Janji suciku

6K 328 15
                                    

Sakura dan Sasuke saling melempar tatap , begitu banyak pertanyaan di benak mereka .

"Maaf nyonya , tuan , saya di suruh mengantar boruto ke sini dan merawat boruto di sini . " Ucap sang pengasuh boruto dengan begitu lembut dan sopan .

"Ah , silahkan masuk dulu " ucap sakura tak kalah sopan.

Dengan bantuan Sasuke semua koper boruto berhasil masuk ke dalam kediamannya yang sangat sederhana , namun masih terlihat mewah .

"Ini nyonya Hinata menitipkan surat ini untuk tuan Sasuke " selembar amplop putih mengembung menandakan bahwa ada lipatan kertas lagi di dalamnya .

Sasuke ,
Maaf aku tidak bisa datang ke pesta pernikahanmu , dan tidak bisa mengucapkan selamat atas pernikahanmu karena jika aku mengatakanya , aku berbohong .

Aku titip boruto , kau tau dia sangat menyayangi mu , dan kita tau kalau kalian memang tidak bisa di pisahkan , percuma aku memisahkan kalian yang ada aku hanya menyiksa boruto , dia masih begitu kecil untuk mengerti situasi kita , aku harap kau dan sakura mau menerimanya layaknya anak kalian .

Aku mengaku kalah , aku pergi karena tidak ada lagi yang bisa aku lakukan di sini tanpamu , dan mungkin aku tidak akan kembali , tolong rahasiakan ini pada boruto , katakan saat ia sudah cukup untuk mengerti tentang masalah ini .

Maaf Sasuke aku lagi lagi merepotkan mu , hanya ini yang bisa aku lakukan untuk melupakan kalian .

Tolong jaga anakku , ajarkan dia untuk menjadi sosok seperti mu .
Terimakasih​ untuk segala kasih sayang yang kau berikan selama ini .

Hinata

Sasuke memberikan surat itu pada sakura untuk mendapatkan persetujuan pada wanita yang akan  mendampinginya .
Sejenak Sasuke menatap pengasuh boruto yang duduk dengan menekuk wajahnya begitu dalam .

"Aku akan merawatnya " ucap sakura lirih tak ingin boruto yang sudah berada di kamar Sasuke mendengarnya.
Sasuke menatap dalam mata sakura mencari sebuah keseriusan di dalamnya .

"Kau serius ? " Ucap Sasuke saat ia tidak dapat menemukan jawabnya sendiri

"Sudah aku bilang aku juga menyayanginya Sasuke , kalian memang tidak bisa di pisahkan " ucapan lembut yang di sertai senyuman indah itu membuat Sasuke lega dan ikut menyunggingkan senyum indahnya .

"Mungkin ini memang yang terbaik untuk kita , aku kamu Hinata jika kita masih berada di tempat yang sama dan terhubung melalui boruto aku yakin Hinata akan semakin terluka , dan kita telah melakukan dosa besar dengan menyakiti hati orang lain .

"aku juga tidak tau harus bagaiman jika saja kau menolaknya , tapi aku yakin kau tidak akan menolaknya "

"em maaf sebelumnya , kami belum membutuhkan pengasuh " usap sakura pada pengasuh boruto

"tapi saya sudah di bayar untuk merawat boruto selama 5 tahun kedepan " sang pengasuh tetap menunduk sopan

"tidak apa , kau bisa menggunakanya tanpa harus mengasuh boruto, kau tau sendiri rumah kami tak sebesar rumah hinata , dan aku juga pengangguran jadi aku yang akan merawat boruto sendiri " ucap sakura dengan nada candaan, untuk mencairkan suasana yang sebelumnya begitu mencengkram .

"apa tidak apa - apa kalau saya tidak merawat boruto , nyoya hinata akan marah "

"tidak apa , kau bisa kembali ke kampung halamanmu , atau mencari pekerjaan lain " sahut sasuke mengurangi hawa sedih yang menyelubungi sang pengasuh itu .

"terimakasih tuan . saya titip boruto "

******

wanita itu berdiri tegap di depan cermin besar yang memantulkan bayangan dirinya dengan gaun putih panjang yang melebar di bagian bawahnya hingga menutupi lantai di sekitarnya , dengan bagian dada yang rendah menampakan belahan dadanya yang membuat celah sempurna , dengan bahu telanjang yang menampakan betapa halus kulit putihnya , lengan nya di lapisi kain tile putih lembut yang membalut rapat menutupi kulit tanganya .

(D.S.G 2 ) "AGAIN ".     [fanfiction sasusaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang