Hallo semua ada yang nungguin aku update secepat ini nggak hehe
Kalian tau nggak aku baru ngrasain sekejam ini dunia wattpad yang ngeliat udah ribuan tapi yang vote cuma ratusan. Sakitnya tuh disini tadi abis kejedot tembok .... gaje 😂😥
Makasih lah buat yang mau baca cerita ku.
Happy reading ...
.....
"Pagi mah pah, nina belum turun yah?" Tanya Petter yang sudah siap dengan setelan jas nya mengambil posisi duduk di sebelah papahnya.
" pagi juga sayang, oh iya pah kita nanti jadi jenguk Raffly nggak dirumah sakit?"jawab Sania dan bertanya pada suaminya
" apa Nina sudah tau soal Raffly mah?" Tanya Josh
" belum Josh, mamah khawatir Nina akan syok dia juga minggu kemaren baru sembuh dari sakitnya" ucap sania dengan raut sedih " sudahlah mah sebaiknya kita segera memberi tahu Nina dia kan calon istrinya" ucap tonny." apa sudah ditemukan siapa dalang dari penembakan Raffly pah?" Tanya Petter
" belum, mengingat Raffly adalah pengusaha muda dan sukses pasti banyak yang iri denganya mungkin juga saingannya Raffly yang tak suka dengannya" ucap Tonny menerawang
"Kapan kita ke New York pah?" Tanya Petter lagi pada Tonny
"Sabtu ini kita ke sana tapi sebaiknya kita tak mengajak Nin..." ucap Tonny belum selesai namun sudah dipotong oleh orang yang dimaksud
"tidak Nina mau ikut pah, Nina mau ketemu Raffly ada apa dengan Raffly pah kenapa kita harus menemuinya di New York kenapa dia tak pulang saja ke indonesia pah" tanya Nina beruntun
" sabarlah Nak, sebenarnya Raffly sedang dirawat di rumah sakit, maafkan mamah baru memberi tahumu mamah takut kamu syok sayang" ucap sania memegang kedua pundak anaknya
" sa sakit apa mah, bukanya kemaren sebelum dia pergi dia baik-baik saja" tanya Nina dengan air mata sudah mengalir pada pipinya entah kenapa mengetahui kabar itu membuat badan Nina lemas dalam pelukan Sania
" Raf.. Raffly di tembak oleh orang yang tak dikenal disana Nin" ucap mamahnya dan seketika badan Nina pun hilang keseimbangan
Brugg..
"Nin kamu kenapa sayang , ayo bangun" ucap mamahnya khawatir saat Nina tak sadarkan diri saat pelukan dilepaskannya
"Sudah ku duga , biar petter gendong Nina ke kamar mah nina pingsan" ucap peter dan mengangkat Nina dalam gendongannya.
....
Sasya pov
"Sya kamu sibuk nggak?" Tanya petter saat sasya ada didepanya
" tidak pak, ada yang bisa saya bantu?" Jawab sasya sopan
" temani saya bertemu klien hari ini Nina sakit dia tak bisa masuk kantor hari ini" ucap Petter datar
" sakit kenapa pak, bukanya baru seminggu Nina keluar dari rumah sakit yah?" Tanya sasya khawatir refleks memegang tangan Petter membuat dirinya terasa ada aliran listrik yang menyengatnya
"Nina tak papa dia hanya syok lalu pingsan" ucap petter yang masih memandang laptopnya
" kenapa syok pak ada apa?" Tanya sasya lagi membuat petter jengkel dibuatnya
" kau ini nanya terus pak-pak emang aku bapakmu apa!, sana keluar aku masih banyak kerjaan jam 1 kita bertemu klien" ucap petter membuat Sasya memanyunkan bibirnya dan tak sengaja petter menatap sasya dengan muka cemberut petter merasa geli melihatnya sangat menggemaskan batin petter
KAMU SEDANG MEMBACA
My sexy wife (completed)
Romance#61 in romance (high rank) 12/4/17 #1 wife (23/07/18) #18 fantasi (02/09/18) "Lihat Dia cantik Dan sexy sekali" ucap seorang pria yang sedang menyesap vodca nya pandanganya Tak lepas dari wanita tersebut. Nina Delova Wener sungguh sedang kacau piki...