Jangan Lagi

6.2K 396 26
                                    

Sasuke membuka matanya perlahan Terasa begitu perih di beberapa bagian di wajahnya , perutnya Terasa begitu melilit , cacing cacing di dalamnya Sudah meronta meminta makan . Tapi ia terikat bahkan mulutnya tertutup lakban , wajahnya yang penuh luka memar itu melemah, kembali mencoba memejamkan matanya hanya untuk menahan rasa lapar di perutnya .

Cklek

Bunyi pintu terbuka , membuatnya membuka mata dan menatap seorang wanita bertubuh ramping , berambut coklat gelap sebahu. Tersenyum begitu lebar. Sasuke pun ikut tersenyum di balik tempelan lakban di mulutnya .

Bukan tersenyum pada wanita itu melainkan pada nampan yang di bawa sang wanita .
Wanita itu membuka lakban di mulut Sasuke dengan kasar hingga membuat Sasuke memekik kesakitan .

"Setidaknya beri tawanan mu  makan secara teratur ,  bitch !" Ucap Sasuke seketika saat Rin meletakan nampan makanan di lantai tepat di depan Sasuke

Plak
Wanita itu menampar kuat pipi Sasuke yang sudah di penuhi warna kebiruan .

"Kau fikir kau di rumah sakit yang di beri makan teratur " tangan Halus yang memberikan tamparan keras itu melembut mengusap bekas panas di pipi kiri Sasuke . "Apa perlu aku suapi ? Tanganmu terikat boy "

"Tidak perlu ! Jauhkan tangan kotornya dariku !" Bentak Sasuke dan menjauh kan wajahnya dari tangan sang wanita , dengan berat hati ia menundukkan kepalanya dan makan bagai anjing , tapi ia sudah tidak peduli perutnya sangat lapar setelah 2 hari ia tidak diberi makan.

"Sasuke Sasuke ... Bagaimana jika kekasih mu tau kau berlaku seperti anjingku . Haruskah aku memfotonya dan mengirimkannya pada sakura ?" Sasuke masih tidak memperdulikan ocehan wanita itu .
"Kau tau , kenapa aku menculikmu awalnya aku hanya ingin mengancamnya denganmu , tapi itu tak akan pernah berhasil " Sasuke menatap wanita itu tajam , ia bertahan di tempat itu , di siksa setiap hari jika ia tidak mau mengerjakan apa yang di minta oleh wanita itu, semua itu  sebenarnya hanya untuk melindungi sakura .

" Dan tuhan sepertinya membantuku , aku mendapatkan sesuatu yang membuat sakura tidak dapat berkutik , dan justru sebaliknya aku mengancammu dengan bukti itu . Bukankah ini keberuntungan yang besar untukku "

"Kau salah Rin , dia tidak akan pernah diam " Sasuke sudah tidak bernafsu lagi untuk makan .

"Kau tau apa ? Kini dia tidak berkutik sama sekali . Yang sesungguhnya ini tidak ada untungnya bagiku , tapi setidaknya aku mendapatkanmu si jenius "  Rin menarikan jemarinya di tubuh Sasuke , seolah jemari itu dapat merangsang gairah Sasuke .

"Jangan sentuh aku bitch !"

"Jangan mengelak sasuke , kau menyukainya , semua laki laki menyukainya . Dan kenapa kau tidak menyerah saja , hidupmu akan lebih terjamin denganku, kau bisa menjadi pimpinan Kitahara . " Ucap Rin menyombongkan diri , jika di bandingkan dengan sakura sebenarnya dia masih berada jauh di bawah kekayaan sakura .

"Aku tidak butuh uangmu "

"Lalu ? Apa yang kau butuhkan sayang aku akan menuruti nya "

"Aku tidak butuh apapun darimu "

"Termasuk menyimpan bukti itu ? Oke kalau begitu aku akan menyerahkannya sekarang " Rin nampak tersenyum melihat perubahan ekspresi wajah Sasuke .

"SHIT !!! Apa sebenarnya yang kau inginkan ?"

"Mendapatkanmu mungkin atau mengalahkannya , dia sendiri yang mengajakku perang jadi aku tidak mau kalah "

"Kau tidak akan menang melawanya Rin , hanya saat ini mereka belum menemukanya saja . "

"Baiklah sejauh ini kau benar tapi kau lihat saja sampai kapan mereka​ akan bertahan . " Rin membelai lembut rambut Sasuke , lelaki itu terus mengelak dan terus menghindari sentuhan Rin yang sesungguhnya sangat memabukkan , ia lelaki normal .

(D.S.G 2 ) "AGAIN ".     [fanfiction sasusaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang