Jangan lupa vote dan koment nya
Sekali lagi saya minta Maaf kalo ceritanya garing saya juga masih amatir dan menulis apa yang saya ingin tulis tanpa meniru orang lain kalo masih banyak typo di maklumi saja , nggak suka ? Saya nggk maksa buat anda baca cerita saya. Terimakasih
Happy reading..
Nina pov
Ku buka mata ku kepala terasa berat untuk bangkit walau sekedar duduk ku mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan sepertinya ini bukan kamar ku. Aku baru ingat bahwa semalam aku tidur di apartemen Raffly, mengingat kejadian semalam saat aku dipeluknya membuat sudut bibirku terangkat ke atas.
" pagi Nin, kau kenapa bangun tidur senyum-senyum sendiri, oh ya aku sudah membelikan sarapan untuk mu ku letakan di meja depan tv" ucap Raffly yang sedang memakai dasinya
" terimaksih Raf, maaf merepotkanmu" balas ku menundukkan wajahku merasa tak enak padanya lalu Raffly mendekati ku dan mengangkat daguku lembut mataku berhadapan dengan matanya " hey tak apa, aku tak merasa direpotkan olehmu, sekarang mandilah lalu sarapan aku mau ke kantor sebentar lagi" ucap Raffly yang duduk disebelah ku dan bangkit mungkin mau menyiapkan berkas yang akan dibawa ke kantor.
Aku berniat ke kamar mandi namun, saat bangkit dari kasur Badanku terasa sakit semua dan setelah sampai di depan pintu kamar mandi pandanganku membayang tak jelas.
Brugg...
Raffly pov
Saat aku sedang memasukkan beberapa berkas di tas ku , terdengar suara benda jatuh begitu keras lalu badanku langsung berbalik ke belakang dan melihat Nina pingsan didepan pintu kamar mandi aku langsung berlari menghampirinya dan ku angkat kepalanya ku letakkan diatas pahaku " Nin, bangun Nin" ku tepuk pelan pipinya namun tak ada jawaban pipinya terasa hangat ku letakkan telapak tangan ku di dahinya ternyata dia demam " duh gimana inih, harus ku bawa kerumah sakit" lalu aku langsung menggendongnya dan memasukkannya ke mobil dan langsung aku duduk dikursi kemudi ku tancap gas melaju ke rumah salit terdekat entah kenapa aku begitu ketakutan jika Nina sakit.
Author pov
"Pah Nina semalam tak pulang, bagaimana ini terjadi sesuatu denganya pah mamah yakin itu" ucap Sania pada suaminya
"Iya nanti juga pulang" ucap Tonny datar matanya masih memandang koran pagi langganannya
" papah anak hilang masih santai, ini semua pasti gara-gara pembicaraan kita kemaren soal pernikahan" balas sania kesal yang masih berjalan bolak balik sedang berpikir keras tentang anaknya.
" pagi mah pah, Nina mana mah tumben belum bangun apa dia kesiangan" petter duduk di kursi sebelah tonny
" Nina hilang petter, semalam dia tak pulang" ucap sania yang kini pipinya sudah basah oleh air mata
" apah tak pulang, lalu kemana dia kemaren dia bilang mau main kerumah temanya setelah pulang kerja makanya petter pulang duluan" ucap petter
Kring..kring..
Suara telepon menggema dan Sania mendekat berniat mengangkat telepon " halo.. iya nak Raffly ada apa?" Tanya sania berusaha tenang
"....."
"Apah Nina masuk rumah sakit, kenapa kok bisa!" Tanya Sania syok
"......."
"Baik terimakasih Raffly, mamah kesana sekarang" ucap Sania langsung menutup telepon dan berjalan cepat menuju kamar dan keluar mebawa tas menghampiri suami dan anaknya "ada apa mah, mamah mau kemana?" Tanya petter memandang sania heran

KAMU SEDANG MEMBACA
My sexy wife (completed)
Romance#61 in romance (high rank) 12/4/17 #1 wife (23/07/18) #18 fantasi (02/09/18) "Lihat Dia cantik Dan sexy sekali" ucap seorang pria yang sedang menyesap vodca nya pandanganya Tak lepas dari wanita tersebut. Nina Delova Wener sungguh sedang kacau piki...