"dia sudah tau tentang Yui , tapi dia diam untuk melindungi mu "
"Kenapa bisa ?" Mata sakura melebar menatap Obito tajam
"Kau lupa siapa dia , dia sangat pintar sakura apa lagi dia mendapatkan sebagian kecil dari Yui sudah pasti dia akan mengusuk lebih dalam lagi. "
"Bagaimana kau bisa tau ?" Sakura masih begitu penasaran .
" Aku tidak sengaja melihat dari yui saat Yui melaporkan hasil dari keseluruhan akses . "
"Bagaimana ini ? Apakah dia akan membocorkan semuanya ?" Ekspresi wajah sakura berubah seketika .
"Jangan takut sakura aku percaya dia "
"Tapi aku tidak !"
Obito menghembuskan nafas kasar .
****
3 Minggu berlalu
Sakura masih berkutat di depan lembar lembar dan juga Yui yang masih mengoceh kan jutaan suara informasi yang sangat di butuhkan sakura .
Pihak kepolisian bahkan masih belum bisa memenjarakan Obito karena kuatnya orang dalam yang melindungi Obito , tentu sakura mengeluarkan banyak uang untuk itu . Mereka juga tidak bisa menyerang Kitahara untuk melindungi bukti yang di punyai Rin , yang mereka lakukan hanya mempertahankan peringkat kekayaan perusahaan.
"Aghhhrrr " sakura mengacak rambutnya frustasi karena sudah 1 Minggu ia tidak beranjak dari ruangan rahasianya dan parahnya ia belum menemukan apapun untuk menyelesaikan masalahnya .
"Tidurlah dulu , jaga tulangmu " ucap Obito menghampiri kursi sakura bersiap untuk menggantikan posisi sakura .
"Ya aku rasa aku harus meluruskan punggungku dulu " sebenarnya sudah dari tadi ia mulai merasakan sakit di pinggangnya namun ia menahanya .
Sakura merebahkan dirinya di sofa menatap nanar langit langit putih di ruang itu , mengingat kembali bagaimana Sasuke meninggalkanya setelah membuat sebuah kebahagiaan besar di hidupnya .
Ia masih begitu penasaran kemana lelaki itu pergi , tapi ia tak ingin mencarinya itulah sebabnya ia selalu menyibukkan diri untuk melupakan Sasuke , tapi pada akhirnya kembali lagi ia teringat tentang Sasuke saat otaknya berhenti berfikir .
Tubuhnya mengurus, wajahnya selalu pucat tanpa makeup , jangankan untuk merias diri mandi pun jarang ia lakukan , begitu juga dengan Obito . Kerja keras mereka beberapa Minggu ini belum juga menemukan hasil yang di inginkan dan sempat membuat sakura ingin menyerah , namun ia tak ingin kakaknya kembali masuk ke ruang dengan jeruji besi yang hampa dan kotor itu .
----------
tubuhnya Terasa begitu hangat dengan tangan berat yang melingkar di perutnya , hembusan nafas halus ia rasakan di ujung kepalanya , perlahan ia menghirup aroma itu , aroma dari tubuh kekar yang begitu hangat .
"kakashi " sakura segera memutar tubuhnya dan suasana seketika berubah , kini ia berada di ranjang besar milik kakashi di dalam ruang hampa bernuansa putih , dengan cahaya - cahaya putih yang mengaburkan pandangan mata sakura .
kedua pasang mata itu saling bertatap di masing masing menampakan ada sebuah cairan bening yang menggenanginya , sakura memeluk erat tubuh itu seolah ingin ia ikut bersama dengan lelaki itu saja yang ia lihat lelaki itu sangatlah damai berada di dunia lain.
"aku lelah "
"aku tau sayang " kakashi mengusap lembut rambut sakura seolah memberikanya kekekuatan pada wanita itu . sakura kembali menatap wajah kakashi yang nampak begitu tampan tanpa ada bekas luka di matanya , baru kali itu kakashi hadir di dalam mimpi indah bukan mimpi buruk yang selalu menakutinya . kembali sakura membenamkan wajahnya di dada bidang kakashi , menghirup dalam aroma maskulin yang di miliki lelaki itu . "aku yakin kau pasti bisa melewatinya , jangan malu meminta bantuan orang lain sakura , walau kau tidak benar - benar percaya dengan orang itu . berfikirlah kalau kau hanya memanfaatkanya . "
KAMU SEDANG MEMBACA
(D.S.G 2 ) "AGAIN ". [fanfiction sasusaku ]
FanfictionSasuSaku fanfiction seri ke dua dari Don't Say Goodbye bercerita tentang seorang lelaki yang mengejar kembali cinta di masalalunya yang mana cinta itu telah ia tukar dengan wanita lain yang menurutnya itu adalah cinta sejatinya, tapi ternyata ia sal...