"kita sama " ucap Rin lirih masih mencoba meredam tangisnya .
"Ya , jadi saling melindungi atau masuk penjara bersama ? Aku beri keputusan padamu Rin " sakura melempar berkas berkas di depan Rin. "Tanda tangani pencabutan gugatan itu atau kita sama sama ke kantor polisi ? " Rin menatap sakura tajam , seluruh bukti yang sakura punya adalah bukti paten yang sudah di akui kejaksaan.
"Rin , aku tidak ingin mengusik kehidupan mu lagi, aku sudah merelakan semuanya jadi hiduplah dengan harta itu. Aku menyerah " terlihat senyum sinis dari bibir Rin
"Lalu kenapa kau selama ini mengganggu hidup tenangku ?"
"Karena aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku , aku hanya ingin mengembalikan milik Kakashi , tapi setelah aku pikirkan lagi , apa yang aku nikmati juga miliknya . Aku tidak mau menutupi diriku sendiri yang menyerukan kejahatan orang lain . "
"Semua harta itu masih dalam nama hatake , Kakashi juga tau itu tapi ia diam dan membiarkan orang tuaku yang memilikinya asal orang tuaku Tidak mengganggu kehidupan Kakashi lagi . Dan sesungguhnya kehadiran mu dengan nama hatake yang menjadi nama depanmu membuatku takut . Itulah kenapa aku ingin menghancurkanmu !" Jika orang lain mereka tak akan pernah mengucapkan semua hal itu , tapi Rin seolah telah mengakui kekalahanya membiarkan lawanya tau tentang kelemahan fatal itu .
"Aku ingin menjaga kekayaan itu untuk orang tuaku yang telah memperjuangkanya , dan aku ingin melindunginya untuk Kakashi . Tapi aku rasa saat ini kau lah yang lebih berhak dengan nama hatake yang kau miliki ."
Rin memberi isyarat pada Obito untuk membukakan ikatan di tanganya , Obito menatap sakura menunggu persetujuan dari sakura , dan membuka ikatan setelah sebuah anggukan pelan dari sakura.Rin dengan begitu tenang menandatangani berkas yang di berikan sakura , sebuah ruang di dalam hatinya telah meringan Seolah beban yang selama ini membebaninya menghilang , nafas lega ia hembuskan setelah menandatangani semua berkas untuk menarik gugatan pada Obito .
"Untuk surat perusahaan kau bisa mendapatkanya setelah ini , jika kau mau kau bisa mengantarku dan aku akan memberikan langsung padamu .
Orang tuaku tidak akan tau kalau aku mengembalikan harta itu , dan dia pasti bahagia di sana . " Air mata Rin kembali mengalir , sakura menatap Obito mencari sebuah jawaban yang ia tak tau .
"Apa orang tuamu meninggal ?" Ucap sakura pelan , Rin hanya mengangguk pelan .
Tidak ada yang tau meninggalnya keluarga Rin , yang mereka tau hanyalah orang tua Rin meninggalkan Jepang beberapa tahun yang lalu .
"Kau pemenangnya sakura , dan aku tidak akan mengganggu kehidupan mu , begitu juga kau tepati janjimu untuk tidak mengganggu kehidupanku "
"Aku sudah tidak membutuhkannya lagi Rin , bahkan aku ingin meninggalkan semua ini . Yang aku butuhkan hanya ini , " sakura mengambil berkas yang telah di tanda tangani "bukankah kau juga sudah berjanji pada orang tuamu untuk melindungi harta itu . Jadi lindungilah sampai akhir " lanjut sakura dan melesat meninggalkan ruang hening yang hanya ada Obito dan Rin .
tangis rin meledak saat itu juga , suatu hal yang ia tahan selama ini menghilang saat itu juga , ia melapaskan segala yang menjadi beban di dalam hatinya .
giangan suara sang ibu yang selalu menghantuinya kini menghilang perlahan .
"jangan menangis kau adalah wanita kuat dengan kekayaan yang melimpah , kau bisa melakukan apapun dengan itu , tetap rahasiakan tentang kaa-san dan tou-san hiduplah sebagai rin pemilik kitahara "
suara itu yang selama ini membawa rin untuk menjadi sosok jahat dengan menyembunyikan kematian orang tuanya sendiri , menjadi sosok yang tidak pernah mau mengakui kesalahannya dan selalu melimpahka kesalahan pada orang lain , seolah itu sudah di bentuk sejak dari ia menginjakan kakinya di bumi .
KAMU SEDANG MEMBACA
(D.S.G 2 ) "AGAIN ". [fanfiction sasusaku ]
FanfictionSasuSaku fanfiction seri ke dua dari Don't Say Goodbye bercerita tentang seorang lelaki yang mengejar kembali cinta di masalalunya yang mana cinta itu telah ia tukar dengan wanita lain yang menurutnya itu adalah cinta sejatinya, tapi ternyata ia sal...