10

3.3K 126 0
                                    

"Papaaa.....," panggil gue saat membuka pintu.

"Franda? Kamu dari mana? Kata Bi Ratih kamu dari pagi udah keluar," tanya Papa

"Tadi jogging Pa. Biar sehat. Abis itu mampir di rumah temen. Deket dari sini kok," jawab gue. Ini hal yang ku sukai dari Papa sejak kecil. Duduk di sofa dan Papa mengelus rambutku.

"Oh ya? Ajak main kesini juga dong,"

"Kapan-kapan aja deh, Pa. Eh Papa tau gak tadi aku juga ketemu Mamar di rumah temenku. Udah gede dia, Pa. Udah kelas 8 SMP,"

"Masa sih? Padahal dulu sering dateng pas dia masih SD, kelas berapa ya dia? Kelas 4 ya? Haha.. Jadi flashback Papa. Kamu udah makan?"

"Udah tadi di rumah temen. Aku yang masak hehe,"

"Waahh anak Papa nih. Hobi Mamanya nular ke anaknya. Kapan-kapan masakin buat Papa juga ya,"

"Eh ngomong-ngomong soal Mama, dia belum ada kabar, Pa,"

"Dia sibuk kali. Kamu juga harus ngerti keadaan Mama ya,"

"Iya kok, Pa,"

"Eh temen kamu yang tadi itu cowok atau cewek?"

"Cowok, Pa. Namanya Kenzo,"

"Wah padahal Papa gak nanya namanya lhoo,"

"Iihhh Papa ngeselin deh,"

"Bercanda kok. Kamu pacaran sama dia?"

"Yeee Papa nih ada-ada aja,"

"Yaudah. Sekarang kamu pergi mandi, abis itu main PS sama Papa,"

"Okay Daddyyyy....,"

Gue cukup bahagia dengan obrolan gue sama bokap. Mama mana ya? Maaaa... Franda kangen

Setelah puas main game sama Papa gue balik lagi ke kamar. Gue bahagia bisa main sama Papa tapi tanpa Mama? Aahh I miss you Mom
Adriliesta. Nama tengah gue yang paling berarti. Adrian nama Papa gue. Angeliesta nama Mama gue jadilah Adriliesta. Mungkin karena itu meskipun salah satu dari mereka hadir namun yang lainnya gak hadir semuanya jadi kurang. Gue jujur penasaran sama Mama. Dia kok tiba-tiba sibuk sih. Kan kangen. Gue terlalu mikirin Mama sampai-sampai gue bawa ke mimpi. Mimpi saat di mana seorang Franda masih kecil sedang bermain di temani oleh Adrian dan Angel, orangtua gue.

"Papa.. Mama.. Franda sayang sama kalian," kata Franda kecil pada Mama Papa nya

"Papa juga dong. Apalagi Mama," jawab Papanya

"Franda, Papa, sama Mama gak akan pisah kan?"

"Ya pasti dong. Gak akan ada yang pisah sayang. Apalagi malaikat kecil Mama jagain Papa sama Mama," kata Mama mencubit hidungku.

"Papa.. Mama. Itu apaa??" kataku menunjuk pada badai besar di belakang mereka

"Itu badai Franda,"

"Papa.. Mama... Kalian di mana?? Franda gak bisa liat," teriakku saat mereka hilang dari pandanganku.

"Papaaaa... Mamaaaa...," teriak gue. Ya Franda di dunia nyata. Gue bangun karena mimpi buruk itu. Gue gak tau artinya apa. Sekarang tengah malam. Gue berusaha memejamkan mata kembali mata namun nihil, gue selalu kepikiran. Gue takut.
Gue akhirnya meluncur ke dunia Line. Hmm.. Ada chat dari grup kelas, ya ya hal gila lagi yang mereka bicarakan. Hmm chat dari Raina yang nyuruh baca grup Line. Chat dari... Hah? Kenzo? Tadi sih memang sempat bertukar id Line.

Kenzo.mrgion: oi bawel.. (19.15)

Feranda.C.A: sorry for late respon

Queen of My Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang