FRI (SKIL) A ~ 19

9.9K 421 7
                                    

"Udah damai." Calvin tersenyum manis di depan gadis itu membuat gadis itu juga tersenyum.

"Bagus deh." Ucapnya sambil sesekali menyedot jus jeruknya.

"Kapan mau di kenalin sama gue?" Cantika menatap Calvin seakan memaksa nya.

"Hari ini."

"Seriusan?!" Mata Cantika tampak berbinar.

Calvin mengangguk sambil memakan bakso Yg ada di hadapannya saat ini.

Ya, mereka memang berada di kantin, tadi tak sengaja Calvin melihat Cantika yg sedang memesan jus dan ketepatan dia juga lagi makan sendiri jadi Calvin mengajaknya untuk makan bareng.

"Berarti lo yang bayarin gue sekarang kan?"

Calvin menaikkan sebelah alisnya.
"Kan udah damai."

Calvin terkekeh "Iya deh, asal Lo bahagia aja."

Tak banyak percakapan, hanya saja mereka menikmati pesanan masing - masing.

"Vin..Vin..." Arka tiba - tiba saja muncul dan langsung duduk di samping Calvin, Nafasnya tersengal - sengal seperti orang habis lari maraton.

"Kenapa lo?"

"Bencana Vin.. Bencana!"

Calvin dan Cantika sama - sama menautkan alis mereka pertanda bingung.

"Kenapa sih??" tanya Calvin penasaran

Arka terdiam sejenak dan menarik nafasnya sebelum akhirnya berbicara.

"Kayaknya lo bakalan kena skors deh."

"Hah??" Cantika dan Calvin sama sama terkejut.

"Kok lo ikutan terkejut? " Arka mendelik ke arah Cantika membuat gadis itu salah tingkah.

"Kenapa??" Tanya Calvin panik.

"Gue gak tau, gue tadi gak sengaja lewat aja terus dengar nama lo di sebut sebut gitu di kantor guru, Oh ya guru - guru pada bicarain lo."

"Tapi kenapa??"

"Mana gue tau!"

"Lo ada buat masalah Vin?" Tanya Cantika.

"Setau gue gak ada."
Calvin tampak berfikir keras

Handphone di saku celana Calvin bergetar membuat dia mengalihkan perhatiannya dari Arka ke handphone.

FRISKILA
kekantor guru sekarang, Ini bencana!!

Calvin menaikkan alisnya.
"Ada Friskila Ka, di kantor guru?"

Arka mengedikkan bahunya tanda dia tak tau.

"Gue ke sana dulu deh." Calvin buru - buru meninggalkan kantin dan berlari menuju ruang guru.

"Saya gak nyangka sama kamu, Friskila. Bisa - bisanya Kamu melakukan hal seperti itu?!" Guru BP itu tampak menghela nafasnya.

"Bu.. Saya minta maaf."
Friskila tampak merasa bersalah.

"Gak ada maaf - maafan!" Tegas guru BP itu.

"Bu, ada apaan?" Calvin tiba - tiba hadir di sana dan menyela pembicaraan mereka membuat si Guru kesal setengah mati.

"Kalian berdua di skors selama 1 Minggu!"

Friskila membelalakan mata nya.
"Wah.. Bu, lama banget Bu, jangan dong Bu. Kasih saya hukuman lain aja Bu, saya mohon." Friskila memelas.

"Gak ada Friskila! itu udah hukuman teringan untuk kalian! Saya memeberikan itu juga karna saya masih menghargai Papa kamu ya! papa kamu dan papa calvin itu donasi terbesar di sekolah ini! saya juga bingung, anak berprestasi dan berpendidikaN seperti kalian ini bisa melakukan hal memalukan seperti itu!"

FRI(SKIL)A  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang