Friskila menatap Calvin tak percaya.
Apa tadi cowok di hadapannya baru saja mengatakan sesuatu?
Oh tidak! dia baru saja melontarkan sebuah pertanyaan, tapi bagi Friskila itu bukan suatu pertanyaan melainkan pernyataan.
Calvin gila? dia membawa perempuan lain ke rumah bahkan tanpa izin dari Friskila. Selain itu dia juga mengatakan bahwa Perempuan itu akan menginap disini.
Oke, baiklah. Mungkin itu memang teman dekat nya, tapi tetap saja Intan itu perempuan!
Dari awal bertemu saja, Friskila sudah yakin bahwa Intan memiliki maksud terselubung dari kedekatannya dengan Calvin.
Yang benar saja, jika Intan harus menginap di sini dan berbagi tempat dengannya.
"Ayolah, sayang. Hanya dua minggu."
Friskila membulatkan matanya.
Hanya?!
Calvin mengatakan Hanya?
Dia sebenarnya punya otak atau tidak sih?!Hah. Bagaimana jika Friskila juga melakukan hal yang sama, membawa teman cowok dan memginap di rumah, apa Calvin juga akan tetap bersikap biasa saja?
"Tapi kenapa?" Friskila membuka suaranya sambil melipat tangan di dada.
"Orang tua Intan berangkat ke Spanyol pagi ini, dan ayahnya menitipkan Intan ke aku."
Friskila mendengus.
"Dia bukan anak kecil yang gak bisa jaga diri!""Fris," Panggil Calvin.
"Dari awal juga aku udah tau, dia itu punya maksud dan tujuan, kamu ngapain sih masih aja care banget ke dia?!"
"Bukan gitu, kan aku udah bilang orang tua Intan nitipin dia ke aku. Gak mungkin lah aku nolak atau bilang kalau sebenarnya aku udah Nikah, kamu kan tau aku sama Intan memang dekat dari kelas sepuluh, dan orang tua Intan kenal banget sama aku."
"Alasan klasik!"
"Fris,"
"Kamu gak ngerasa apa kalo sebenarnya dia itu suka sama kamu! aku aja yang baru pertama kali ketemu sama dia, udah ngebaca! dari mata dia itu jelas banget kalo dia suka sama kamu!"
Friskila geram, emosinya memuncak. Percayalah saat sedang hamil kondisi emosi perempuan itu tidak stabil."Kamu gak boleh negative'an terus sama orang,"
"Udahlah, terserah!" Friskila berjalan melewati Calvin, masuk ke kamar mandi dan membanting pintunya.
"Cowok bodoh!"
Calvin menemui Intan di ruang tamu, cewek itu sedang memainkan ponselnya. Saat menyadari Calvin duduk di depannya dia menurunkan handphonenya dan menatap Calvin.
"Kenapa, Friskila gak setuju gue tinggal disini?" Tanya Intan.
Calvin menghela nafasnya.
"Mungkin.""Yaudah deh, gue balik aja. Kan dari awal juga gue udah bilang gue gak bakalan kenapa - napa di rumah sendirian."
"Ck.." Calvin berdecak. "Mau bilang apa gue sama Bokap lo entar?!"
"Udahlah, lo gak usah pikirin mereka. Cari alasan mah gampang! gue balik aja deh ya, gue gak mau entar lo berdua jadi ribut karena kehadiran gue."
"Diam! lo tetap disini, dan jangan kemana - mana. Urusan Friskila biar gue yang nangani."
Intan tersenyum penuh makna.
"Makasih ya, Vin."******
KAMU SEDANG MEMBACA
FRI(SKIL)A [COMPLETED]
RomanceTidak semua orang ingin Nikah muda. begitu juga dengan Friskila, dia tak ingin mengorbankan masa depannya demi perjodohan gila yang dibuat oleh orangtuanya. Seberapa keras pun dia menolak namun tetap saja mau tak mau perjodohan itu harus diterimany...