2. The Beginning

15.5K 1.6K 110
                                    

"... Kami menyuguhkan makanan dengan kualitas bahan terbaik dan juga wine terlengkap di Jakarta. Wine-wine ini langsung dikirim dari Perancis dan dari beberapa negara Eropa lainnya. Bukan hanya dari segi menu, kualitas para pegawai kami juga berstandar hotel bintang empat. Mulai chef dengan lisensi terbaik dalam masakan western, manajer lulusan luar negeri dan pernah bekerja di Luxury Hotels Beverly Hills, hingga waiters yang harus lulusan sekolah perhotelan. Saya mengambil langkah ini karena..."

"Dia udah dewasa." Bisik Andra pada Ari, masih memperhatikan Arya berpidato.

"Ya, dia udah jadi pria yang lebih bertanggung jawab sekarang." Balas Ari.

Kedunya kembali diam untuk memperhatikan Arya. Pidato yang disampaikan Arya sangat lancar tanpa menggunakan teks. Dengan setelan jas rapi, tatanan rambut maskulin, nada bicara yang santai namun menyiratkan wawasan yang luas, mampu menunjukkan eksistensi diri Arya sebagai pemimpin yang berkharismatik dengan gayanya.

Sudah sejak kecil, didikan dari Kuncoro Bachtiar tentang kepemimpinan pada anak-cucunya. Bukan hanya tentang bisnis keluarga tapi juga kepemimpinan dalam organisasi sekolah, teman sebaya dan keluarga. Pemimpin yang harus tetap down to earth tanpa merasa like the boss.

Sejauh ini semua anak dan cucu Kuncoro menunjukkan itu semua, baik yang laki-laki maupun perempuan. Tinggal berharap semoga generasi Chaos bisa taubat suatu saat nanti dan mengikuti jejak orang tuanya.

Selesai seremoni pembukaan, dilanjutkan dengan showing place dimana kali ini tugas Kiran yang mengantarkan para tamu untuk berkeliling restoran, sedangkan Arya melakukan konferensi pers dengan para wartawan. Setelah itu mereka menikmati hidangan yang sudah disiapkan.

Para tamu memberikan pujian dan nilai positif pada cita rasa dan bentuk penyajian makanan. Konsep restoran juga terasa nyaman dengan alunan lagu jazz yang easy listening. Dengan target pasar kaum high class restoran Arya ini akan mampu bersaing dengan restoran lainnya.

"Selamat ya, Sayangku. Mama proud of you." Layla memeluk dan mencium Arya setelah dia menyelesaikan konferensi persnya.

"Thank you so much, Mam. Semua juga karena doa dan support dari Mama." Arya membalas mencium Layla.

"Come here, Son. Well done, Arya, well done." Bastian juga memeluk Arya dan menepuk-nepuk bahunya.

"Thank's, Pa. Doain bisnis ini lancar biar Arya bisa segera membayar pinjaman Arya ke Papa." Ketiganya tertawa bersama.

Tentu saja Arya tidak begitu mudah mendirikan usahanya ini. Keluarganya adalah penyokong utama dari semua yang dia lakukan. Termasuk saat dia membutuhkan investor dan dana tambahan untuk perlengkapan restorannya yang tidak sedikit.

"My lil Bro!" Andra berjalan bersama Ari dan langsung memeluk Arya.

"Well done." Ucap Andra.

"Selamat dan sukses buat Adikku tercinta ini." Ari juga ikut mengucapkan yang diakhiri dengan mencium pipi kiri Arya.

"Yaks! Banyak orang, Mas!" Protes Arya.

"Arya!"

Kepala Arya memutar saat dia mendengar suara perempuan memanggilnya. Gaby datang membawa tanaman yang berada di pot kecil.

"Hai, thanks for coming." Arya bercipika-cipiki.

"Ini hadiah dari gue. Selamat ya buat restoran lo." Arya menerima tanaman yang diberikan Gaby. "Halo, Tante apa kabar?" Pipi Gaby sudah berpindah ke pipi Layla. "Hai, Om? Kak Andra dan Kak Ari. Mana Bibi Lung?" Tanya Gaby pada Ari setelah menyalami lainnya.

Begitulah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang