Sasuke membuka matanya perlahan Terasa begitu perih di beberapa bagian di wajahnya , perutnya Terasa begitu melilit , cacing cacing di dalamnya Sudah meronta meminta makan . Tapi ia terikat bahkan mulutnya tertutup lakban , wajahnya yang penuh luka memar itu melemah, kembali mencoba memejamkan matanya hanya untuk menahan rasa lapar di perutnya .
Cklek
Bunyi pintu terbuka , membuatnya membuka mata dan menatap seorang wanita bertubuh ramping , berambut coklat gelap sebahu. Tersenyum begitu lebar. Sasuke pun ikut tersenyum di balik tempelan lakban di mulutnya .
Bukan tersenyum pada wanita itu melainkan pada nampan yang di bawa sang wanita .
Wanita itu membuka lakban di mulut Sasuke dengan kasar hingga membuat Sasuke memekik kesakitan ."Setidaknya beri tawanan mu makan secara teratur , bitch !" Ucap Sasuke seketika saat Rin meletakan nampan makanan di lantai tepat di depan Sasuke
Plak
Wanita itu menampar kuat pipi Sasuke yang sudah di penuhi warna kebiruan ."Kau fikir kau di rumah sakit yang di beri makan teratur " tangan Halus yang memberikan tamparan keras itu melembut mengusap bekas panas di pipi kiri Sasuke . "Apa perlu aku suapi ? Tanganmu terikat boy "
"Tidak perlu ! Jauhkan tangan kotornya dariku !" Bentak Sasuke dan menjauh kan wajahnya dari tangan sang wanita , dengan berat hati ia menundukkan kepalanya dan makan bagai anjing , tapi ia sudah tidak peduli perutnya sangat lapar setelah 2 hari ia tidak diberi makan.
"Sasuke Sasuke ... Bagaimana jika kekasih mu tau kau berlaku seperti anjingku . Haruskah aku memfotonya dan mengirimkannya pada sakura ?" Sasuke masih tidak memperdulikan ocehan wanita itu .
"Kau tau , kenapa aku menculikmu awalnya aku hanya ingin mengancamnya denganmu , tapi itu tak akan pernah berhasil " Sasuke menatap wanita itu tajam , ia bertahan di tempat itu , di siksa setiap hari jika ia tidak mau mengerjakan apa yang di minta oleh wanita itu, semua itu sebenarnya hanya untuk melindungi sakura ." Dan tuhan sepertinya membantuku , aku mendapatkan sesuatu yang membuat sakura tidak dapat berkutik , dan justru sebaliknya aku mengancammu dengan bukti itu . Bukankah ini keberuntungan yang besar untukku "
"Kau salah Rin , dia tidak akan pernah diam " Sasuke sudah tidak bernafsu lagi untuk makan .
"Kau tau apa ? Kini dia tidak berkutik sama sekali . Yang sesungguhnya ini tidak ada untungnya bagiku , tapi setidaknya aku mendapatkanmu si jenius " Rin menarikan jemarinya di tubuh Sasuke , seolah jemari itu dapat merangsang gairah Sasuke .
"Jangan sentuh aku bitch !"
"Jangan mengelak sasuke , kau menyukainya , semua laki laki menyukainya . Dan kenapa kau tidak menyerah saja , hidupmu akan lebih terjamin denganku, kau bisa menjadi pimpinan Kitahara . " Ucap Rin menyombongkan diri , jika di bandingkan dengan sakura sebenarnya dia masih berada jauh di bawah kekayaan sakura .
"Aku tidak butuh uangmu "
"Lalu ? Apa yang kau butuhkan sayang aku akan menuruti nya "
"Aku tidak butuh apapun darimu "
"Termasuk menyimpan bukti itu ? Oke kalau begitu aku akan menyerahkannya sekarang " Rin nampak tersenyum melihat perubahan ekspresi wajah Sasuke .
"SHIT !!! Apa sebenarnya yang kau inginkan ?"
"Mendapatkanmu mungkin atau mengalahkannya , dia sendiri yang mengajakku perang jadi aku tidak mau kalah "
"Kau tidak akan menang melawanya Rin , hanya saat ini mereka belum menemukanya saja . "
"Baiklah sejauh ini kau benar tapi kau lihat saja sampai kapan mereka akan bertahan . " Rin membelai lembut rambut Sasuke , lelaki itu terus mengelak dan terus menghindari sentuhan Rin yang sesungguhnya sangat memabukkan , ia lelaki normal .
KAMU SEDANG MEMBACA
(D.S.G 2 ) "AGAIN ". [fanfiction sasusaku ]
FanfictionSasuSaku fanfiction seri ke dua dari Don't Say Goodbye bercerita tentang seorang lelaki yang mengejar kembali cinta di masalalunya yang mana cinta itu telah ia tukar dengan wanita lain yang menurutnya itu adalah cinta sejatinya, tapi ternyata ia sal...