"maaf sakura " suara berat itu menggema di ruang besar dan hening. Sakura masih menatap lekat punggung di pemilik suara yang seperti tidak akan menunjukan wajahnya sedikit pun .
"Aku tidak tau apapun tentangmu ,tentang penderitaan yang aku ciptakan untukmu , aku _ "Dug
Sakura terkejut saat lelaki itu membalik tubuhnya dan berlutut tepat di samping ranjangnya , dengan air mata yang terus mengalir di pipinya walau lelaki itu berusaha mati Matian untuk menutupinya .
Dapat ia lihat dengan jelas air itu menetes deras di lantai karena si pemilik mata menekuk kepalanya begitu dalam , sakura yang melihat itu hanya bisa diam karena memang tubuhnya masih tidak bisa bergerak bebas seperti sebelumnya .
"Heh kau baru menyadarinya " ucap sakura terkekeh , ia memalingkan wajahnya saat Sasuke menyentuh tanganya dan menelungkup kan wajahnya di punggung tangan sakura .
"Hanya maaf maaf dan maaf yang bisa kau katakan , aku tidak bisa menyangkal semua itu, karena memang akulah yang melakukannya . " Suara serak Sasuke menandakan kalau ia benar-benar kalut dalam rasa bersalah nya . "Aku tidak tau bagaimana caranya untuk menebusnya , sungguh sakura bahkan walau aku berlutut seperti ini aku tidak pantas mendapatkan maaf darimu "
Isak tangis halus dari Sasuke membuat hati sakura serasa di remas kuat oleh tangan tangan tak terlihat .Ia tau kesalahan Sasuke sangatlah besar hingga ia juga sangat membenci laki - laki itu , dan juga memicu dirinya untuk melakukan kejahatan pada lelaki yang sangat mencintainya .
Namun melihat lelaki itu berlutut di depannya membuat hatinya sakit dan ingin mengakhiri semua penderitaannya selama ini , tak ingin ia membohongi dirinya , membatasi pergerakan perasaanya , dan membebaskan dirinya dari semua hal yang membebaninya ."Aku lelah Sasuke , aku sangat lelah dengan semua ini . Aku kira ini sudah berakhir dan aku sudah bebas dari beban apapun . Tapi kau tiba tiba datang dengan membawa tekat konyol itu . Mengembalikan cintaku padamu bahkan rasa itu tidak pernah hilang dari hatiku , setengah mati aku mempertahankan bentengku dan dengan begitu mudah kau menghancurkanya , aku terlalu lelah untuk membangunnya kembali . "
Kedua pasang mata itu saling bertatapan seolah dari tatapan mata itu sudah bisa mengutarakan isi hati masing-masing."Kita akhiri saja sekarang , aku lelah , dan aku tau kau juga lelah , aku tidak mau menyakitimu lagi , kau berhak bahagia , jadi jangan siksa dirimu lagi dan kita lupakan semuanya , dengan begini tidak ada rasa benci yang harus aku tumbuhkan setiap hari , tidak ada rasa cinta yang harus kau dapat kan dariku . "
"Kumohon jangan katakan itu , kumohon " ucap Sasuke semakin mengeratkan genggaman tangannya pada sakura , ia takut untuk mendengar keputusan sakura yang sudah pasti akan semakin menyiksa nya .
"Sasuke bukankah kau bilang kau merasa bersalah padaku dan kau juga bilang kau mencintaiku . Tidakkah kau ingin menebus kesalahan mu itu dan menunjukan kalau kau benar mencintaiku ? " Sakura menatap Sasuke tajam
"Akan kulakukan jika ada cara untuk itu semua "
"Pergilah ! Pergilah sejauh kau bisa jangan menunjukan wajahmu lagi padaku , aku hanya ingin bebas Sasuke tanpa harapan tanpa kebencian , tanpa ada rasa bingung antara harus percaya dan tidak . Pergilah kumohon ! Untuk menembus semua kesalahanmu pergilah sejauh mungkin "
"Sakura , selain itu apapun yang kau inginkan akan aku turuti jangan itu , aku tidak bisa jauh dari mu sakura kumohon " mata basah Sasuke menatap lekat wajah sakura yang nampak begitu teguh seolah apapun yang ia katakan tidak dapat di rubah .
"Aku sudah memiliki segalanya sekarang , hanya itu yang aku mau " sakura melepaskan genggaman tangan sasuke , menjauhkan tangannya agar tidak dapat di raih lagi oleh Sasuke , tidak ingin ia tenggelam lagi dalam keindahan yang abstrak .
KAMU SEDANG MEMBACA
(D.S.G 2 ) "AGAIN ". [fanfiction sasusaku ]
FanfictionSasuSaku fanfiction seri ke dua dari Don't Say Goodbye bercerita tentang seorang lelaki yang mengejar kembali cinta di masalalunya yang mana cinta itu telah ia tukar dengan wanita lain yang menurutnya itu adalah cinta sejatinya, tapi ternyata ia sal...