16

2.8K 107 0
                                        

Paginya gue bangun dengan kepala sakit banget. Gila dah. Kebiasaan gue nih abis nangis jadi sakit kepala, jantung gue juga kayaknya lemah banget. Raina mana ya? Udah jam 8 nih. Dia sekolah gak ya? Gue akhirnya bangun dari kasur dengan kepala berat.

"Udah bangun, Fran?"

"Raina? Lo gak sekolah?"

"Ya kali gue biarin lo sendiri dengan keadaan kayak gitu. Gue udah telpon sekolah. Sekolah ngizinin gue juga. Gue bilang penyakit lo kambuh dan gak ada orang yang jagain lo,"

"Ooh okay lah. Na, gue laper nih,"

"Tuh di meja makan udah ada makanan khusus buat lo hehe,"

"Waahh thanks ya Nana kuuhh,"

"Iyaaa,"

Gue akhirnya melangkah ke meja makan. Gue melahap semua makanannya. Setelah itu gue minum air 5 gelas. Gue harus banyak minum biar gue fresh. Banyak oksigen

"Na, pala gue pusing nih,"

"Yaelah. Kebiasaan lo mah, bentar gue ambil kotak P3K," kata Raina dan segera melangkah ke kamarnya. Gak lama Raina balik dari kamarnya. Tapi kok gak bawa apa-apa?

"Obatnya abis, Fran,"

"Yah jadi gimana dong?"

"Mending kita ke apotek aja. Ada yang deket sini kok,"

"Okay,"

Gue dan Raina langsung tancap gas ke apotek. 5 menit naik mobil dari rumahnya Raina.

"Saya mau beli obat sakit kepala pak. Yang ada kandungan obat penenangnya," kata Raina. Iya Raina karena dia yang beliin gue. Gua kan gak bawa uang.

"Sebentar ya mbak,"

"Iya," gue dan Raina duduk di kursi tunggu. Gue agak risih dengan gadis di samping gue. Dia kayak mau nangis.

"Lo kenapa?" gue berani bertanya

"Eh, Fran. Obatnya udah ada," gue dan Raina langsung berdiri mengambil obatnya.

"Eh mbak yang disana. Saya kan udah bilang uangnya gak cukup. Kenapa masih disini?" kata mbak apoteker

"Emang dia mau beli apa mbak?" tanya gue

"Dia mau beli obat khusus kelenjar getah bening mbak. Itu kan mahal, uangnya gak cukup,"

"Hah?? Yaudah kasih aja mbak,"

"Emang lo punya duit, Fran?" tanya Raina

"Udah lo dulu yang bayarin,"

"Yeee. Kok gue sih. Yaudah lah gue juga kasihan sama tuh cewek,"

"Yaudah mbak kami yang bayarin dia,"

"Beneran kak? Makasih ya kaaakkk, kakak udah nyelamatin nyawa Ibu saya. Kalo aja gak ada kakak saya gak tau lagi harus gimana.. Ibu saya pasti seneng banget," kata perempuan itu senang. Gue seneng liatnya

"Semuanya berapa mbak?"

"Semunya 350 ribu mbak,"

"Nih. Pas ya mbak. Makasih mbak," setelah Raina membayar, kami langsung pulang. Setelah minum obat gue mandi dan ganti baju pake bajunya Raina, abis itu gue nonton TV bareng Raina.

"Fran, kok lo mau bantuin cewek tadi itu?"

"Hmm lo tau kan gue juga penyakitan. Lo bayangin aja nyokap nya dia adalah gue dan anak itu lo, pasti lo juga putus asa,"

"Iya sih. Gak sia-sia kita nolongin dia,"

"Kalo suatu saat gue kayak gitu, gimana ya, Na?"

"Ngomong apaan sih, Fran? Udah aaah lo harusnya optimis bisa sembuh

Queen of My Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang