Kembali ia tertarik keluar secara paksa dengan tangan tak kasat mata yang menghempaskannya di sebuah rumah megah bak istana dengan halaman seluas lapangan golf .
Terlihat kedua anak kecil sedang berlarian di halaman memperebutkan satu bola besar berwarna kuning di saat seluruhnya tak berwarna . Ia memusatkan titik pandangnya di satu satunya warna pada situasi itu .
Lalu si anak perempuan menabrak bola kuning itu hingga ia tergelincir sendiri dan terjatuh mengotori baju barunya .
Sang anak laki-laki itu menghampiri si perempuan .
"Kau tak apa Rin ?" Suara kecil itu kembali menggetar kan hatinya , lagi lagi nama itu yang keluar dari mulut kecil itu dan nama itu pula yang selalu melekat di kepalanya membuatnya mengingat dengan jelas setiap kebohongan yang si anak wanita itu katakan .
"Rin apa yang kau lakukan dengan baju barumu ?" Suara melengking dari seorang wanita dewasa yang sedang berjalan menghampiri mereka .
"Kakashi mendorongku " ucap si gadis kecil dengan begitu tegas tanpa ada rasa berdosa .
"Tidak , itu bohong " ucapnya dengan penuh rasa sakit di hatinya , namun ia hanyalah sosok tak terlihat saat itu .
"Kakashi apa yang kau lakukan , kau tau berapa harga gaun Rin ? Kemana otakmu yang semua orang bilang jenius itu ? Lalu bagaimana jika Rin terluka ?"
"Ak_"
"Sudah minta maaf sekarang juga !" Ya lagi lagi tak ada kesempatan bagi Kakashi membela diri .
"Maaf Rin !" Ucap Kakashi dengan nada sedih
Bukk
Tiba tiba sang wanita itu mendorong Kakashi hingga terjatuh dan mengotori baju milik Kakashi ."Semua kelakuan harus ada balasannya , kau ingat Rin jangan biarkan orang menginjak injakmu, jika ada yang menyakitimu kau harus membalasnya mengerti !" Si gadis itu mengangguk lemah dan berjalan beriringan dengan sang ibu .
Terdengar Isak tangis dari anak laki laki itu masih dengan posisi tengkurap di tanah , ia menghampiri Kakashi kecil dan membantunya berdiri, tangannya yang tak terlihat itu mengusap kotoran di baju kakashi menghapus air mata dari wajah kecil itu . Kemudian wajah itu berubah menampakan gurat gurat kesakitan , Kakashi kecil menekan perutnya yang sudah di penuhi darah segar yang menyeruak keluar tanpa henti . Ia memundurkan tubuhnya tanganya bergetar hebat .
"Tidak bukan aku ! Tidak ... Bukan aku " ucapnya berulang kali melihat Kakashi kecil sudah tak bernyawa lagi di depannya .
"TIDAK ... !!! " ia terbangun dengan nafas tersengal segal seperti biasanya matanya menyapu seluruh sudut kamarnya , ia menegakkan tubuhnya dan mengusap keringat di wajahnya yang masih terus keluar dari pori-pori kulitnya .
"Hah... Sampai kapan kau akan menghantuiku ?" Ucapnya mengusap kasar wajahnya . "Aku akan membalaskan dendammu Kakashi , seperti yang wanita itu katakan . " Ucapnya dengan tangan yang mengepal kuat .
*****
" Apa kau tak bisa tak membuat masalah sekali saja hah !!! " Ucap sakura dengan nada tinggi pada wanita yang menunduk sedih di depannya ."Maafkan saya sakura-sama saya akan perbaiki lagi . " Suara yang begitu lembut dari wanita culun itu yang mampu meluluhkan banteng sekalipun , namun sepertinya tidak untuk sakura .
"PERBAIKI KATAMU ,, ini perbaiki sekarang juga aku akan segera terbang ke Korea membawa berkas itu nanti siang , jadi sebelum siang nanti selesaikan ini " sakura melempar berkas itu hingga berterbangan di depan wanita culun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(D.S.G 2 ) "AGAIN ". [fanfiction sasusaku ]
FanfictionSasuSaku fanfiction seri ke dua dari Don't Say Goodbye bercerita tentang seorang lelaki yang mengejar kembali cinta di masalalunya yang mana cinta itu telah ia tukar dengan wanita lain yang menurutnya itu adalah cinta sejatinya, tapi ternyata ia sal...