6

3.6K 164 6
                                    

"Franda pulang," teriak gue saat memasuki rumah. Tapi tak ada balasan. Padahal biasanya Mama udah pulang. Atau mungkin masih sibuk sama butik, gue gak tau. Gue ke dapur buat nyari Mama, banyak makanan tapi gak ada orang. Wait, ada note di meja

Franda, Mama ada urusan dulu. Mama telpon kamu tapi gak aktif. Makanan udah Mama siapin. Mama kayaknya pulang besok, oke jaga diri ya, Nak, love you.

Yaelah gak biasanya juga Mama gak pulang, Papa juga gak ada. Yaudah deh gue makan aja.
Sekitar jam 8 malam, Papa belum pulang juga, lembur kayaknya, tapi gue mutusin buat nelpon Papa
Tuuutt... Tuutt..

"Halo Franda.."

"Halo, Pa. Papa lembur?"

"Iya, Nak. Gak pulang malam ini,"

"Ooh..,"

"Kamu udah makan, Nak? Gimana sama Mama?"

"Udah kok Pa. Mama katanya ada urusan, besok baru pulang,"

"Oh gitu.. Yaudah kamu belajar trus istirahat, jaga diri ya, Nak, love you,"

"Iya, Pa," kata gue sambil nutup telponnya.

Yaelah nih rumah jadi sepi banget dah. Gue nelpon si Raina tapi gak diangkat-,- lagian besok gue gak ada tugas, males belajar juga. Yaelah, ngebosenin banget sih. Eh, gue jadi ingat deh pas pulang sekolah tadi yang pas dekat ruang art. Yang main gitar itu lhoo. Gue termasuk penyuka musik. Gue bahkan main pianonya lancar banget tapi gue gak pernah nunjukin ke teman-teman gue, gue gak suka di puji-puji. Suara tadi kan River Flows in You, melodi kesukaan gue. Gue makin penasaran deh.
Drtt.. Drttt..

"Halo, Na?" jawab gue. Raina nelpon gue.

"Ngapain nelpon, Fran?"

"Gue kesepian nih. Ortu gue lembur,"

"Yaelah..,"

"Jalan yuk, Na, bosen gue,"

"Hah?? Malem-malem gini?"

"Please laaah.. Gue bosen nih, pleaseeee,"

"Emang mau kemana, Fran?"

"Lo tau tempat rame?"

"Tempat rame? Pasar?"

"Ya kali ke pasar malem-malem gini? Pasar pagi? Kan bukanya pagi. Pasar sore? Bukanya sore. Pasar malam? Bukanya... Heiiii, pasar malam,"

"Gue tadi mau bilang pasar malam nyuukk..! Lo udah cerewet duluan,"

"Hehee.. Sorry deh,"

"Yaudah siap-siap ntar gue jemput,"

"Hehe.. Ngerti aja lo gue gak bisa naek kendaraan apa-apa,"

"Ah banyak ngomong, cepetan siap-siap,"

"Okay, my bestieee muachh," kata gue sambil menutup telpon.

Gue mulai siap-siap. Dengan jeans dan kaos+cardigan simple tapi tetap stylish, ya iyalah stylish, Mama gue fashion designer. Gue pake flatshoes hitam buat alas kaki gue. Gue udah siap tinggal nunggu Raina jemput gue. Sahabat gue yang paling pengertian hehee. Dia emang penolong hidup gue banget dah.

To: Raina
Udah di mana, nyuk?

From: Raina
Otw, rumah lo

Gak lama, suara mobil terdengar di depan rumah gue. Gak perlu nebak itu mobil siapa, pasti Raina. Gue samperin sambil masuk mobilnya.

"Lo tau pasar malamnya di mana, Na?" tanya gue. Raina mulai menjalankan mobilnya

"Tau. Beberapa hari lalu gue sama kakak gue kesana. Sekalian refreshing," katanya sambil tetap fokus membawa mobil.

"Lo gak di larang bawa mobil?"

"Papa gue ngijinin cuma hari ini, berhubung sopir gue lagi pulang kampung, kakak juga lagi jalan sama calon pacarnya,"

"Oh, gitu," kata gue. Kami melanjutkan dengan ngobrol-ngobrol tapi konyol, kalo tadi gak ada ketawa-ketawanya sekarang malah ketawa-ketawa. Mulai dari cerita kakaknya Raina yang kepeleset depan cewek di mall sampe teman kelas yang di jahilin pake ular mainan.

Gak kerasa udah sampe pasar malam. Rame juga sih

"Fran? Gue laper nih,"

"Yaelah, belom juga maen, Na. Nanti aja makannya,"

"Ih laper tau, Fran. Yaudah jam 9 lo disini lagi. Kita ketemu disini,"

"30 menit lagi?"

"Tapi kalo lo mau ikut gue makan ya ayok,"

"Gak ah, lo kan tau gue ngabisin semua makanan di rumah gue sendirian,"

"Yaudah fix ketemu disini jam 9, bye Fraann,"

"Yaelah,"

Raina ninggalin gue sendirian gitu aja, jahanam!! Tapi gak papa lah siapa tau kan ketemu cogan hehe. Hmm.. Mau main apa dulu ya? Ah gulali dulu lah, biar tambah main hehee.. Setelah itu gue naek kincir angin, belanja, dan lainnya. Wait, sekarang jam 9. Gue segera ke tempat tadi. Abis ini mau maen lagi tapi sama Raina. Gue udah sampe tapi Raina gak ada. Gue tunggu 5 menit gak dateng-dateng. Gue putusin buat nelpon dia aja.
Hah?? 5 panggilan gak terjawab? Dari Raina? Yaelah, gue pake silent hp gue lagi, pantes gak tau Raina nelpon. Tapi ini dari sebelum jam 9 deh. Ada notif line dari Raina, gue buka

Fran? Lo di mana sih? Gue harus ke RS, opah gue sakit, kritis. Jadi gue gak bisa anter lo pulang. Lo sih di telpon gak di angkat. Hati-hati ya Frandd muaachh

Haaahh?? What thee.... Gue pulang sendiri gitu? Tapi kasian Raina juga sih, opahnya sakit. Jadi gak mood main gue. Pulang aja deh. Tapi naik apa? Naik taksi? Gak yakin deh, takut gue, tapi naik apa dong? Taksi aja deh. Gue mulai meninggalkan lokasi pasar malam. Gak ada taksi yang gue liat. Gue jalan bentar aja deh. Gila sepi banget cuuyy.. Merinding gue.

"Hai cantiikkk..," kata seseorang yang buat gue kaget. Dia kayaknya preman. Tapi di tangannya ada botol bir. Ih merinding gue. Waktu dia mendekat gue dorong dia karena takut sampai pantatnya nyium tanah.

"Heh! Ngapain lu dorong teman gua? Berani lu yaaa," seseorang berkata dari belakang gue. Gue balik badan dengan takut-takut. Omigoott kali ini badannya gede, tampilan preman.

"So-sorry bang, saya di godain jadi saya bela diri,"

"Bela diri? Heh! Lu dorong temen gua, lo mau ngelawan?"

Kampret dah, orangnya salah paham dikira yang beladiri yang itu..

"Ya saya minta maaf bang, biarin saya pergi sekarang ya bang,"

"Enak aje lu," katanya mendekat. Mati gue.. Someoneee.... Help meeeee... Gue gak mau mati di hajar, ato jangan-jangan pelecehan seksual? Oh nooooo... Mamaa Papaaa.. Tolongin Frandaa. Dosa apa sih gueee.. God help meee

"Sa--sayaaa minta maap bang, please,"

"Enaknya lu di apain ya? Haha.. Bro lu ada ide kagak?"

"Hahaaa.. Kayaknya di'itu'in aja bos," katanya semakin mendekat. Huuaaa.
Dia mau nyentuh gue dan..

"Huaaaahhh... Tolooonnggg," gue teriak

"Woi.." teriak seseorang

Tinggalkan jejak please. Just vote and comment yaaakk

Queen of My Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang