FRI (SKIL) A ~ 33

11.4K 437 27
                                    

Calvin berjalan dengan emosi menuju ke arah Arka, saat dilihat nya cowok itu tengah anteng  memainkan Handphonenya.

"Sini lo bangsat!!" Teriak Calvin sambil menarik kerah baju Arka.

Arka yg tak tau apa - apa itu pun menurut saat dia di seret oleh Calvin.

Belum sempat menjawab apa - apa, satu bogeman mendarat di pipi Arka membuat cowok itu membuang wajahnya ke kiri.

"Anjing!!" Pekik Calvin.

Arka menyentuh pipinya yang tadi di tumbuk oleh Calvin.

"Nyantai,Man. Lo kenapa?" Arka bertanya dengan santai meski sekarang pipi nya terasa sakit.

"Kurang ajar lo ya,Ka! tega - tega nya lo ngejebak gue!!"

Arka mengernyitkan dahinya.
"Jebak apaan?"

"Lo kan, yang udah nyampurin obat perangsang di minuman Friskila!" Sentak Calvin mata nya menatap Arka mematikan.

Arka tertawa kecil mendengar omongan Calvin itu.

"Jadi lo mukulin gue kayak gini, cuma karna itu? Munafik amat." Desis Arka.

Calvin makin panas saat Arka malah menjawab nya dengan seperti itu.

"Mau mati lo!"

"Santai,Cuy! gue bisa jelasin!" Arka mengangkat tangannya di udara lalu memberi jarak di antara mereka.

"Apa yg bisa lo jelasin bangsat!!"

"Jangan nyolot deh. Vin! Lo gak bisa tahan emosi?!" Arka masih dengan antengnya menjawab Calvin, padahal cowok itu sudah emosi stadium akhir.

"Mati aja deh lo bangsat!" Pekik Calvin dan ingin melayang kan tinjunya sekali lagi namun berhasil di tahan oleh Arka.

"Gue disuruh,Tai!"
Ucap Arka terburu - buru.

Mendengar itu Calvin menurunkan tangannya dan menatap Arka meminta penjelasan.

"Tahan emosi! biar gue jelasin."

Calvin tak menyahut, dia malah membuang muka nya dan menghempaskan nafasnya kasar.

"Cerita! waktu lo 5 menit!" Tegas nya.

"Gue disuruh sama mama lo."

Calvin terbelalak mendengarnya.
"Fitnah banget lo, Anjing!" Emosi Calvin naik lagi.

"Ya Tuhan, gue udah jelasin malah di bilang fitnah." Desis Arka.

"Ka, gue gak mau ya hubungan pertemanan kita rusak hanya karena ini! mendingan sekarang lo ngomong yg sebenarnya sama gue!" Nyolot Calvin.

"Gue kan udah bilang, gue disuruh sama Mama lo. jadi pas malam minggu itu gue di telfon tuh, sama tante. Tante nanya nanya tentang kalian ke gue yaudah terus tante bilang tante udah ngebet banget pengen punya cucu, kan bentar lagi juga kita udah selesai sekolah kan? Tuh tante udah kompromi juga sama mertua lo, yaudah mereka nyuruh gue ngajak kalian keluar buat malam mingguan supaya gue bisa ngasih obat perangsang nya ke Friskila terus kalian bisa deh ena - ena nya." Arka tertawa sebentar merasa geli atas ucapannya. "Makanya gue ngajak kalian ke Club. kan ga lucu kalau makan di cafe dimana gue mau nyampurin obat nya. Lagian yah, lo logika dong! Ica itu cewe baik - baik, mana pernah dia mau nginjakin kaki di tempat terkutuk kayak begitu, jadi ini semua hanya salah satu rencana gue dan Ica. dan soal Ica yang mabuk barengan sama Kila itu, itu mah bohong juga, supaya kalian pulang aja. Jadi Vin, yang harus lo salahin itu Mama lo bukan gue. Gue cuma disuruh dan gue nurut demi kebahagiaan hidup lo. Baikkan gue jadi sahabat." Oceh Arka.

"Mata lo soek baik! itu namanya lo Bangsat! lagian ngapain juga mama pake nyuruh begituan, kurang kerjaan banget!!"

"Makasih ya, udah nonjok gue tadi."

FRI(SKIL)A  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang