Hanya merasa nyaman

6.9K 432 23
                                    

Sasuke memasuki kediaman Hinata dengan langkah pelan sebisa mungkin tidak menghasilkan suara , ia terhenti di depan kamar boruto yang masih terbuka dengan lampu yang masih menyala terang . Sasuke mengintip ke dalam ruangan yang di dominasikan dengan warna biru muda dengan gambar gambar karakter anime tertempel di tembok temboknya .
Seorang wanita tertidur dengan  memeluk seorang anak kecil  begitu posesif, Sasuke berjalan mendekat dengan menjinjitkan kakinya agar tidak bersuara .

Ia menarik selimut lembut perlahan dan meletakan di atas tubuh keduanya untuk memberikan kehangatan dari tubuh di depannya .

'Naruto maaf aku tak bisa menggantikanmu untuk mereka ' ucap Sasuke dalam hati menatap betapa damainya dua wajah yang sedang terlelap itu .

Ia mematikan lampu kamar itu dan menutupnya perlahan membiarkan keduanya memasuki mimpi indah masing masing .

Kini ganti dirinya yang ingin memasuki mimpi indahnya namun yang selalu hadir adalah mimpi yang mengulang ulang penyesalannya telah membuang wanita yang begitu tulus mencintainya dan menerima wanita yang sangat jelas sudah mencintai lelaki lain .

"Sampai kapan kau akan berlaku dingin seperti itu . Sesungguhnya aku tak punya strategi apapun untuk merebut hatimu kembali . " Ucapnya lirih menatap tajam ke arah langit-langit kamarnya yang seolah ada sakura di atas sana, Wanita cantik yang begitu angkuh . Kecupan sesaat itu kembali terlintas di fikiranya , ingin ia mencium bibir itu lagi , menyesap rasa manis yang dulu pernah ia rasakan .

****

Wanita dengan rambut indigo sedang sibuk menyiapkan keperluan anak laki-lakinya yang akan berangkat sekolah . Dengan langkah cepat Sasuke menghampiri boruto yang sedang sibuk memainkan games buatannya .

"Hei , jangan terlalu banyak main game " ucap Sasuke dengan meraih Smartphone milik boruto 

"Ingat kau yang mengajarkannya main  game !"Sahut​ Hinata dengan meletakan satu gelas susu di depan boruto dan satu lagi di depan Sasuke .

"Aku ingin jadi seperti tou-san , aku akan menyelesaikan semua game dan akan membuat game yang hebat nanti !" Boruto mengepalkan kedua tangannya di depan dadanya sebagai tanda tekat kuatnya .

" Ya ya , tapi kau harus belajar dulu agar menjadi juara di kelas, barulah kau bisa menjadi seperti tou-san "

"Tapi tou-san tak pernah menjadi juara kelas dan bisa menjadi pembuat game " ucap boruto seketika membuat wajah Sasuke merah padam

"Siapa yang bilang ?" Sasuke mengusap lembut rambut pirang boruto

"Mommy bilang kalau Deddy dan  tou-san tak pernah mendapat kan juara , dan jarang masuk sekolah "

"Ya memang benar tapi kau tidak boleh meniru kebiasaan buruk mereka , itukan yang mommy bilang ?" Hinata kembali masuk kedalam pembicaraan mereka , kini ia meletakan semangkuk bubur dengan taburan potongan kecil kecil ikan segar yang telah di campur dengan bumbu spesial ala Hinata .

"Mommy benar , sekarang jagoan harus mengisi daya dulu barulah berjuang untuk menjadi pembuat game " ucap Sasuke mendekatkan mangkuk bubur ke arah boruto .

"Baiklah " si pirang mulai melahap bubur di depannya dengan tenang , Hinata meletakan pantatnya di kursi tepat di depan Sasuke menatap lelaki tampan yang sempat membuatnya terpesona , namun berkali kali ia harus menepiskan harapannya pada lelaki yang begitu mencintai wanita lain itu .
Menyesal itu sudah pasti saat dulu ia menolak lelaki itu menikahinya , karena memang waktu itu dia masih begitu terpukul dengan kematian Naruto dan juga Sasuke baru saja kehilangan kekasihnya himura , ia tak mau kalau pernikahan itu hanyalah menyakiti diri masing masing .

(D.S.G 2 ) "AGAIN ".     [fanfiction sasusaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang