15

2.8K 107 2
                                    

Franda's pov

Paginya gue sarapan bareng Papa Mama lagi.

"Franda," kata Mama tiba-tiba.

"Kenapa Ma?"

"Untuk sementara Mama mau tinggal di apartemen,"

"Loohh kenapa, Ma?"

"Maa.. Papa kan udah bilang-"

"Udah deh jangan mulai lagi,"

"Ini ada apa sih?"

"Mama mau pisah aja sama Papa," kata Mama yang sukses buat jantung gue mau copot. Untung gue gak serangan jantung. Gue nangis sejadi-jadinya. Gue lari ke kamar. Bodo amat dengan sekolah. Bahkan Papa sama Mama gak nanyain gue yang lagi nangis. Gue malah dengar suara mobil pergi. Gue salah apa sih? Akhirnya gue ketiduran sampai siang. Gue putusin buat buka HP. banyak notif Line masuk ke HP gue. Rata-rata nanyain kenapa gak dateng

Kenzo Margion: Fran? Lo gak dateng? Lo sakit? Gue sama yang lainnya mau jenguk lo (09.30)

Franda: gk sakit kok. Gak perlu jenguk.

Kenzo Margion: kayaknya ada yang gak beres. Pulang sekolah gue ke rumah lo ya

Franda: gak usah kali

Kenzo Margion: sekalian nitip tugas buat lo dari Raina

Franda: oh yaudah (R)

Kenzo udah nyampe di rumah gue. Dia makin bertanya tanya keadaan gue. Apalagi gue pake seragam.

"Lo kenapa sih, Fran?"

"Gak kok,"

"Yaudah mending lo ganti baju sekarang,"

"Emang kenapa?"

"Gue mau ngajakin lo pergi,"

"Kemana?"

"Ada deeehh. Udah lo ganti baju aja," katanya. Gue hanya mengangguk dan melangkah ke kamar.

Jadilah gue dan Kenzo di mobilnya. Ternyata Kenzo bohong soal tugas itu. Gue gak mood banget buat ngomong. Gue hanya ngikut Kenzo aja.
Ternyata gue di ajakin ke pantai.

"Lo suka?" tanya Kenzo

"Bangeettt thanks ya," kata gue tersenyum

"Seberat apapun masalah lo. Lo harus tetap tersenyum, Fran,"

"Guee.. Gue gak tau harus berbuat apa, Ken. Dengar kata cerai dari nyokap gue, hati gue jadi keiris-iris," gue mulai curhat. Gak gue sangka, air mata gue jatuh. Dan gue nangis sejadi-jadinya. Tiba-tiba gue di peluk Kenzo. Gue menangis di pelukannya. Rasanya beban gue hilang

"Tumpahin semua rasa sakit lo saat ini, Fran. Tapi setelah ini lo harus senyum lagi. Gue suka senyum lo," kata Kenzo menenangkan.

"Huaaa hiks hiks,"

"Gue juga anak broken home. Gue tau perasaan lo kok,"

"T--thanks ya Ken,"

"Lo mungkin butuh ini," Kenzo ngasih gue sapu tangan

Srooootttt....

Isi hidung gue juga gue keluar in

"Dih lo menjijikkan ih,"

"Ih sewot aja. Dari pada gue buang ingusnya di baju lo, mau?"

"Gak mau laahh. Udah ah. Masih mau disini atau pulang?"

"Gue gak mau pulang,"

"Lah trus?"

"Gue gak tau,"

"Gak mungkin kali lo nginep di rumah gue ntar dikira apa-apa,"

"Trus?"

"Gue anterin lo ke Raina aja yah,"

"Tapi...,"

"Apa lagi?"

"Gue laper, Ken😁,"

"Gue kira apaan. Yaudah ayok gue anterin makan," Kenzo menggenggam tangan gue dan narik gue pergi. Rasanya nyaman deket Kenzo. Ah apaan sih gue ngaco aja.

"Lo mau pesen makanan apa, Fran?" tanya Kenzo padaku.

"Hmm.. Terserah lo deh. Kan lo yang traktir gue hehe,"

"Lah kok terserah gue. Gue mau pesen spaghetti keju, lo mau juga gak?"

"Samain aja,"

"Spaghetti keju nya 2 mbak, sama coffee latte nya juga 2,"

"Eh gue mau milkshake coklat,"

"Katanya tadi terserah, yaudah mbak saya ulang sphagetti keju 2, coffee latte, milkshake coklat,"

"Oke mas, mbak," kata pelayan itu

"Kan tadi lo nyuruh gue pesen makanan bukan minuman,"

"Yeee ada-ada aja lo,"

Pesanan datang. Gue dengan lahap makan spaghetti nya. Sarapan gue tadi belom abis+tenaga gue abis buat nangis jadi jelas gue laper hehe.

"Hahaa.. Lo makan berantakan banget sih,"

"Hah??"

"Bentar gue bersihin," Kenzo mengambil tissue dan melap ujung bibir gue.

"Nah udah bersih. Jadi inget pas kita makan ice cream setahun yang lalu. Lo makan gak pernah bener ya ckck,"

"Yeee kan gue laper, malah di ledekin,"

"Iya iyaaa.. Maapin yak,"

Setelah makan, gue dan Kenzo langsung ke rumah Raina

"Looh.. Kenzo, Franda. Ngapain kesini?" tanya Raina

"Yee sahabat lo dateng bukannya di sambut malah di tanyain kek gitu," jawab gue

"Yaelah.. Bukan gitu. Gue bingung aja,"

"Ntar gue jelasin. Gue juga mau nginep disini yaahh," mohon gue.

"Boleh sih. Tapi ken-"

"Ntar gue jelasin, Naaa.. Gak usah nanya kenapa,"

"Lah pede amat lo gue tanyain. Lo sih potong omongan orang. Gue mau ngomong Kenzo mau mampir dulu gak?"

"Oh heheee.. Maap," gue memperlihatkan cengiran gue. Kenzo melihat gue tertawa.

"Gue mau langsung pulang aja, Na. Jagain Franda, Na,"

Setelah Kenzo pergi gue mulai jelasin semuanya ke Raina tapi tidak lagi dengan air mata. Raina kaget dengernya

Malamnya Papa nelpon Raina. Gue nyuruh Raina buat bilang gue nginep sini dan gak mau di ganggu. Raina mengiyakan.

"Lo ngerasa gak sih kalo kak Kenzo perhatian banget sama lo," Raina bersuara

"Maksud lo?"

"Ya mungkin aja dia suka sama lo,"

"Dih ngaco aja lo. Dia punya someone special gak mungkin kan suka sama gue,"

"Masa sih? Emang lo gak baper sama dia apa?"

"What? Baper? Hmm gak tau sih. Tapi bukannya lo suka sama Kenzo? Dulu kan lo seneng pas dia chat lo, pas awal dia dateng lo juga histeris banget,"

"Gak deh. Gue ngerasa gue udah move on ke kak Vano hehe. Abisnya dia lebih dewasa,"

"Lah gue?"

"Udaahh.. Lo sama Kenzo aja deh..,"

"Ya kali. Udah ah kayak cuma mereka aja cowok di dunia ini. Masih banyak kali,"

"Hehe iya sih lo bener,"

"Yaudah yuk, gue ngantuk nih,"

"Okay. Night,"

Queen of My Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang