"Yui tidak berhasil mengakses " ucap Yui membuat sakura dan Obito mengacak rambutnya frustasi , setelah ia fikir lagi mereka tidak boleh kecewa dengan Yui karena memang Yui hanyalah robot yang tidak mungkin bisa melebihi otak manusia .
"Kita memang butuh Sasuke " ucap Obito frustasi , berulang ulang mereka memberikan kata kunci untuk Yui , namun Yui tidak bisa memberikan informasi yang mereka inginkan , faktor lainya adalah ketatnya keamanan di dalam sistem penyimpanan kantor kejaksaan .
"Dia masih lemah nii-san , aku benar-benar memeperingatkanmu jangan mencintai rin , apa lagi berniat untuk menikahinya , dia wanita gila sangat gila , bagaimana mungkin wanita berlaku seagresif itu , aku tak habis fikir " ucap sakura sekilas ia mengingat bagaimana Rin memainkan lelakinya .
"Hahahaha aku juga jijik melihatnya , " Obito menyandarkan punggungnya di kursi besar menengadahkan wajahnya ke atas mencoba berfikir lagi .
"Yui , temukan cela pada keamanan kantor kejaksaan "
"Sedang memproses ". Sakura menunggu Yui bekerja "celah di temukan . "
"Masuk melalui celah itu " ucap sakura bersemangat sekaligus berharap besar pada Yui
"Yui tidak berhasil masuk , akses Yui di tolak "
"Agh " sakura menggebrak meja kaca di depannya .
"Sudahlah , kau tidak mengunjungi sasuke ? Ini sudah jam 6 sore " ucap Obito mengingatkan
"Ah aku lupa , aku pergi nii-san " Obito mengangguk dan tersenyum melihat adiknya kembali hidup layaknya wanita seumurannya , bukan lagi menjadi wanita dingin penuh dendam dan kebencian .
"Tou-san aku sudah berjanji akan melindungi nya sampai aku sudah tidak sanggup bernafas lagi , tapi kenapa sekarang jadi dia terlihat yang melindungiku " Obito memejamkan matanya , melihat' sakura berjuang begitu keras untuknya membuatnya tak bisa melakukan apa apa lagi selain mengikuti kerja keras sang adik walau sebenarnya ia tak apa kalau harus di penjara , menebus semua dosanya pada sang ayah .
*****
Sakura dengan wajah bahagianya masuki ruang VVIP terlihat Sasuke sedang berkutat dengan sebuah leptop yang entah dapat dari mana , sakura mengerucutkan bibirnya memperlihatkan kekesalanya , ia tak habis pikir kenapa lelaki itu tidak bisa diam bahkan hanya satu hari saja.
"Apa tanganmu gatal kalau sehari saja tidak menyentuh benda benda itu ? " Sakura menutup layar leptop di depan Sasuke .
"Embz otakku yang gatal " Sasuke menatap wajah cantik di depannya dengan heran , wanita itu semakin hari semakin cantik bahkan kini sakura memakai makeup sedikit tebal namun masih terlihat natural .
"Dokter menyuruhmu istirahat Sasuke pencernaanmu masih tidak baik , bisakah kau hanya tidur saja jangan melakukan apa apa " sakura menyingkirkan benda persegi itu dan menarik meja di hadapan Sasuke melipatnya dan menyingkirkan seperti benda sebelumnya , hingga dia bisa mendudukkan dirinya di ranjang .
"Bisa jika kau menemaniku di sini " sakura hanya tersenyum membalas senyuman Sasuke .
"Dari mana kau dapat leptop itu ? "
"Merayu suster yang merawatku " jawab Sasuke santai "aghh" terasa nyeri di bagian perutnya yang tidak berhenti "sakura ,, sakura sakit aggg lepas lepas "
"Teruskan seperti itu aku pastikan perutmu akan berlubang karena cubitanku " sakura masih tidak melepas cubitanku malah semakin memutar tanganya hingga membuat Sasuke lebih merasa kesakitan .
"Aghh aghh ampun ya ya aku tidak mengulanginya , sakit lepas dulu " Sasuke menyentuh tangan sakura yang masih di perutnya .
"Hah " terdengar nafas lega Sasuke saat tangan sakura sudah melepaskan cubitan mautnya . "Aku benar benar bosan jadi aku meminjam dari suster itu , karena terlihat ia menyukaiku jadi aku memanfaatkanya "
KAMU SEDANG MEMBACA
(D.S.G 2 ) "AGAIN ". [fanfiction sasusaku ]
FanfictionSasuSaku fanfiction seri ke dua dari Don't Say Goodbye bercerita tentang seorang lelaki yang mengejar kembali cinta di masalalunya yang mana cinta itu telah ia tukar dengan wanita lain yang menurutnya itu adalah cinta sejatinya, tapi ternyata ia sal...