14

2.3K 87 0
                                    

Kenaikan kelas. Yup sekarang gue Franda udah kelas 11. Gak ada yang berubah sih. Gue kurang lebih udah mau setengah semester di kelas 11 nih. Gue masuk kelas setelah makan tadi di kantin bareng Raina, kak Vano, kak Berlian dan Kenzo. Yup! Kami berlima bisa dibilang sahabatan lah.

"Jadi anak-anak materi kita selanjutnya yaitu sistem golongan darah. Jadi darah itu.........," Bu Rista mulai menjelaskan tentang golongan darah. Semua murid menyimak.

"Nah jadi kalian ada projek buat BAB ini. Ibu sudah buat kelompoknya. Sekretaris di catat yah. Kelompok satu ada Franda, Emma, Bintang dan Dion. Kelompok dua ada Raina, Indah, Rara, dan Ira. Kelompok tiga ada bla bla bla........," Bu Rista membacakan nama kelompok. Yaaahhh.. Gue gak sekelompok Raina deh.

"Silahkan duduk bersama teman kelompok. Nah jadi kalian akan tes golongan darah siswa. Kalian bebas milih siapa siswa yang akan kalian tes golongan darahnya. Minimal 1 orang siswa maksimal 3 orang siswa. Tapi tidak boleh siswa 11 IPA. Mengerti?"

"Mengerti Buuuu," jawab semua siswa

"Eh kita mau tes golongan darahnya siapa nih?" Emma mulai membuka diskusi

"Anak IPS aja lah," kata Dion

"Eh gimana kalo kak Kenzo aja? Ya kaaann enak gitu kalo cogan. Lagian Franda juga deket tuh sama kak Kenzo," Bintang memberi saran. Gue langsung excited. Gue setuju. Emma apalagi. Tinggal Dion

"Yon, lo setuju gak?"

"Gue ikut aja,"

"Okay fix Kenzo," kata gue.

"Okay anak-anak jadi kalian minta persetujuan dulu dari siswa yang kalian pilih. Tesnya lusa di pelajaran Ibu. Jadi harus di urus dulu sama guru mapelnya," Bu Rista kembali menjelaskan.

Besoknya jam istirahat gue dan yang lainnya seperti biasa makan di kantin bareng.

"Eh Ken. Gue mau mintol dong," kata gue ke Kenzo. Semua teman-teman gue nengok ke gue

"Apaan?" tanya Kenzo

"Lo mau ya jadi bahan percobaan kami,"

"Bahan percobaan? Waahh gue gak mau aneh-aneh deh,"

"Ih gak aneh kok kak. Cuma tes golongan darah aja kok. Teman kelompok gue yang usulin,"

"Eh boleh tuh. Kapan?"

"Lusa kak pelajaran jam terakhir,"

"Wah pelajarannya Bu Mar. Boleh boleehh,"

"Eh kak Vano. Teman kelompok gue juga milih lo, mau gak?" tanya Raina tiba-tiba.

"Nih Berlian ajaa,"

"Wah parah lo. Ya kali gue kan takut jarum,"

"Yaudah deh gue mau,"

"Sippp," kata gue dan Raina

Waktunya tes golongan darah. Kenzo udah ada di depan gue. Yang berani pake alat tusuknya cuma gue. Dion? Bukannya takut alatnya cuma katanya takut salah. Gue liat Kenzo merhatiin gue. Dari saat gue ambil alkohol.

"Kak tangannya mana, udah mau gue tusuk hehe,"

"Oh ini," Kenzo memberikan tangannya padaku. Aku mulai membersihkan ujung jari telunjuknya dengan alkohol. Dia masih merhatiin gue.

Cetekkk

Gue udah nusuk jari Kenzo. Dia agak kaget dengan bunyi alatnya. Darah mulai mengalir dari jarinya. Gue mulai meneteskan darahnya ke kertas uji. Tangannya hangat. Saat udah selesai gue nutup jarinya dengan kapas yang udah ada alkoholnya.

"Udah?" tanya Kenzo

"Udah kak, makasih yah kak. Hmm golongan darahnya O+ kak," Emma menjawab

"Oh yaudah gue balik lagi yah,"

"Oke kak," Bintang yang menjawab

Kenzo's pov

Entah kenapa ada yang aneh saat Franda pegang tangan gue. Mungkin Chloe. Gue ngerasa tangan mungil Chloe yang pegang tangan gue tadi. Aaahh apaan sih gue. Gue harusnya udah move on kali.

"Kenapa muka lo?" tanya Berlian

"Eh gak kok, emang muka gue kenapa? Gue tau gue emang ganteng,"

"Ih pede amat lo,"

"Eh lo sama Rangga gimana?"

"Awet laahh.. Secara kita dulu pernah deket pas SMP. aaahhh Ranggaakuuu,"

"Ih jijik gue,"

"Hehee.. Btw lo sama Franda gimana?"

"Gimana apanya?"

"Lo bukannya lagi deketin dia ya? Lo kan sering pulang bareng dia,"

"Apaan sih lo. Rumah gue sama Franda kan searah dodol ya wajar gue pulang bareng dia,"

"Oh gitu yaaa heheee,"

Setelah itu Berlian pergi ninggalin gue. Katanga udah di jemput Rangga di depan. Setelah beresin buku, gue langsung cuss ke parkiran.

"Eh Kenzo. Gue nebeng dong,"

"Boleh. Yok,"

Saat di mobil tak biasanya Kenzo cuekin Franda.

"Ken, lo kenapa sih?"

"Hah? Gue gapapa kok,"

"Ah pasti ada apa-apa nih,"

"Hufftt yaudah gue jujur. Gue lagi mikirin Chloe," kata gue sambil menepikan mobil. Gue langsung kasih kotak yang ada di dashboard gue ke Franda.

"Itu kiriman dari Chloe," kata gue yang langsung membuat Franda kaget. Dia mulai membuka kotaknya. Tampaklah benda berharga gue. Kalung liontin kunci G.

"Itu kalung nyokap gue. Setelah orang tua gue pisah nyokap gue ngasih itu buat gue kasih ke cewek paling gue cinta. Dan lo tau sendiri kan Chloe, lo baca aja suratnya,"

Hello my Ken. Aku cuma mau balikin ini. Perjodohan ini beneran gak akan bisa di batalin. Aku harap kamu bisa dapat cewek yang lebih baik dari aku, yang bisa kamu pakein kalung itu. Always smile Ken.:)

"Kok sedih ya?" sahut Franda tiba-tiba.

"Ya gitulah. Kalo aja masih ada kesempatan buat balik sama dia gue mau banget,"

"Ya udah lah. Sekarang kita pulang yuk,"

Queen of My Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang