Kau Miliku

7.3K 397 17
                                    

"Yui tidak berhasil mengakses " ucap Yui membuat sakura dan Obito mengacak rambutnya frustasi , setelah ia fikir lagi mereka tidak boleh kecewa dengan Yui karena memang Yui hanyalah robot yang tidak mungkin bisa melebihi otak manusia .

"Kita memang butuh Sasuke " ucap Obito frustasi , berulang ulang mereka memberikan kata kunci untuk Yui , namun Yui tidak bisa memberikan informasi yang mereka inginkan , faktor lainya adalah ketatnya keamanan di dalam sistem penyimpanan kantor kejaksaan .

"Dia masih lemah nii-san , aku benar-benar memeperingatkanmu jangan mencintai rin , apa lagi berniat untuk menikahinya , dia wanita gila sangat gila , bagaimana mungkin wanita berlaku seagresif itu , aku tak habis fikir " ucap sakura sekilas ia mengingat bagaimana Rin memainkan lelakinya .

"Hahahaha aku juga jijik melihatnya , " Obito menyandarkan punggungnya di kursi besar menengadahkan wajahnya ke atas mencoba berfikir lagi .

"Yui , temukan cela pada keamanan kantor kejaksaan "

"Sedang memproses ". Sakura menunggu Yui bekerja "celah di temukan . "

"Masuk melalui celah itu " ucap sakura bersemangat sekaligus berharap besar pada Yui

"Yui tidak berhasil masuk , akses Yui di tolak "

"Agh " sakura menggebrak meja kaca di depannya .

"Sudahlah , kau tidak mengunjungi sasuke ? Ini sudah jam 6 sore " ucap Obito mengingatkan

"Ah aku lupa , aku pergi nii-san " Obito mengangguk dan tersenyum melihat adiknya kembali hidup layaknya wanita seumurannya , bukan lagi menjadi wanita dingin penuh dendam dan kebencian .

"Tou-san aku sudah berjanji akan melindungi nya sampai aku sudah tidak sanggup bernafas lagi , tapi kenapa sekarang jadi dia terlihat yang melindungiku " Obito memejamkan matanya , melihat' sakura berjuang begitu keras untuknya membuatnya tak bisa melakukan apa apa lagi selain mengikuti kerja keras sang adik walau sebenarnya ia tak apa kalau harus di penjara , menebus semua dosanya pada sang ayah .

*****

Sakura dengan wajah bahagianya masuki ruang VVIP terlihat Sasuke sedang berkutat dengan sebuah leptop yang entah dapat dari mana , sakura mengerucutkan bibirnya memperlihatkan kekesalanya , ia tak habis pikir kenapa lelaki itu tidak bisa diam bahkan hanya satu hari saja.

"Apa tanganmu gatal kalau sehari saja tidak menyentuh benda benda itu ? " Sakura menutup layar leptop di depan Sasuke .

"Embz otakku yang gatal " Sasuke menatap wajah cantik di depannya dengan heran , wanita itu semakin hari semakin cantik bahkan kini sakura memakai makeup sedikit tebal namun masih terlihat natural .

"Dokter menyuruhmu istirahat Sasuke pencernaanmu masih tidak baik , bisakah kau hanya tidur saja jangan melakukan apa apa " sakura menyingkirkan benda persegi itu dan menarik meja di hadapan Sasuke melipatnya dan menyingkirkan seperti benda sebelumnya , hingga dia bisa mendudukkan dirinya di ranjang .

"Bisa jika kau menemaniku di sini " sakura hanya tersenyum membalas senyuman Sasuke .

"Dari mana kau dapat leptop itu ? "

"Merayu suster yang merawatku " jawab Sasuke santai "aghh" terasa nyeri di bagian perutnya yang tidak berhenti "sakura ,, sakura sakit aggg lepas lepas "

"Teruskan seperti itu aku pastikan perutmu akan berlubang karena cubitanku " sakura masih tidak melepas cubitanku malah semakin memutar tanganya hingga membuat Sasuke lebih merasa kesakitan .

"Aghh aghh ampun ya ya aku tidak mengulanginya , sakit lepas dulu " Sasuke menyentuh tangan sakura yang masih di perutnya .
"Hah " terdengar nafas lega Sasuke saat tangan sakura sudah melepaskan cubitan mautnya . "Aku benar benar bosan jadi aku meminjam dari suster itu , karena terlihat ia menyukaiku jadi aku memanfaatkanya "

(D.S.G 2 ) "AGAIN ".     [fanfiction sasusaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang