7

3.6K 146 2
                                        

Kenzo's pov

Masalah gue semakin runyam aja. Mantan terindah? Haha.. Katanya sih mantan terindah itu gak ada tapi itu terjadi sama gue. Alasan gue pindah ke Indonesia adalah move on. Iya, move on dari mantan gue. Kami putus belum lama di Amerika. Gue yang putusin dia dengan sangaaatt berat hati. Bukan karena gue di php-in sama dia atau gue di selingkuhin. Selingkuh, huh okay jadi dia di jodohin sama ortu nya dan gue? Gue gak merasa di buang gitu aja kok lagian kan gue yang mutusin dia. Gue akhirnya mutusin buat ke Indonesia, negara asli ortu gue. Tapi dua-duanya ninggalin Indonesia dengan urusan bisnis, bokap ke Amerika, nyokap ke korea negara impiannya. Gue di suruh ikut Bokap. Okay! Okay gua jujur dah, gak perlu boong. Mereka pisah karena mereka pisah (?), maksud gue mereka gak ke negara yang sama karena mereka udah cerai dan gue ikut bokap. Sebenarnya sih gue di suruh pindah ke Korea aja tapi gue gak tau bahasa Korea. Jadinya gue ke Indonesia, lagian gue kangen sama sahabat-sahabat gue, Vano dan Berlian.
Gue cukup seneng sih di sini. Tapi gue benci malam ini, waktu gue lagi perform di cafe gue, si Chloe-mantan gue- dateng nyamperin gue. Kapan move on gue kalo dia dateng..!! Wait gue lupa, dia kan indo juga😑

"Hello," sapanya

"What are you doing here?" tanya gue

"I miss you so much, baby," katanya yang tiba-tiba meluk gue

"Hey!! Malu Chloe.. Banyak orang," kata gue sambil berusaha melepas pelukannya

"Aku gak peduli, I miss you.. And I'm.. Still love you, Kenzo," katanya dan mulai mengeluarkan air mata. Akhirnya gue ngajak dia duduk dan ngobrol baik baik

'I miss you too, Chloe' batin gue

"Kamu ngapain di sini?"

"I miss you, aku kabur ke Indonesia, buat ketemu kamu, aku gak mau di jodohin, Kenzo, help me,"

"Hey, don't cry, okay?" kata gue sambil menghapus air matanya. Gue kangen sama dia, tapi dia udah tunangan.

"Aku gak bisa terima kita pisah,"

"Relain aja Chloe. Please. Don't hurt yourself, comeback to America, for me, aku yakin kalian bisa saling mencintai,"

"I can't.,"

"Aku juga gak bisa nolongin kamu. I'm so sorry,"

"Chloeee..," teriak seseorang. Dia datang menghampiri gue dan Chloe. Gue yakin dia tunangannya Chloe.

"Comehome Chloe.. Please," katanya memohon. Dia menggenggam tangan Chloe yang membuat hati gue panas. Tapi gue gak berhak marah, kayaknya juga nih cowok udah cinta sama Chloe.

"Chloe.. Please, dengerin dia yah. Kamu harus pulang. Kita gak bisa sama-sama lagi. Life must go on. Aku yakin kamu bisa bahagia kok,"

"But-"

"Please Chloe," mohon gue. Akhirnya dia nurut. Dia mulai berdiri di topang oleh pelukan samping tunangannya.

"But don't forget me, okay?"

"Okay, I promise," kataku. Mereka mulai melangkah

"Thankyou," kata tunangannya padaku dan ku balas dengan senyuman. Pahitt.. Saat liat orang yang gue sayang sama orang lain, lebih pahit dari kopi tanpa gula. Gue pasrah, bukan karena gue pengecut tapi itu buat masa depan Chloe. Bokapnya udah cerita kenapa dia harus di jodohin. Dia ketemu gue dan semuanya memang untuk kebaikan Chloe, gue gak bisa ngelawan. Gue akhirnya pulang naik mobil sport gue
Pikiran gue kacau, sangat kacau.
Di tengah perjalanan gue lihat ada cewek yang kayaknya ketakutan liat dua preman di depannya. Hahaha, jakarta masih sama aja, banyak kriminalitas.
Tunggu, kok gue kayak kenal tuh cewek. Hmm... Oh iya, itu kan cewek yang di bawa Vano pas lunch kami. Tolongin gak ya? Yaelah tapi gue gak berani deh. Eh bentar kan gue punya pistol mainan. Hahahaa ide gila, semoga bisa deh.

Queen of My Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang