pintu utamanya.

Baru dua langkah, zia telah menerima bel lagi. Arrgh!!.

Zia membuka pintu dengan tingkat emosi yg tinggi. BDMD.

"gak bawa gue masuk gitu?. Parah banget!". Sindir kurir itu. Eh bukan bukan. Dia zio. Hah! Zio??!.

Zia membulatkan bola matanya. Namun secepatnya ia menetralkan tubuhnya. "ngapain lo sini?".

"yaellah. Ngambek buk?".

"sana sana. Gua mau tidur".

"oke makasih. Gua tau, lo ngizinin gua masuk". Ujar zio melesat ke dalam rumah.

"arah pulang ga di situ pak. Pak KURIR salah jalan!". Sinis zia dengan menekankan kata Kurir.

Zio menautkan alisnya. Mendekati zia. Dan mengacak puncak kepala zia.  "tega banget. Lafyu".

Aah. Andai saja zia tak sadar. Sudah di pastikan zia meleleh. Eh lebay wkwk.

Zia memberikan tatapan dingin. Dan kembali ke sofanya. Dengan posisi awal.

Zio mengikuti zia. Dan duduk di di depan sofa (lantai).

"siapa yang nyuruh lo duduk?!". Bentak zia.

Zio bersikap acuh dengan ujaran zia. Dengan cepat zio memotret wajah zia yang menggembulkan pipi tembem nya.

@ziondraadiptr : Gembul❤ @fauziarmgvra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@ziondraadiptr : Gembul❤ @fauziarmgvra

Zio langsung menutup ponselnya. Dan memainkan rambut zia yang terurai ke bawah. Zio tak mengindahkan ucapan zia. Meskipun di tepis. Zio masi mengambil rambut zia. Dan akhirnya zia nyerah.

"katanya sibuk"

"sibuk kesini"

"ngapain ke sini?"

"jadi kurir"

"ih resek".

"makanya jangan ngambek. Ntar pipinya meledak".

"intinya ucul".

"ucul dari mana?. Cuci muka gih. Belum sadar ni orang".

"zio resek zio resek zio resek!!!!". Teriak zia di telinga zio.

Cup!.

Zio berhasil mendaratkan bibirnya. Membuat bibir ranum zia berhenti untuk cerocos.

Zia terkesikap dengan perlakuan zio. First kiss. Batin zia. Dengan cepat zia menyembunyikan wajahnya dengan bantal sofa.

Kegiatan zia sontak membuat zio tertawa besar. Zia hanya diam dan menutup seluruh wajahnya.

Zio kembali mengambil rambut zia. Dan menarik nariknya. Layaknya anak kecil yang ingin tidur. " ciee di cium". Ledek zio.

BUB!.

zia memukul kepala zio dengan bantal. Membiarkan zio menatap nya dengan tatapan ?. Entahlah.

Dan akhirnya?. Perang bantal😥

.
.
.
.
.
.
Dan kau tau tau? Waktu ku hanya sebentar~

Zia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang