31

2.4K 93 0
                                    

Hari ini gue harus ke sekolah lagi. Iyalah, minggu depan gue udah UAS jadi gak boleh bolos-bolos lagi.

"Fran? Kamu udah pikirin?" tanya Papa saat sedang sarapan di meja makan.

"Udah lah, Pa. Biarin dia berpikir dulu, baru aja kemarin di tanya," kata Mama.

"Franda belum pikirin, Pa,"

"Oh ya sudah,"

"Tapi Franda secepatnya akan buat keputusan kok,"

"Terserah kamu saja. Ingat semuanya Papa mau lakuin untuk kebaikan kamu,"

"Franda tau kok, Pa,"

"Oh ya kalian kapan UAS?" tanya Mama

"Minggu depan, Ma,"

"Mama harap kalian belajar dengan baik," kata Mama. Gue dan Dira mengangguk.

"Terutama kamu, Fran. Kamu urusin pelajaran dulu baru pacar kamu, bukannya gimana tapi itu untuk kebaikan kamu kan?" kata Mama. Gue diam sesaat mendengar Mama menyebut pacar.

"Iya, Ma. Aku ngerti,"

"Papa udah selesai. Papa tunggu di mobil yah,"

"Iya, Pa," kata gue dan Dira.

Gue dan Dira berjalan keluar rumah ke arah mobil Papa, Supir Papa masih di luar mobil. Tapi ada mobil lain di depan mobil Papa. Mobil yang sangat gue kenal. Mobil Kenzo.

"Hi, Fran. Gue anterin yah," sapa Kenzo. Gue terdiam masih mengingat kejadian kemarin. Gue gak bisa nolak karena gue gak mau terlihat bermasalah dengan Kenzo di depan Papa juga Dira.

"Gue duluan ya, Dir,"

"Iya kak,"

Gue melangkah ke arah Kenzo. Kenzo memang di luar mobilnya. Dia membukakan pintu mobil dan gue masuk.

"Fran?" katanya. Mobil sudah menjauh dari rumah.

"Hmm?"

"Lo marah?"

"Gue gak marah,"

"Gue tau lo marah. Gue mau ajak lo ke suatu tempat biar gak marah lagi," katanya tersenyum. Pantai. Ya, dia pasti mau ajak gue ke pantai. Tapi itu ingetin gue sama perkataan Chloe kemarin.

"Jangan, Ken,"

"Kenapa? Lo gak suka?"

"Minggu depan gue udah UAS. Gue gak mau ketinggalan pelajaran lagi," gue beralasan. Setidaknya gak bohong.

"Pulang sekolah?"

"Gue gak bisa,"

"Kenapa?"

Karena itu ingetin gue ke mantan lo, gue sakit hati. Gue hancur. Batin gue

"Gue di suruh Mama fokus belajar dulu,"

"Oh gue ngerti kok. Tapi lo udah gak marah kan?"

"Gak kok," kata gue seraya tersenyum. Fake. You know it. Gue gak mau emosi dengan memperlihatkan rasa sakit hati gue.

"Pacar gue emang the best deeehh,"

"Hehe.. Eh btw, gue mau nanya,"

"Tanya aja,"

"Cewek yang waktu itu siapa?"

"Oh, dia mantan gue yang sering gue cerita ke lo dulu,"

"Lo jalan sama dia kemarin?"

"Iya kan udah gue jelasin,"

Queen of My Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang